Hidup di zaman modern ini, membuat wanita menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab akan dirinya sendiri. Belum lagi tumbuhnya wanita-wanita yang berpengaruh di dunia, menjadikan wanita mampu bersaing dan unjuk gigi juga mengangkat jempol untuk dirinya sendiri.
Meskipun begitu wanita juga manusia dan bukan robot yang sudah pasti bisa tumbang karena penyakit yang mengintai hampir pada semua orang. Apalagi saat ini industri makanan sedang sangat berkembang, semua orang terutama wanita tentu saja harus lebih teliti semua asupan yang masuk dalam tubuh. Kesibukan yang dialami oleh wanita juga lifestyle yang diterapkan membuat mereka harus berurusan dengan penyakit yang tidak digubris lalu tiba-tiba meradang. Belum lagi kemampuan melakukan dua pekerjaan sekaligus membuat imun tubuh pada wanita lebih cepat turun, dibandingkan pria. Anehnya ada beberapa penyakit yang sering menyerang wanita, misalnya lupus, depresi, gangguan makan dan yang paling parah adalah kanker. Kanker pada wanita bisa menyerang bukan hanya pada wanita usia lanjut, tapi juga wanita produktif yang terlihat sehat dan bugar. Data dari Kementrian Kesehatan Indonesia menunjukan bahwa kanker di Indonesia berada di urutan ke-8 di Asia, angka yang sangat mencengangkan dan kasus yang terus bertambah.
Ada lebih dari 5 kanker yang sering menyerang rakyat Indonesia terutama wanita, bahkan yang hanya menyerang wanita. Penyakit kanker pada wanita biasanya terdeteksi setelah munculnya gejala yang lebih serius. Minimnya ilmu akan hal tersebut bahkan ketidakpedulian pada diri sendiri, sering kali menjadi penyebab pasti hal itu baru muncul ketika akhir. Tak heran kalau wanita Indonesia menduduki peringkat yang cukup tinggi untuk kanker. Belum lagi angka kematian akibat penyakit ini sangat tinggi dan terus bertambah setiap tahunnya. Kanker payudara misalnya, di Indonesia kanker ini paling banyak menyerang rakyat Indonesia dengan persentase tertinggi dibandingkan kanker yang lainnya.
Banyak masalah kesehatan pada tubuh terjadi akibat malasnya melakukan medical check up. Nyatanya tentu saja tidak seperti itu, walaupun pada awalnya sangatlah minim akan gangguan pada tubuh, lama kelamaan gangguan itu bisa menghambat wanita dalam pergerakan kehidupannya. Terdapat tiga besar jenis kanker yang dapat menyerang wanita, yaitu kanker payudara, kanker serviks dan kanker ovarium.
Kanker payudara adalah sebuah penyakit yang terbentuk di daerah payudara ketika sel-sel pada jaringan tersebut tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan yang sehat di sekitarnya. Tercatat terdapat 68.858 kasus kanker pada tahun 2020 wanita yang mengidap kanker payudara dengan kematian mencapai 22.000 kasus kematian. Tentu saja kasusnya terus bertambah sehingga pemerintah sangat berupaya dalam mencegah kanker ini. Mulai dari pemeriksaan kanker gratis, belum lagi kamu bisa memeriksakan kanker di fasilitas kesehatan paling dekat dengan masyarakat yaitu PUSKESMAS. Namun nyatanya tidak semua wanita Indonesia mau untuk memeriksakan kesehatannya, banyak faktor yang mempengaruhinya. Kesibukan mereka, rasa malu hingga pemikiran bahwa mereka sehat dan tidak ada gejala yang dirasakan.
Masih berpikir kanker payudara hanya menyerang kepada wanita dengan pola hidup tidak sehat, mari kamu diskusikan pemikiran itu. Ternyata kanker payudara tidak hanya terjadi karena kamu tidak hidup dengan sehat tapi juga ada faktor lain yang menyertainya. Faktor keturunan adalah salah satunya, sel kanker bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Mengapa demikian, karena pada tubuh manusia kamu mempunyai sel yang disebut sel BRCA1 dan BRCA2, sel ini adalah sel penekan kanker dengan menghambat pertumbuhan sel tidak normal. Maka apabila orang tua kamu tidak mempunya sel itu, mutasi genetiknya akan sama dengan tubuh kita. Ditambah faktor lain seperti haid pertama pada umur di bawah 12 tahun, wanita yang tidak menikah, menikah tapi tidak memiliki anak, juga wanita dengan tingkat stress tinggi.
Pemeriksaan sedini mungkin pada kanker payudara sangat membantu banyak wanita untuk mencegah hal yang lebih serius. Banyak wanita belum memeriksakan kesehatan payudaranya dan banyak kasus kematian pada kanker ini karena ketidakpedulian kamu terhadap gejala-gejalanya. Padahal kamu juga bisa melakukan pemeriksaan sendiri di rumah masing-masing. Dengan memperhatikan gejala-gejala pada payudara kamu misalnya apabila terdapat benjolan, penebalan kulit, keluaran cairan dari puting, atau terdapat nyeri maka segeralah memeriksakan lebih lanjut kepada dokter. Kamu perlu ke fasilitas kesehatan dan melakukan skrining kanker payudara (mamografi).
Bila sudah terlanjur terkena kanker payudara, tentu saja kamu tidak boleh pasrah. Kamu bisa mulai mengobati kanker payudara dengan beberapa sistem terapi pengobatan, dengan terapi radiasi, kemoterapi atau dengan jalur bedah. Kebanyakan wanita yang telah mengalami kanker payudara akan menempuh jalur pengobatan dengan kemoterapi. Jalur pengobatan ini adalah pemberian obat khusus melalui infus atau suntik, untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum bedah untuk menyusutkan ukuran kanker agar lebih mudah diangkat. Ada juga terapi radiasi atau disebut juga radioterapi, mirip dengan kemoterapi yang berfungsi mengecilkan sel kanker bedanya terapi ini menggunakan radiasi dalam prosesnya yang khusus membidik kanker pada payudara. Radiasi bisa dikerjakan sebelum pembedahan atau setelah pembedahan untuk mempercepat proses penyembuhan. Apabila ukuran sel kanker telah mengecil maka dokter akan meminta pasien melakukan pengangkatan sel tersebut melalui pembedahan.
Banyak wanita terpuruk ketika mengetahui bahwa mereka adalah salah satu penderita kanker payudara. Maka keluarga terdekat adalah obat paling mujarab bagi mereka. Dukungan positif yang membangun kepercayaan diri untuk sembuh menjadi kunci tetap kuatnya para penderita kanker dalam menghadapi pengobatannya. Juga peran penting dalam komunitas yang memberikan masukan, cara pengobatan yang sesuai juga informasi pendukung dalam pencegahan dan tempat berbagi cerita atas keluh kesah yang dirasakan oleh sesamanya.
Kanker yang paling sering diderita oleh wanita Indonesia adalah kanker serviks. Terdapat 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim. Mirip dengan kanker payudara, kanker serviks dapat terjadi akibat dari garis keturunan. Selain itu kanker ini juga terjadi karena adanya sel HPV penyebab kanker juga penggunaan pil KB, sistem imun tubuh yang lemah, wanita dengan kebiasaan merokok baik aktif maupun pasif juga pola hidup yang tidak sehat. Ciri utama kanker ini adalah keluarnya cairan yang berbau tidak sedap bahkan disertai dengan darah, pendarahan saat berhubungan seksual, nyeri pada panggul, pinggang atau kaki, penurunan berat badan drastis juga hilangnya nafsu makan.
Virus HPV atau human papillomavirus adalah penyebab kanker serviks. Penyebarannya melalui hubungan seksual. Pada dasarnya penyebab kanker serviks adalah virus HPV dengan risiko tinggi, yaitu tipe 16 dan tipe 18 yang menjadi penyebab utama munculnya kanker. Pada wanita dengan imun tubuh yang sehat, virus HPV akan berkembang 10 sampai 20 tahun sebelum menjadi kanker serviks, tapi pada wanita dengan imun tubuh yang lemah HPV bisa menjadi kanker serviks setelah 5 sampai dengan 10 tahun setelah terinfeksi.
Kendati menjadi kanker dengan penderita terbanyak kedua di Indonesia, kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan vaksin HPV. Pemerintah sendiri sudah mencanangkan adanya vaksin gratis untuk pencegahan virus HPV. Efektivitas vaksin HPV sangat tinggi dalam mencegah infeksi HPV jenis 16 dan 18 yang menjadi penyebab terbanyak pada kasus kanker serviks. Selain itu, vaksin HPV juga dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker lain yang terkait dengan HPV, seperti kanker vulva, vagina, anus, dan orofaringeal.
Semua penyakit bisa dicegah tidak terkecuali dengan kanker serviks. Karena gejala yang timbul oleh virus HPV ini terbilang lama setelah penyebaran, maka kamu harus sesering mungkin memeriksakan kesehatan kita. Minimalnya setiap 6 bulan sekali kamu sudah harus memeriksa kesehatan untuk mendeteksi penyakit yang mungkin timbul tanpa kamu sadari. Hal ini sangatlah efektif dalam penanganan terhadap kanker serviks.
Selain melakukan pengecekan kamu juga haru sering mencari informasi mengenai kanker serviks, bagaimana cara penyebarannya, apa saja gejalanya juga mendapatkan informasi mengenai vaksin HPV. Vaksin HPV sendiri adalah pencegahan paling dasar dalam penurunan risiko penderita kanker serviks. Dengan adanya vaksin yang telah dimasukkan pada tubuh kita, maka imunitas tubuh kamu akan dengan sangat cepat mengenali virus berbahaya yang mampu merusak sel jaringan sehat pada leher rahim.
Yang berikutnya adalah kanker ovarium. Kanker ini adalah yang menyerang indung telur wanita yang merupakan organ reproduksi yang menghasilkan sel telur. Kanker ini sering tidak terdeteksi sampai adanya gejala yang mengganggu di dalam panggul dan perut. Kanker ini sering tidak terdeteksi sehingga wanita baru menyadarinya setelah terkena dalam stadium akhir dan sulit untuk diobati. Mengapa wanita biasanya sudah pada tahap gawat saat mengetahui terkena kanker ini?, tentu saja karena tidak adanya pemeriksaan dilakukan saat gejala yang ditunjukkan pada tahap awal.
Pada tahun 2020 sudah terjadi 14.896 kasus wanita yang terkena kanker ovarium dengan jumlah kematian sebanyak 9.581 kasus. Gejala kanker ovarium sangatlah susah dideteksi, gejala yang timbul biasanya terjadi pada tahap selanjutnya. Namun yang paling dasar dan bisa kamu waspadai adalah :
Apabila gejala di atas sudah mulai dirasakan oleh tubuh, tandanya kamu harus mulai waspada dan curiga akan kesehatan tubuh kita.
Banyak wanita tidak memilih untuk melakukan medical check up saat mengalami gejala yang menjurus pada kanker ovarium, selain karena harga yang mahal juga sedikit rumitnya proses yang harus dilakukan. Belum lagi awal dari gejala yang timbul tidaklah signifikan. Gejala yang timbul seringkali sama seperti saat seorang wanita akan mengalami menstruasi, jadi itu bukanlah hal khusus. Juga untuk melakukan pendeteksian kanker ini, kamu harus pergi ke rumah sakit yang sering kali berjarak cukup jauh dari rumah.
Karena sulitnya mendeteksi penyakit ini maka hal yang bisa kamu lakukan adalah mendiskusikan berbagai gejala yang timbul pada diri kita, kepada keluarga, mencari tahu melalui media-media sosial yang ada atau kepada dokter yang lebih ahli dan mempunyai pendidikan dengan ilmu tersebut. Berkonsultasi tentang apa yang terjadi, riwayat mengenai keluarga yang sekiranya pernah mengalami kanker ovarium atau bertanya mengenai hal dasar bagaimana cara pencegahan kanker ovarium ini.
Pada kanker ovarium kamu akan diberikan beberapa alternatif pengobatan, mulai dari operasi, kemoterapi, radiasi, terapi target dan juga uji klinik pada sel kanker. Namun tentu saja semua itu tetap harus disesuaikan dengan kanker ovarium yang diderita oleh wanita. Pengobatan tersebut berfungsi untuk menekan dan membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh. Semua pilihan pengobatan yang disediakan adalah pengobatan yang wajib kamu ikuti dalam mengalahkan sel kanker dalam tubuh.
Karena kanker ovarium sangat sulit sekali terlihat gejalanya, maka kamu dapat mencegah kanker ini dengan cara melakukan pencegahan pada faktor yang menyebabkan kanker ovarium dengan melakukan hal-hal berikut :
Dengan adanya paparan di atas, seharusnya kamu sudah mulai aware dengan kanker yang hanya dan pasti menyerang wanita. Kamu harus mulai mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat memicu kanker, bagaimana cara pencegahannya, pengobatan yang bisa dilakukan juga mulai dengan membentuk pola hidup yang lebih sehat. Selain itu semua yang paling penting adalah rutin memeriksakan kesehatan sehingga penyakit-penyakit berat dapat segera diketahui dan ditanggulangi.
Selain harus aktif mencari segala informasi mengenai kesehatan terutama kesehatan kanker, kamu juga harus aktif dalam menjaga kesehatan kita. Selain melakukan pola hidup sehat dengan memilih asupan makanan yang bergizi, mulai berolahraga rutin, juga mulai mencari informasi mengenai asuransi penyakit kritis yang mampu meliputi salah satunya kanker.
Jadi apa yang paling penting dalam mencegah penyakit kanker, tentu saja kesadaran akan diri sendiri. Sadar akan bahaya kanker, sadar akan gejala yang timbul karena kanker, sadar akan apa yang harus kamu lakukan dalam penyembuhan kanker, juga sadar akan pentingnya memiliki asuransi sebagai proteksi diri. FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus dan FWD Cancer Protection melindungi kesejahteraan finansial dan emosional jika terdiagnosis penyakit kritis yaitu kanker. Semakin banyak yang sadar akan kanker, semakin banyak yang dapat diselamatkan dari bahayanya.
Sumber: