Passion story

Jalan Kaki Itu Olahraga, Lho! Tidak Percaya?

22 April 2022
Oleh FWD Insurance

Passionate People, tahukah kamu jika jalan kaki itu terhitung sebagai olahraga? Ya, aktivitas ini dinilai sangat efektif untuk membangun tingkat kebugaran kardiovaskular dasar, terutama pada orang-orang yang tidak aktif atau tidak gemar berolahraga. Kalau belum percaya, yuk simak dulu kenapa jalan kaki bisa dikategorikan sebagai olahraga serta apa saja manfaatnya buat tubuh dalam kelanjutan artikel ini!

Kenapa jalan kaki bisa disebut sebagai olahraga

Secara harfiah, olahraga adalah aktivitas gerak badan yang bertujuan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Di saat yang sama, kegiatan jalan kaki dapat merangsang aliran darah ke otak dan seluruh tubuh, meningkatkan metabolisme dan suasana hati secara keseluruhan, serta mengurangi perasaan cemas dan stres. Semua refleks alamiah ini adalah satu alasan mengapa jalan kaki bisa disebut sebagai olahraga.

Selain itu, berjalan kaki selama 30 menit per hari, menurut studi dalam Primary Care companion to the Journal of Clinical Psychiatry, juga dapat meningkatkan kesehatan mental (termasuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan) juga kekebalan tubuh. Penelitian lain tentang jalan kaki juga menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1.000 langkah per hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 28% (data Asosiasi Jantung Amerika dalam Konferensi Kesehatan Kardiometabolik serta Pencegahan dan Gaya Hidup Epidemiologi 2021 dalam situs EatingWell).

Satu hal penting untuk diingat, berjalan kaki yang dimaksud di sini bukan jalan santai seperti sedang berkeliling mal, ya. Alih-alih, kamu perlu berjalan dengan intensitas sedang selama 150–300 menit per minggu; bergantung pada gol kamu. Lantas, apakah ada efek positif dari olahraga jalan kaki? Tentu saja ada!

Manfaat jalan kaki untuk tubuh

  • Menjaga kestabilan gula darah. Dilansir dari laman EatingWell, berjalan kaki selama 10 menit usai makan dapat membantu orang dengan kondisi diabetes tipe 2 untuk menjaga kestabilan gula darah. Hal ini memungkinkan berkat otot-otot besar di kaki dan dada yang membutuhkan banyak energi ketika seseorang berjalan kaki setelah aktivitas makan. Menurut penelitian dalam jurnal Diabetologia, nilai manfaat ini rata-rata berada di angka 12% lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas berjalan kaki bukan setelah makan selama 30 menit setiap hari.
  • Membantu kinerja jantung. Sebuah penelitian terhadap 130 ribu wanita dalam Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki setidaknya 30 menit per hari berhasil menurunkan risiko gagal jantung secara signifikan. Tidak hanya itu, studi lain terhadap orang-orang yang berjalan kaki dengan pengurangan pada tekanan darah sistolik juga menemukan aktivitas ini bisa membantu kinerja jantung. Sementara menurut Asosiasi Jantung Amerika, 150 menit jalan kaki dengan intensitas sedang (atau jalan cepat) bisa membantu kinerja jantung seseorang.
  • Meningkatkan kesuburan. Studi dari UMass Amherst menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan memiliki potensi hamil dua kali lebih tinggi apabila ia berjalan kaki setidaknya 10 menit sekali waktu daripada mereka yang tidak. Menurut para peneliti, hal ini memungkinkan lantaran aktivitas jalan kaki bisa mengurangi peradangan kronis akibat kelebihan berat badan dan, pada akhirnya, meningkatkan kesuburan seorang wanita.

Demikianlah ulasan mengenai aktivitas jalan kaki yang terhitung sebagai olahraga. Di luar ketiga manfaat di atas, jalan kaki juga sebetulnya bisa mengurangi risiko demensia, membantu penurunan berat badan, serta menaikkan suasana hati.

Gimana, Passionate People? Apakah sekarang kamu sudah percaya bahwa jalan kaki itu layak disebut sebagai olahraga yang efektif untuk membantu sehatkan tubuhmu? Kalau sudah, yuk mulai biasakan berjalan kaki setiap hari serta proteksi diri dari penyakit kritis dengan FWD Critical Armor. Dengan begitu, kamu bisa jalani hari-hari lebih leluasa!

Sumber: