Selain milenial, Generasi Z atau lebih dikenal dengan sebutan Gen Z sering mendapatkan sorotan dari masyarakat. Gen Z sendiri merupakan generasi yang lahir dari tahun 1997 - 2012 (sekarang berusia 26 tahun sampai 11 tahun). Walau masih muda. tapi, sebagian dari mereka sudah memasuki dunia kerja.
Dibanding yang lainnya, memang, generasi ini kerap disebut sebagai generasi yang punya kekuatan finansial cukup signifikan. Namun, sayangnya, mereka cenderung memiliki sikap boros dan konsumtif sehingga membuatnya rentan terlilit utang. Apa alasan dibaliknya?
Sulit kontrol gaya hidup
Boros, gaya hidup konsumtif, dan suka menghamburkan uang seringkali dikaitkan dengan Generasi Z. Meski finansialnya bisa dibilang cukup kuat, tapi, keuangannya perlahan menjadi berantakan akibat kesulitan untuk mengontrol gaya hidupnya. Penghasilan yang mereka dapatkan hanya habis untuk memenuhi gaya hidup boros yang dijalaninya.
Lebih parah, mereka tidak memiliki dana untuk disimpan sebagai tabungan yang nantinya digunakan di masa depan ataupun untuk dana darurat. Bahkan, mereka tidak segan meminjam uang ketika mengalami masalah keuangan atau ada kebutuhan yang mendesak. Belanja online dan nongkrong di tempat fancy hampir setiap hari menjadi penyebab utama banyak Gen Z yang sulit mengontrol gaya hidupnya.
Tidak bisa lepas dari kartu kredit
Kartu kredit memang memberikan banyak manfaat untuk penggunanya. Mulai dari; memenuhi kebutuhan mendesak, mempermudah transaksi online, membeli barang dengan pembayaran cicilan, dan lain sebagainya. Sekalipun bermanfaat, tapi sayangnya, generasi Z malah ketagihan dan tidak bisa lepas dari kartu kredit.
Banyak dari mereka yang menggunakan kartu kreditnya sampai kalap untuk membeli semua barang branded berharga mahal. Tidak masalah memang, akan tetapi kalau terus melakukan hal ini maka utang dan cicilan akan semakin membengkak setiap bulannya. Kalau sudah begini, tentunya akan membuat keuangan menjadi semakin berantakan.
Ketagihan layanan Paylater
Sama halnya dengan kartu kredit, menggunakan paylater juga menawarkan berbagai keuntungan pada penggunanya, terutama untuk kebutuhan mendesak. Melansir Kompas, paylater diartikan sebagai metode pembayaran yang memungkinkan penggunanya melakukan transaksi (sekarang) dan membayarnya di kemudian hari.
Syarat penggunaannya juga mudah—khususnya ketika transaksi—sehingga menyebabkan banyak Generasi Z yang menggunakan fitur ini secara berlebihan. Alhasil, tanpa sadar mereka malah sampai terlilit utang dengan jumlah yang fantastis.
Nah, supaya tidak terlilit utang semakin banyak dan keuangan tetap terjaga, yuk, ikuti cara mengelola keuangan untuk Gen Z, di antaranya:
Catat seluruh pengeluaran—baik dari kartu debit maupun kredit—sehingga kamu bisa mengetahui apa saja yang dibeli dan berapa sisa uang.
Buat rencana belanja bulanan dan pastikan bahwa pengeluaran bulanan sesuai dengan pemasukan setiap bulannya.
Batasi pemakaian kartu kredit dan paylater supaya uang tidak cepat habis hanya untuk membayar cicilan setiap bulannya.
Persiapkan tabungan untuk dana darurat, mulai menabung untuk dana pensiun, dan proteksi finansialmu dengan FWD Passion Link. FWD Passion Link merupakan produk asuransi. Komponen investasi dalam FWD Passion Link mengandung risiko. Kamu, Tertanggung, atau Peserta wajib membaca dan memahami ringkasan informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli FWD Passion Link. Kinerja investasi masa lalu dalam FWD Passion Link tidak mencerminkan kinerja investasi masa datang.
Mari, batasi hidup boros dan konsumtif supaya keuanganmu tidak jadi berantakan bahkan sampai terlilit utang dengan jumlah yang banyak. Tanpa utang, hidup akan terasa damai dan tidak pusing setiap bulannya. Yuk, mulai kembali atur keuanganmu!
Source:
https://blog.principal.co.id/ini-yang-bikin-gen-z-rentan-terlilit-utang
https://www.visualcapitalist.com/why-gen-z-approaching-money-differently/
https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-reality-gen-z/202002/gen-z-is-in-serious-debt-time-it-s-not-financial https://money.kompas.com/read/2021/06/16/055201226/apa-itu-paylater-simak-definisi-contoh-dan-tips-agar-tak-terjebak?page=all