Passion story

Atasi Insomnia dan Taklukkan Gangguan Tidur

2 Juli 2024
FWD Insurance

Aktivitas padat, tingkat stres tinggi dan juga terpaan mental yang dialami setiap harinya membuat seseorang mendambakan istirahat yang berkualitas salah satunya dengan cara tidur. Hanya saja sebagian banyak dari manusia di bumi ini mengalami gangguan tidur di malam hari atau lebih sering dikenal dengan insomnia. Banyak yang tidak sadar ada jenis-jenis insomnia yang dapat menyerang kamu, lalu apa saja jenisnya dan mengapa kamu bisa terkena insomnia.  

Jeleknya kualitas tidur yang dialami secara terus menerus tentu saja mampu menimbulkan masalah bukan hanya kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental. Kurangnya waktu tidur yang seharusnya dianjurkan selama 7 sampai 8 jam per hari, dapat meningkatkan risiko kamu mengalami depresi berkepanjangan dan masalah kesehatan seperti contohnya saja kanker. Insomnia yang dianggap sepele mampu menguras isi dompet kamu dan membuat kamu lebih sering menemui dokter dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah.  

Penyebab dan Jenis Insomnia 

Stres dan depresi sering kali dijadikan alasan yang paling dasar ketika seseorang mengalami insomnia. Nyatanya gejala insomnia bisa terjadi bukan hanya karena hal tersebut. Bisa disebut insomnia karena kamu tidak bisa beristirahat ketika waktunya ataupun ketika kamu terbangun di tengah malam dan tidak bisa lagi terlelap hingga pagi harinya. 

Faktor Penyebab Insomnia  

Gangguan tidur yang terjadi pada seseorang bisa dibagi berdasarkan parah atau tidaknya gangguan yang terjadi. Pada kasus yang ringan, gejala insomnia bisa terjadi karena faktor sebagai berikut :

  • Mengalami stres
  • Mengingat peristiwa yang traumatis.
  • Perubahan kebiasaan tidur misalnya perpindahan tempat istirahat.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Sedangkan pada gangguan yang lebih serius, gejala insomnia bisa terjadi karena adanya:

  • Gangguan mental, seperti gangguan kecemasan atau depresi.
  • Kondisi penyakit tertentu seperti asma, kanker atau darah tinggi.
  • Mengalami sleep apnea.
  • Kebiasaan bekerja atau menonton televisi di atas kasur.
  • Penggunaan ponsel saat jam waktu tidur.

Jenis-Jenis Insomnia  

Insomnia dibagi juga sesuai jenis gangguannya, diantaranya adalah:

  1. Insomnia akut, adalah kondisi gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek. Biasanya kondisi ini terjadi karena gangguan stres dan berlangsung paling lama selama tiga bulan. 
  2. Insomnia kronis, penderita insomnia kronis bisa mengalami gangguan lebih dari tiga bulan. Biasanya penderita insomnia ini sudah mengalami gangguan tidur cukup lama. Gangguan ini bisa terjadi karena pola tidur yang berantakan ataupun seringnya kamu mengalami mimpi buruk atau mengalami gangguan otak dan saraf. 
  3. Insomnia Sleep Onset, Tidak jauh berbeda dengan insomnia kronis, penderita insomnia ini sangat sulit terlelap. Sering kali walaupun sudah memejamkan mata namun penderita insomnia ini tidak bisa terlelap dan tetap terjaga. Insomnia ini bisa terjadi pada penderita dengan gangguan mental.
  4. Insomnia akibat Obat-obatan atau zat kimia tertentu, gangguan tidur bisa terjadi akibat kamu mengonsumsi zat tertentu seperti kafein, makanan pedas, alkohol atau jenis makanan tertentu yang mampu menyebabkan kesulitan tidur. Pada penderita insomnia ini, mengurangi atau menghentikan konsumsi makanan jauh sebelum waktunya istirahat adalah hal yang paling baik.
  5. Insomnia karena keadaan medis, Insomnia akan terjadi akibat adanya gangguan medis yang menyebabkan seseorang sulit tidur. Pengobatan dari dua keadaan ini, akan diobati secara terpisah.Insomnia campuran, kondisi ini menjelaskan tentang jenis insomnia campuran yang terjadi akibat kombinasi dari gangguan sleep onset, tidak bisa menjaga kualitas tidur, dan sering terbangun pada pagi hari. 

