Passion story

Pilihan Skrining Kanker Serviks di Indonesia

5 Maret 2024
FWD Insurance

dokter pemeriksa senior lansia wanita pasien di rumah sakit
Hidup sehat dalam melawan kanker

Dalam konteks kesehatan reproduksi, skrining kanker serviks di Indonesia mencakup beberapa metode penting yang perlu dipahami, terutama bagi kamu, kaum dewasa muda. Metode yang umum dilakukan adalah Pap smear, di mana dokter memeriksa sampel sel leher rahim untuk mendeteksi perubahan yang dapat menandakan adanya kanker serviks. Bahkan saat ini ada sekitar 70% kasus yang terdiagnosis sudah berada di stadium lanjut dengan risiko kematian tingkat tinggi.

Selain itu, HPV testing juga menjadi bagian integral dari skrining. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan virus HPV, yang merupakan salah satu penyebab utama kanker serviks. Meskipun proses ini mungkin terasa sedikit intim, penting untuk diingat bahwa skrining kanker serviks adalah langkah preventif yang krusial. Sebenarnya ada 13 jenis kanker skrining yang dilakukan untuk mendeteksi kanker, seperti IVA, Pap smear, dan tes DNA HPV. Agar lebih jelas mengenai skrining kanker serviks, mari bedah satu per satu. 

Dalam hal ini, penting bagi kamu untuk mengedukasi diri, menghilangkan stigma, dan secara teratur menjalani pemeriksaan rutin. Kesadaran diri tentang kesehatan reproduksi memberikan keunggulan untuk mendeteksi potensi risiko lebih awal, memungkinkan tindakan pencegahan yang lebih efektif. Jadi, mari hadapi ini dengan sikap dewasa dan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri kamu sendiri.

Tes IVA

Pernah mendengar tentang tes IVA? Tes IVA merupakan pemeriksaan kesehatan untuk cek apakah ada masalah di serviks. Skrining kanker serviks yang pertama adalah IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Meskipun terdengar sedikit aneh, tapi ini penting. Dokter akan mengambil sampel jaringan dari leher rahim untuk diperiksa. Tidak usah panik, karena ini bisa membantu deteksi dini kanker serviks. Meski belum banyak yang membicarakan ini di lingkungan kamu, tapi sejak muda kamu harus aware sama kesehatan reproduksi. Akurasi dari tes ini hanyalah 61% dibandingkan tes lain. Akan tetapi dengan tes ini, banyak wanita yang akhirnya teridentifikasi menderita kanker serviks. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter dan jaga kesehatan diri sejak dini!

Prosedur tes IVA

Saat kamu memutuskan untuk mengambil tes IVA, hal paling pertama yang harus dilakukan adalah tidak melakukan hubungan seksual selama dua puluh empat jam atau lebih. Kamu akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Berbaring dengan kaki terbuka atau disebut juga posisi litotomi.
Pemeriksa akan memasukan alat bernama spekulum (berbentuk cocor bebek) ke dalam.
Pemeriksa akan menyiapkan alat seperti cotton bud pada sebuah larutan asam asetat lebih familiarnya asam cuka dengan kadar 3-5%.
Perlahan pemeriksa akan mengoleskan asam tersebut pada jaringan permukaan serviks.
Hasil akan muncul setelah menunggu selama 1 menit, dengan mendeteksi perubahan warna pada jaringan serviks yang telah diolesi.

Perubahan warna akan terlihat pada jaringan serviks abnormal, sedangkan serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna apapun. Perubahan warna yang terjadi biasanya ditemui dengan bercak putih di permukaan mulut rahim. Rujukan pada ahli yang lebih kompeten akan dilakukan setelah pemeriksa menyatakan hasil dari tes adalah positif.

