Passion story

Menilik Keindahan Hanok, Rumah Tradisional Korea

Oleh FWD Insurance

Selain kuliner dan industri hiburannya, salah satu pesona Korea Selatan yang mampu membius masyarakat dunia adalah arsitekturnya. Sebutlah hanok, rumah tradisional khas Korea yang kerap lalu lalang di drama, variety show, atau bahkan film. Eksistensinya memang cukup tinggi, sebab di Korea Selatan, kamu bisa dengan mudah menemukan bangunan tradisional ini di penjuru kota. Bahkan tak sedikit pula restoran atau kafe yang menggunakan konsep hanok ini sebagai arsitektur bangunannya. Untuk lebih jelasnya, coba cek keunikan dan keindahan rumah tradisional ini, yuk!

 

Hanok identik dengan bentuk bangunannya yang unik. Materialnya sendiri terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, hingga kertas. Kerangka hanok terbuat dari tiang-tiang pancang kayu yang kokoh, sementara temboknya terbuat dari campuran tanah serta kayu. Untuk jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding, kertas tradisional Korea atau hanji, biasa digunakan sebagai materialnya. Sementara untuk bagian atas, hanok memiliki bentuk atap yang melengkung ke atas—atau yang biasa disebut sebagai cheoma.

Nah, area cheoma ini juga bisa membedakan hanok berdasarkan jenisnya:

  1. Giwajip = rumah beratap genting, yang biasa dihuni oleh kalangan atas (yangban). Sesuai dengan namanya, giwajip dibangun dengan giwa (genting), sehingga biaya pembangunan lebih mahal.
  2. Chogajip = rumah beratap jerami, yang biasa dihuni oleh kalangan petani. Dulu, rumah ini identik dengan rumah rakyat biasa karena material bangunannya mudah didapat di sekitar kita.

Namun demikian, sekarang ini, chogajip sudah mulai langka ditemui. Yang paling mudah ditemui dan banyak diubah menjadi tempat penginapan atau restoran adalah giwajip dengan atap genting. Salah satu contohnya adalah area Bukchon Hanok Village, yang dibuka untuk umum. Di tempat wisata ini, kamu bisa melihat rumah-rumah tradisional Korea dan bahkan menikmati waktu menginap di sana. Seru, ya!

Selain atapnya, bentuk hanok juga ternyata berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya di Korea. Rumah hanok yang terletak di bagian utara Korea yang dingin, Korea tengah, hingga area selatan Korea memiliki bentuk yang berbeda karena menyesuaikan dengan kondisi cuacanya.

Keunikan hanok tidak berhenti sampai di situ saja. Ada satu hal lagi yang menjadi daya tarik utama dari hanok, yakni ondol atau sistem pemanas tradisional. Sistem pemanas yang terbuat dari lapisan batu ini berada di bagian bawah lantai. Begitu dioperasikan, panasnya akan menyebar ke seluruh penjuru rumah dan menjadikan bagian dalam tetap hangat di segala musim.

Atas alasan inilah, tak heran jika pengunjung disarankan untuk melepas alas kaki sebelum masuk ke dalam hanok. Sebab begitu memijakkan kaki di dalamnya, rasa hangat dari ondol akan terasa. Hampir sebagian besar aktivitas masyarakat Korea dilakukan di atas lantai, mulai dari makan, bersantai, memasak, bahkan tidur.

Penasaran ingin mencicipi kehidupan Korea di masa lampau dengan menginap di rumah tradisional hanok? Semoga setelah pandemi berakhir, keinginanmu bisa tercapai, ya! Semoga bermanfaat.

 

Sumber :