Dampak Kesehatan dan Kesejahteraan Insomnia 

Kebanyakan pengidap insomnia membiarkan gangguan tidur terus berlanjut tanpa mencari solusi pasti mengatasi masalah yang timbul. Sedangkan pada kenyataannya, insomnia mampu menurunkan kualitas kehidupan bahkan mampu menyebabkan beberapa masalah kesehatan muncul seperti stroke, kejang, kekebalan tubuh melemah, peradangan, obesitas.

Dampak Negatif Insomnia  

Buruknya kualitas tidur penderita insomnia mampu menyebabkan gangguan mental yang serius, bahkan mampu meningkatkan risiko kecelakaan. Belum lagi gangguan tidur ini mampu menambah gejala yang lebih parah bagi penderita gangguan kecemasan dan depresi. Pasalnya kekurangan jam istirahat mampu mengurangi pembentukan hormon endorfin yang berfungsi membuat seseorang berenergi dan merasa nyaman. Insomnia juga mampu memperpendek angka kehidupan manusia, menurut oleh Sleep Research Society meneliti bahwa kurangnya istirahat selama 7 sampai 8 jam mampu meningkatkan angka kematian hingga 12 persen.

Insomnia Vs Kualitas Hidup 

Baik disadari maupun tidak, penderita insomnia baik jangka panjang dan jangka pendek pasti mengalami perubahan dalam pola kehidupan yang biasanya dijalani. Layaknya sebuah baterai, badan manusia harus di isi ulang agar stamina dan kesehatan mental tetap terjaga dengan baik. Mengalami gangguan tidur membuat kamu mengalami perubahan yang mampu membawa efek negatif pada kehidupan. 

Kurangnya istirahat dan kualitas tidur yang buruk, mampu mengombang-ambingkan emosi seseorang, belum lagi rasa kantuk yang datang secara mendadak seringkali membuat kamu lebih malas dan menjadi tidak produktif. Gangguan tidur juga mampu mempengaruhi kinerja otak dalam menangkap sinyal pagi dan malam hari, sering kali karena pola tidur yang berantakan, jadwal otak dalam mengatur waktu istirahat menjadi terbalik. Sehingga pada pagi dan siang hari kamu kan merasakan kantuk, namun pada malam hari kamu malah terjaga.  

Pendekatan Non-Farmakologis untuk Pengobatan Insomnia 

Lalu apakah kamu harus diam saja dengan masalah gangguan tidur ini, tentu saja tidak. Ada berbagai cara alami dalam menyelesaikan masalah insomnia ini. Cara paling mudah tentu saja dengan mengembalikan jadwal dan pola tidur kamu, namun masih ada banyak cara lain yang mampu menyelesaikan masalah ini.  

Strategi, Teknik dan Terapi untuk Insomnia 

Memasang aroma terapi seperti wangi lavender di kamar kamu, berolahraga yang tentu saja selain baik mengatasi insomnia juga baik untuk kesehatan tubuh. Lalu buatlah suasana kamar senyaman mungkin, juga mulai atur pola makan dengan memakan makanan yang bergizi dan hindari memakan makanan berat beberapa jam sebelum tidur. Atur cahaya kamar agar tidak terlalu silau saat waktunya kamu beristirahat mampu menjadikan badan kamu lebih rileks, juga menetapkan rules bahwa kasur hanya berfungsi sebagai tempat tidur. Dengan menetapkan aturan dan kebiasaan tersebut, maka tubuh dan otak akan lebih cepat menyesuaikan pola tidur dan menghilangkan gejala insomnia secara bertahap. 