Pap smear

Mendeteksi jaringan kanker serviks dengan pemeriksaan melalui sampel jaringan yang diambil. Berbeda dengan tes IVA, Pap smear memiliki akurasi 80% dalam mendeteksi kanker serviks. Hanya saja pemeriksaan ini memerlukan alat yang lebih kompleks, dan hasil yang didapat tidak langsung bisa kamu ketahui. Harga yang terbilang mahal, membuat banyak wanita tidak memilih option ini. Pap smear memerlukan hasil lebih dari 1 minggu dalam mendeteksi kanker serviks, karena sampel jaringan harus diteliti terlebih dahulu. Kendati demikian, proses Pap smear hanya berlangsung selama 10-20 menit saja. Pada hakikatnya tes ini harus dilakukan secara berkala, juga sangat penting bagi wanita yang memiliki riwayat kanker serviks pada keluarganya. Idealnya setiap 3 tahun sekali wanita harus melakukan tes ini demi menjaga kesehatan mulut rahim.

Prosedur Pap smear

Tahapan pemeriksaan Pap smear adalah :

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Berbaring dengan kaki sedikit menekuk sambil melebarkan kaki.
Spekulum akan dimasukan oleh pemeriksa sehingga mulut rahim terlihat.
Pemeriksa akan mengambil sampel jaringan di leher rahim kemudian memasukan sampel dalam wadah khusus untuk pemeriksaan laboratorium.

Wanita dengan usia mulai dari 21 hingga 65 tahun sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan ini. Namun kamu perlu memenuhi syarat sebelum melakukan Pap smear. Kamu tidak boleh dalam keadaan menstruasi dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum melakukan tes ini. Kamu juga wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan melakukan tes ini. Apabila semua syarat sudah terpenuhi, maka tes bisa dilakukan.

Tes HPV DNA

Banyak dokter menyarankan melakukan tes ini apabila hasil tes Pap smear kamu adalah positif. Bertujuan untuk mengetahui jenis HPV dengan tingkat kerusakan tinggi, HPV DNA dilakukan dalam upaya menemukan jenis HPV tersebut. Namun kendati demikian, tes lebih lanjut tetap wajib dilakukan untuk mematikan sel kanker tersebut. Wanita dengan usia diatas 30 tahun, sangat dianjurkan melakukan Pap smear dan HPV DNA sekaligus untuk memastikan bakal calon kanker serviks yang muncul karena HPV.

Prosedur HPV DNA

Prosedur dalam melakukan tes ini sebenarnya sama saja seperti kamu melakukan tes Pap smear. Bedanya adalah sampel diambil menggunakan sejenis sikat kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Pada Pap smear test dilakukan lebih dari 5 menit, namun HPV DNA hanya dilakukan dalam beberapa detik saja tanpa adanya rasa nyeri.

Mengapa skrining kanker serviks penting

Tahu tidak, skrining kanker serviks itu sangat penting? Karena ini bukan cuma urusan orang dewasa, tapi juga untuk kamu yang masih muda. Melakukan skrining kanker serviks masih sangat awam bagi wanita Indonesia, seperti yang disebutkan oleh Prof. Dr. dr. Junita Indarti, Sp.OG(K), bahwa hanya 7% wanita Indonesia pada tahun 2023 yang sudah melakukan skrining kanker ini. Indonesia sendiri menargetkan adanya skrining kanker serviks sebanyak 70% dari populasi wanita untuk tahun ini. Skrining ini meruapakan pendeteksi dini, jadi dapat mengetahui masalah sejak awal. Kanker serviks bisa muncul tanpa gejala saat kamu nggak sadar. Adanya Pap smear atau tes HPV, membuat dokter bisa cek ada tanda-tanda kanker serviks atau tidak.

Bagaimana  asuransi  dapat membantu?

Kanker dapat menyerang tanpa ada aba-aba terlebih dahulu, tentunya dengan mempunyai perlindungan akan membantu dalam menghadapi kondisi yang kamu alami. FWD Cancer Protection memberikan perlindungan dan dukungan finansial saat kamu didiagnosis menderita kanker stadium apa pun. FWD Cancer Protection memberikan 100% Uang Pertanggungan hanya dengan premi mulai dari Rp10.000/bulan.

Sumber:

  1. https://www.straitstimes.com/asia/eliminating-cervical-cancer-in-indonesia-a-movement-not-a-programme
  2. https://www.halodoc.com/artikel/wajib-tahu-deretan-skrining-kesehatan-untuk-13-jenis-kanker
  3. https://www.alodokter.com/pemeriksaan-iva-untuk-deteksi-dini-kanker-serviks

Tertarik dengan FWD Cancer Protection?