Passion story

Mengenal Jenis Penyakit Kritis Dampak Risiko dan Cara Mempersiapkan Dana Darurat

7 Februari 2022
Oleh FWD Insurance Indonesia

Usia produktif, kondisi tubuh yang terlihat fit dari luar dan rutin berolahraga sering dianggap jauh dari risiko terkena penyakit kritis. Tetapi mungkin kita sering mendengar kerabat atau publik figur yang secara tiba-tiba terkena penyakit kritis seperti kanker, serangan jantung bahkan stroke di usia yang relatif muda, sehingga terpaksa berhenti bekerja dan kehilangan pendapatan demi upaya penyembuhan.


Banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan kita seperti gaya hidup yang tidak sehat, kondisi kesehatan mental, faktor keturunan, hingga pola makan yang bisa memicu kemungkinan risiko penyakit kritis dialami oleh kalangan usia produktif sekalipun.


Menurut data Riset dan Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) berbagai penyakit kritis yang sering terjadi dan memerlukan biaya pengobatan yang tinggi serta waktu pemulihan yang cukup panjang adalah sebagai berikut:


1. Stroke


Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati. Matinya sel otak menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Melansir dari Hellosehat, biaya pengobatan stroke bisa mencapai Rp 150 juta – 450 juta dalam satu tahun.


2. Kanker


Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Selain itu, sering kali kematian yang disebabkan oleh kanker umumnya tidak disertai dengan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut. Biaya pengobatan penyakit kanker memang terbilang mahal dan bervariasi, tergantung jenis pengobatannya. Sebagai contoh untuk sekali pengobatan kemoterapi oleh pasien kanker membutuhkan biaya mulai dari Rp 4 juta - 11 juta (Kompas).


3. Jantung


Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan yang bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada pembuluh darah jantung, katup jantung atau otot jantung. Penyakit jantung yang sering ditemui adalah penyakit jantung koroner, yaitu penyempitan pada pembuluh darah jantung. Melansir Hellosehat, Biaya operasi bypass jantung umumnya berada di kisaran Rp 63 juta – 130 juta, besaran biaya ditentukan dari fasilitas rumah sakit, banyaknya pembuluh darah yang harus diganti, dan lainnya.


Selain 3 penyakit kritis di atas, masih banyak penyakit kritis lainnya seperti gagal ginjal, diabetes, dan gangguan saraf akut yang juga membutuhkan biaya pengobatan terbilang tidak sedikit.

 

Dampak Risiko Penyakit Kritis


Banyak orang beranggapan bahwa menderita penyakit kritis adalah akhir dari segalanya. Hal ini tidak sepenuhnya benar apabila penyakit kritis yang dialami dapat terdeteksi dan ditangani sejak awal. Keterlambatan dalam mengetahui kondisi penyakit kritis dapat menyebabkan risiko yang lebih besar di kemudian hari, yaitu:


  • Penurunan kemampuan atau bahkan ketidakmampuan untuk bekerja (mencari nafkah untuk diri sendiri maupun keluarga)
  • Meninggal dunia

Seringkali seseorang mengabaikan atau menunda pemeriksaan penyakit kritis yang dialaminya karena dua faktor yaitu :


1. Faktor Psikologis, karena khawatir divonis menderita penyakit kritis.

2. Faktor Finansial, karena tidak memiliki biaya untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan.

 

Dengan mengetahui kondisi penyakit kritis yang dialami lebih awal, maka biaya pengobatan yang dikeluarkan akan lebih terkendali dan masa pemulihan akan jauh lebih cepat.


Agar penyakit kritis dapat ditangani sedini mungkin maka kamu harus memiliki persiapan untuk menghadapinya yaitu dengan menyediakan dana darurat yang cukup untuk biaya pemeriksaan, pengobatan penyakit kritis dan juga biaya kebutuhan sehari-hari selama masa pemulihan.


 

Apa itu Dana Darurat (Emergency Fund)?


Adalah suatu istilah yang di tunjukan untuk sejumlah uang yang dicadangkan oleh pemiliknya dan sering disalahartikan sebagai tabungan. Padahal dana ini seharusnya digunakan ketika suatu risiko yang tidak di inginkan terjadi seperti kecelakaan, terkena penyakit atau ketika sedang tidak memiliki penghasilan.


Dikutip dari suara.com, setiap individu dianjurkan memiliki dana darurat minimal tiga kali (3x) pengeluaran bulanan untuk yang lajang dan dua belas kali (12x) pengeluaran bulanan untuk yang sudah berkeluarga.


 

Bagaimana cara memiliki Dana Darurat?


Ada dua cara untuk menyiapkan dana darurat yang dapat kamu pilih:


1. Kamu dapat menyisihkan minimal sepuluh persen (10%) dari pendapatan bulanan untuk di tempatkan pada instrumen keuangan yang aman seperti deposito dan tabungan berjangka. Namun cara ini kurang efektif apabila menderita penyakit kritis di awal masa kamu menyisihkan dana darurat, karena kemungkinan dana darurat yang terkumpul tidak cukup untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan.


2. Agar persiapan dana darurat kamu lebih maksimal, milikilah asuransi penyakit kritis. Kamu dapat menyisihkan pendapatan bulanan untuk membayar premi asuransi yang memiliki manfaat perlindungan atas penyakit kritis. Ada beberapa kelebihan yang dapat kamu nikmati ketika memilih asuransi penyakit kritis sebagai solusi dalam menyiapkan dana darurat, antara lain:


  • Manfaat asuransi dapat digunakan sewaktu-waktu (setelah melewati masa tunggu).
  • Bisa menentukan manfaat nilai Uang Pertanggungan dan jumlah premi sesuai dengan budget kamu.
  • Pembayaran manfaat dibayarkan secara sekaligus sehingga dapat digunakan untuk biaya pengobatan maupun memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

 

FWD Insurance punya solusinya, kami menyediakan asuransi tambahan penyakit kritis yang dapat melengkapi produk asuransi dasar unit link kamuseperti FWD Critical Illness Accelerate dan FWD Critical Illness Non-Accelerate. Selain itu, FWD Insurance juga memiliki produk asuransi murni atau produk asuransi dasar tradisional seperti FWD Critical Armor (dapat dibeli melalui jalur keagenan) dan FWD Multiple Protection (dapat dibeli melalui jalur bancassurance, Kerjasama dengan Bank Commonwealth) yang memberikan uang pertanggungan hingga 3 kali klaim dengan total hingga 420%. Jadi Kamu dapat fokus untuk proses pemulihan, sedangkan kebutuhan keluargamu dapat tetap terjaga dan terpenuhi.


Nah, jadi jangan lupa siapkan keduanya ya, supaya kamu dan keluarga #BebaskanLangkah tanpa ragu dan takut akan risiko-risiko kesehatan yang mengintai karena sudah terlindungi dan mempersiapkannya dengan lebih baik.



Sumber :