Mencoba meneteskan lilin aroma pada tangan kiri dengan tangan kanan memegang pipet cairan minyak terapi.
Aromaterapi yang menenangkan

Pengobatan Farmakologis untuk Insomnia 

Selain secara alami terkadang kamu juga harus menemui ahli dalam penyelesaian masalah insomnia ini. Banyak penderita insomnia tetap mengalami susah tidur walaupun telah mengubah pola tidur mereka. Pengobatan dengan cara meminum obat tentu saja dapat membantu banyak dalam mengatasinya, namun tetap harus dengan dampingan tenaga medis yang ahli.  

Obat-obatan, Efek Samping dan Informasi extra penggunaannya  

Pemberian obat insomnia seperti misalnya Zolpidem, Zaleplon, dan Ramelteon memang mampu mengatasi masalah insomnia secara cepat dan tepat. Hanya saja penggunaan obat ini hanya diperuntukan dalam jangka waktu yang pendek. Tentu saja semua obat memiliki efek sampingnya masing-masing tanpa terkecuali, penggunaan obat insomnia ini mampu memberikan efek samping berupa pusing dan mampu memicu penggunanya kehilangan kesadaran. Penggunaan jangka panjang mampu berakibat pusing, sulit buang air kecil bahkan hingga penurunan kognitif.

Pendekatan Terintegrasi untuk Mengatasi Insomnia 

Prosedur yang biasanya diberikan oleh dokter psikologi adalah perilaku kognitif yang bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan tidur dengan mengidentifikasi, mengubah, dan mempengaruhi pikiran serta perilaku seseorang agar bisa memiliki kualitas tidur yang baik. Ada 5 terapi yang mampu dikerjakan yaitu terapi kognitif, terapi relaksasi, sleep hygiene, terapi stimulus kontrol dan yang terakhir terapi sleep-restriction. Semua terapi itu memasukkan penderita insomnia menjalankan keseharian yang mereset otak sehingga mampu mendapatkan kualitas tidur yang paling baik.  

Penggabungan strategi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. 

Tentu saja pengobatan secara alami adalah yang paling baik, namun tidak menutup kemungkinan pengobatan secara medis adalah jalan terbaik yang lain. Hanya saja kamu mampu menggabungkan keduanya dan membuat penyembuhan semakin efektif. Penggabungan antara aroma terapi dan obat yang telah diresepkan mampu menyembuhkan masalah insomnia dengan lebih tepat dan cepat.   

Konsultasi profesional kesehatan 

Pada dasarnya masalah insomnia berkaitan dengan stres yang kamu alami. Berbicara dengan yang lebih ahli misalnya saja psikolog atau dokter kejiwaan mampu membuat kamu terhindar dari gangguan tidur. Jangan pernah malu untuk berkonsultasi pada ahlinya. Banyak penderita insomnia kronis tidak pernah sadar akan masalah yang menimbulkan insomnia, sehingga gejala yang terjadi malah semakin parah dan tidak terkontrol.  

Meningkatkan Kualitas Tidur untuk Hidup Sehat 

Mulai dari olahraga, mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga pola tidur atau mencari proteksi kesehatan. Asuransi Bebas Handal dapat memberikan perlindungan finansial terhadap biaya perawatan medis yang mungkin tidak terduga. Paling tidak kamu tidak perlu lagi merasa khawatir akan biaya kesehatan yang muncul akibat pola tidur yang tidak sehat. Belum lagi dengan tingkat stres yang terjadi pada manusia pada zaman sekarang, mempunyai asuransi kesehatan, pola hidup sehat adalah suatu kewajiban. 

Sumber:

  1. https://upk.kemkes.go.id/new/5-faktor-penyebab-insomnia
  2. https://www.halodoc.com/kesehatan/insomnia
  3. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insomnia

Tertarik dengan Asuransi Bebas Handal?