Secara sederhananya, etika adalah norma yang dijadikan pedoman bagi seseorang atau kelompok dalam berperilaku. Namun, etika juga ternyata bisa kamu jadikan sebagai dasar penentu dalam berinvestasi. Investasi tersebut disebut dengan investasi etis. Passionate people penasaran dengan jenis investasi ini? Cari tahu lebih lanjut, yuk!
Mengenal Apa Itu Investasi Etis?
Melansir dari investopedia, investasi etis merupakan investasi pada hal yang didasarkan pada etika dan moral. Para investor hanya akan memilih investasi yang sejalan dengan nilai yang sejalan dengan keyakinan mereka.
Berdasarkan corporatefinanceinstitute.com, ada 4 jenis investasi etis, yaitu:
SRI Funds
SRI funds artinya investasi yang menghindari berbagai bidang kontroversial, seperti perjudian, perdagangan ilegal, senjata api, alkohol, tembakau, dan lain sebagainya.
ESG Funds
Investor akan melihat bagaimana ESG (Environment, Social, Government) memengaruhi kinerja perusahaan, baik dari sisi positif maupun negatif. Para investor akan berinvestasi dalam keberlanjutan sambil tetap mempertahankan tingkat keuntungan yang sama jika mereka berinvestasi pada perusahaan dengan pendekatan standar.
Impact Funds
Investor menilai keuntungan dengan etika sama pentingnya. Dalam investasi ini, investor akan turut berupaya melakukan perubahan pada perusahaan untuk menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan nilai yang mereka yakini.
Faith-based Funds
Investor ini menjadikan nilai agama sebagai dasar dalam memilih investasi. Para investor ini tidak akan melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang yang secara tegas dilarang dalam agamanya.
Dari 4 jenis di atas, terlihat bahwa investasi etis umumnya bersifat subjektif karena beberapa keyakinan akan etika bisa berbeda pada setiap orang. Misalnya saja bagi investor muslim, agama Islam mengharamkan konsumsi produk yang mengandung alkohol. Dengan begitu, investor etis akan menghindari investasi pada bidang usaha yang berkaitan dengan produk tersebut.
Contoh lainnya, ketika seorang investor etis sangat peduli dengan isu sosial terkait ketenagakerjaan. Maka investor tersebut tidak akan mau berinvestasi pada perusahaan yang dinilai buruk dalam memperlakukan para pekerjanya. Meskipun, ROI (Return of Investment) yang ditawarkan dari investasi tersebut cukup tinggi.
Investor etis fokus pada etika dan norma, sehingga terkadang tidak sejalan dengan ROI yang didapatkan. Namun, bukan berarti investasi etis pasti tidak menguntungkan. Sebab, sifat dasar investor adalah untuk mencari keuntungan sehingga pastinya akan tetap memilih investasi dengan kinerja baik tetapi memiliki nilai yang sejalan dengannya.
Membangun Portofolio Investasi Etis
Pada dasarnya tidak ada investasi yang dapat memberikan jaminan 100% berhasil, karena semua investasi berisiko. Namun, melansir dari nerdwallet, berdasarkan data Morningstar, pendanaan berkelanjutan (sustainable funds) lebih unggul 66% pada akhir tahun 2019 dibanding pendanaan dengan pendekatan standar.
Salah satu penyebabnya, karena perusahaan yang menerapkan etika dan berkelanjutan tidak rentan terhadap adanya masalah hukum terkait pelanggaran. Dengan begitu, bisnis dapat berjalan dengan lebih stabil.
Nah, untuk kamu yang ingin melakukan investasi etis, pada dasarnya langkahnya tidak berbeda dengan berinvestasi pada umumnya. Seperti menganalisa kinerja beberapa tahun sebelumnya untuk melakukan prakiraan kinerja di masa depan.
Namun, pada perusahaan etis kamu tetap harus memerhatikan kinerja perusahaan pada aspek utama yang kamu jadikan pedoman etika. Apakah itu agama, sosial, lingkungan, dan lainnya? Jika sudah menemukan beberapa perusahaan dengan kinerja yang baik, selanjutnya kamu tinggal menyaring kembali perusahaan mana saja yang memiliki nilai sejalan denganmu.
Jadi, siapkan passionate people untuk melakukan investasi etis? Semoga berhasil, ya!
Source: