Sudah berapa lama kamu bekerja dari rumah—atau WFH? Andaikan sejak awal pandemi, berarti sudah setahun kamu familiar dengan ruang kerja ‘buatan’ yang ada di kamarmu. Kasur juga bantal yang empuk dilengkapi pendingin udara tentu jadi set combo yang menarik sebagai tempat kerja. Tapi, jangan biasakan untuk bekerja di atas kasur, ya. Sebab, beberapa dampak negatif berikut adalah efek sampingnya.
1. Mengganggu kualitas tidur
Dikutip dari laman Healthline, menatap layar terang seperti laptop atau ponsel untuk jangka waktu yang lama dapat mengurangi kadar melatonin yang bertugas untuk mengontrol siklus tidur dan bangun kamu. Biarpun jumlahnya tidak signifikan, penurunan hormon ini dapat mengganggu kemampuan tubuh kamu untuk cepat tertidur.
Selain itu, bekerja di atas kasur juga bisa membuat otak menciptakan asosiasi baru antara kasur dan keadaan terjaga. Alhasil, kemampuan otak untuk ‘menyuruh’ kamu tidur saat sudah waktunya akan melemah. Pada akhirnya, jam tidur kamu berkurang dan kualitas tidur kamu pun terganggu.
2. Menurunkan produktivitas
Gangguan tidur seperti pada poin sebelumnya umum dikenal dengan istilah insomnia. Kondisi ini, seperti kata Alodokter, bisa menyebabkan kamu tidak prima untuk melakukan aktivitas esok hari. Artinya, produktivitas kerja, energi atau semangat, bahkan kualitas hidup kamu akan terus menurun jika kebiasaan ini tidak diubah.
Laman Healthline juga menyebut ketika kamu bekerja di atas kasur, kamu sudah membawa pekerjaanmu ke atas tempat tidur. Alhasil, tidak ada pemisah jelas antara waktu untuk istirahat dan bekerja. Maka dari itu, kemungkinan kamu tertidur saat sedang bekerja atau terpikir soal pekerjaan di waktu beristirahat mungkin sekali terjadi.
3. Memengaruhi postur tubuh
Coba ingat-ingat ada berapa banyak pose atau gaya yang kamu lakukan dalam sehari ketika bekerja di atas kasur? Duduk bersandar pada tumpukan bantal, telentang dengan bantal di bagian dada, atau bahkan berselonjor sambil memangku laptop mungkin sudah pernah lakukan semua. Posisi-posisi ‘unik’ ini memang memberikan kenyamanan selama bekerja, sebab kamu berada di atas kasur yang empuk.
Namun, kamu bisa jadi melupakan bahwa tempat tidur tidak punya permukaan yang rata. Nah, faktor inilah yang akan membuat postur tubuh kamu mengalami perubahan dalam jangka panjang. Contohnya adalah kelengkungan tulang belakang dekat leher karena jarak ketinggian layar laptop yang tidak tepat. Selain menimbulkan rasa sakit cepat atau lambat, pengaruh ini juga bisa menurunkan kualitas tidur bahkan menyebabkan penyakit muskuloskeletal (berhubungan dengan otot dan kerangka tubuh).
4. Mengurangi kebersihan kasur
Tahukah kamu dalam sehari manusia melepaskan begitu banyak sel kulit mati sampai bisa memberi makan satu juta tungau debu? Dokter kulit Dr. Alok Vij bahkan memberi tahu Cleveland Clinic jika pada malam hari saja jumlah sel-sel mati itu bisa mencapai 15 juta.
Nah, bagaimana jika kamu tambah berlama-lama di atas kasur sepanjang hari untuk bekerja? Tentu jumlah sel kulit mati yang jatuh ke seprai kamu akan semakin banyak. Artinya, kamu ikut menambah jumlah bakteri di atas kasur dan membuat kebersihan kasurmu cepat menghilang!
Bagaimana? Apakah kamu masih ingin melanjutkan kebiasaan bekerja di atas kasur setelah mengetahui efek samping di atas? Semoga setelah ini kamu mulai mengubah kebiasaan WFH kamu, ya. Manfaatkan meja makan atau meja kosong apa pun untuk bekerja itu jauh lebih baik daripada bekerja di atas kasur.
Sumber: