Passion story

Unik! Olahraga Tradisional dari Indonesia. Pernah Coba?

29 Maret 2024
FWD Insurance

Dikenal dengan keberagaman budayanya, Indonesia ternyata memiliki olahraga tradisional yang masih dilestarikan sampai sekarang, loh. Menyadur dari laman Liputan6, olahraga tradisional merupakan salah satu aset budaya Indonesia dengan ciri khas, yaitu ketepatan reaksi, kecepatan, kelenturan, dan kekuatan. Olahraga tradisional ini telah diakui secara turun-temurun oleh kelompok budaya, etnis, dan suku di Indonesia. 

Paling menarik adalah beberapa olahraganya telah diresmikan secara nasional dan internasional. Maka dari itu, sebagai masyarakat Indonesia kita patut berbangga karena Indonesia punya segalanya—alam yang indah, daratan yang subur, bentangan laut yang luas, keanekaragaman budaya, dan lain sebagainya.

Olahraga Tradisional Asal Indonesia

Lalu, apa saja ya olahraga tradisional yang berasal dari Indonesia tersebut? Intip daftanya di artikel ini, yuk!

Pencak Silat

Melansir Liputan6, pencak silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang memerhatikan aspek spiritual dan mental. Seni bela diri ini mulai dikenal di kancah internasional, diakui di dunia olahraga, dan pertama kali dipertandingkan di cabang olahraga ketika Asian Games tahun 2018. Tak hanya itu, seni bela diri ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO  tahun 2019.

Menurut sejarah, pencak silat bermula dari cara nenek moyang Indonesia ketika melindungi diri dari tantangan alam. Mereka menciptakan gerakan yang menirukan hewan seperti elang, ular, harimau, dan kera. Peneliti silat, Donald F Draeger mengatakan bahwa sejarah silat bisa dilihat dari pahatan relief di Candi Prambanan dan Borobudur dan artefak senjata yang ditemukan pada masa Hindu-Buddha. 

Di Indonesia, masing-masing daerahnya memiliki ciri khas pencak silatnya sendiri. Misalnya saja, Jawa Timur terkenal dengan aliran Perisai Diri; Jawa Tengah terkenal dengan Merpati Putih; Jawa Barat terkenal dengan Pencak Silat Cikalong dan Cimade; Sumatra Barat terkenal dengan Silek Harimau, dan lainnya. 

Jemparingan

Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional khas Indonesia yang umumnya dilakukan di lingkungan keraton. Jemparingan diartikan seni memanah yang berasal dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta. Mulanya, olahraga ini hanya dimainkan di kalangan keluarga Kerajaan Mataram, namun sekarang seni memanah ini sudah bisa dimainkan oleh semua orang. 

Asal usul olahraga panahan ini bermula ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I, raja pertama Yogyakarta (1755-1792) mendorong para pengikutnya supaya belajar memanah dengan tujuan untuk menumbuhkan watak ksatria dalam diri. Watak ksatria sendiri mengandung empat nilai, yaitu ora mingkuh, sengguh, greget, dan sawiji. Keempat nilai tersebut diperintahkan untuk dijadikan pegangan masyarakat Yogyakarta. 

Berbeda dengan panahan pada umumnya, jemparingan biasanya dilakukan dengan posisi duduk bersila di lantai. Kemudian, busur panah diletakkan di depan perut dan ketika membidiknya tidak memakai mata namun berdasarkan perasaan si pemanah. Gaya memanah seperti ini sejalan dengan filosofi “Pamenthanging Gandewa Pamanthenging Cipta”, menarik busur dengan fokus tetap pada sasaran. 

Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan olahraga mendayung yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. Olahraga ini umumnya diikuti 50-60 orang, tapi bisa lebih sedikit tergantung pada panjang perahu yang digunakan. Biasanya, perahu yang dijadikan untuk olahraga ini adalah kayu utuh tanpa sambungan atau biasa disebut kayu gelondongan. Masyarakat setempat kerap menyebutnya jalur. Maka dari itulah dinamakan pacu jalur. 

Tradisi pacu jalur ini diwariskan secara turun-temurun lebih dari 100 tahun lalu. Awalnya, masyarakat menggunakan jalur untuk alat transportasi, namun sekarang jalurnya sering kali digunakan untuk perlombaan. Pada masa penjajahan Hindia Belanda, pacu jalur dibuat untuk perayaan hari jadi Ratu Wilhelmina. Namun, setelah Indonesia merdeka, pacu jalur diselenggarakan untuk merayakan hari keagamaan seperti Idul Fitri.

Untuk melestarikan tradisi pacu jalur ini, maka setiap tahunnya diadakan festival Pacu Jalur di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Riau,. Festival ini umumnya diselenggarakan pada bulan Agustus atau berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Masyarakat Kuansing pun berbondong-bondong melihat keseruan festivalnya. 

Nah, selain ke-3 olahraga di atas, Indonesia juga punya olahraga tradisional lainnya seperti Pathol, Lompat Batu, Egrang, Tarung Derajat, Bakiak, Karapan Sapi, dan sekali sebagainya. Wah, bangga sekali ya jadi masyarakat Indonesia!

Source: