Passion story

Stres Usai Berlibur, Waspada Post Holiday Blues!

23 Oktober 2023
Oleh FWD Insurance

Hore, liburan tiba! Akhirnya momen yang passionate people tunggu tiba juga, saatnya untuk menyegarkan pikiran dengan melakukan berbagai aktivitas santai untuk mengisi liburan. Seperti binge watching drama kesukaan, bersantai, melakukan hobi yang belum sempat dilakukan karena sibuk bekerja, atau pergi liburan bersama keluarga dan teman.

Yap, liburan memang momen yang menyenangkan karena kamu bebas melakukan hal yang disukai. Itulah kenapa, banyak orang yang sedih ketika liburan usai. Namun, tahukah kamu kalau ternyata tidak hanya sedih saja, bahkan ada juga yang sampai mengalami stres ketika liburan usai? Kondisi ini dikenal dengan post holiday blues.

Mengenal Post Holiday Blues

 Post holiday blues atau post vacation blues adalah perasaan sedih dan depresi yang muncul setelah liburan usai. Dalam kondisi normal, seharusnya liburan dapat mengembalikan semangat yang hilang akibat rutinitas keseharian. Namun, seseorang yang mengalami post holiday blues justru merasakan hal yang sebaliknya, di mana suasana hatinya justru memburuk.

Belum terlalu banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti masalah ini. Namun, dalam situs psycom.net disebutkan bahwa penghentian hormon stres secara mendadak di masa liburan merupakan salah satu penyebabnya. Hal ini juga bisa terjadi akibat peristiwa besar lainnya, seperti pernikahan, dikejar deadline dan sebagainya.

Sementara itu, berdasarkan situs medicalnewstoday.com, post holiday blues bisa terjadi akibat tekanan karena harus kembali ke rutinitas keseharian. Pernah dilakukan penelitian pada tahun 2020 terhadap 60 pekerjaan. Penelitian dilakukan untuk  mengukur tingkat stres dan emosi negatif saat sebelum, selama, dan setelah liburan. Hasilnya yaitu tidak ada perubahan signifikasi pada emosi negatif sebelum liburan, tetapi semua menurun sesudahnya.

Hanya saja, ternyata efek tersebut dirasakan terbatas pada pekerja dengan tingkat stres kerja rendah. Sementara pada pekerja dengan tingkat stres tinggi, dampak positif liburan tidak terlalu tampak karena stres menyebar pada sebelum dan sesudah liburan.

Mengurangi Risiko Post Holiday Blues

Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya post holiday blues, antara lain:

  • Perhatikan makanan yang dikonsumsi selama liburan karena ternyata dapat memengaruhi terjadinya post holiday blues

  • Berikan jangka waktu antara akhir aktivitas liburan dengan kembali ke rutinitas keseharian. Misalnya libur selama 4 hari, maka kamu bisa berlibur selama 3 hari dan manfaatkan 1 hari sisanya untuk menyesuaikan diri kembali ke rutinitas keseharian.

  • Jangan mengubah jadwal tidur selama liburan, sehingga tubuhmu tidak perlu menyesuaikan kembali setelah liburan usai.

Post holiday blues biasanya hanya terjadi beberapa hari pasca liburan, tetapi mengenai jangka waktunya bisa beragam pada setiap orang. Namun, jika kamu mengalaminya dan merasa kesulitan untuk mengatasinya, kamu bisa memanfaatkan program dukungan Mind Strength dari FWD Insurance. Program ini akan membantu menguatkan kesehatan mentalmu dengan berbagai aktivitas.

Namun, jika post holiday blues tidak hanya melibatkan masalah pada mental saja, tetapi juga mulai mengganggu kesehatan fisikmu, maka kamu bisa memanfaatkan FWD Hospital Care Protection untuk memeriksakan kesehatan. Sebab, perasaan negatif yang dirasakan seseorang bisa juga memengaruhi kesehatan fisik. Misalnya, ketika seseorang mengalami insomnia atau kehilangan nafsu makan akibat stres, maka kondisi kesehatan fisiknya juga dapat terganggu.

Salah satu langkah yang bisa kamu terapkan untuk mencegah terjadinya post holiday blues, adalah work life balance. Pastikan passionate people tetap memiliki waktu untuk diri sendiri di tengah rutinitas keseharian. Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu stres menyambut hari kerja di saat masa liburan usai.

Source:

Share