Passion story

3 kanker paling umum ditemukan pada pria Indonesia

10 Juni 2024
FWD Insurance

Gaya hidup sehat pada pria sepertinya sudah menjadi keharusan dan bukan lagi untuk unjuk gigi sesaat. Banyak pria yang sudah menyadari akan kebutuhan hidup sehat dalam menjalani kehidupannya. Namun masih banyak juga pria yang berpikir kalau cukup dengan olahraga maka hidup sudahlah sehat. Padahal itu saja tidak cukup. Belum lagi tuntutan yang timbul kepada para pria yang sering kali dicap sebagai makhluk terkuat di bumi.

Banyak hal yang bisa terjadi pada  kesehatan pria, tidak terkecuali. Layaknya manusia biasa, pria juga bisa terkena penyakit yang berat dan nyawa adalah taruhannya. Salah satu yang paling berat tentu saja penyakit kanker. Kanker pada laki-laki adalah hal yang saat ini patut untuk diperhatikan persiapan dalam menghadapinya. Lalu kanker apa saja yang biasanya menyerang para kaum adam ini? Mari kita bedah lebih lanjut.

Prognosis kanker pada pria saat ini

Kanker tidak hanya menyerang wanita, tetapi juga pria. Beberapa organ pria membuatnya rentan terhadap jenis kanker tertentu. Indonesia menempati peringkat ke-8 di Asia dalam kasus kanker, dan pria adalah penyumbang terbanyak.

Sayangnya, banyak pria tidak menyadari hal ini. Kesadaran tentang kanker pada pria harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang jenis kanker yang menyerang pria dan cara pencegahannya harus menjadi prioritas.

Kanker yang paling sering terdiagnosis pada pria

Kanker merupakan penyakit mematikan dengan jumlah tertinggi di dunia. Banyak jenis kanker yang sebetulnya bisa menyerap laki-laki, namun ada kanker yang hanya akan menyerang kaum laki-laki misalnya saja kanker prostat, kanker hati, kanker penis, kanker usus besar dan kanker nasofaring. Tentu saja selain jenis kanker itu, ada juga jenis kanker lain yang bisa saja menyerang.

Tiga Besar Jenis Kanker Pria

Kanker adalah penyakit yang terjadi karena tumbuhnya sel yang tidak normal dan mampu mengganggu sel normal yang ada di tubuh kamu. Kanker juga mampu menghambat penderitanya dalam berkehidupan normal sehingga menurunnya kualitas hidup. Jenis kanker yang sangat sering didapati pada kaum laki-laki adalah kanker paru-paru, kanker prostat dan juga kanker kolorektal. Terdapat 11,4% kasus kanker paru-paru, kanker prostat 7,3% kasus, dan kanker kolorektal sebanyak 10% kasus di Indonesia.

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah kanker yang menyerang dan tumbuh pada organ paru-paru. Kanker ini kanker yang umum pada pria, tapi bukan berarti wanita tidak bisa mengalaminya. Kanker paru-paru merupakan kanker terbanyak ketiga yang terjadi di Indonesia yaitu sebanyak 34.783 kasus. Kanker paru-paru tidak hanya terjadi di paru-paru tetapi juga di rongga thorax alias mediastinum yaitu rongga di antara kedua paru-paru kanan kiri. Banyak hal yang menyebabkan kanker ini terjadi karena adanya faktor genetik, pola hidup yang tidak sehat dan yang paling sering ditemui adalah penderita kanker ini merupakan perokok. Sebanyak 90% kasus kanker paru-paru berbarengan dengan aktifnya seorang pria merokok setiap harinya.

X-Ray Paru-Paru pada Pasien yang Kemungkinan Besar Terkena Kanker
X-Ray Penderita Kanker Paru-Paru

Rokok dan Asap Rokok

Peringatan penyakit yang bisa terjadi karena merokok, salah satunya kanker paru-paru, terdapat di berbagai media baik di iklan, media sosial, dan di kemasan rokok. Tapi tampaknya itu hanyalah sebuah tulisan yang kurang menarik bagi para pecinta rokok. Rokok dan kanker paru-paru adalah sahabat baik, karena asap yang dihasilkan dari sebatang rokok memiliki sekitar 100 senyawa berbahaya yang mampu memicu tumbuh kembang kanker pada tubuh. Nikotin yang terdapat pada rokok dapat memicu peningkatan sel-sel tumor paru dan bila terus terjadi dan tidak ditangani maka sel tumor itu akan menjadi ganas dan berubahlah menjadi sel kanker.

Pentingnya Deteksi Dini Melalui Pemeriksaan Medis Rutin

Kanker bukanlah penyakit yang dapat dilihat secara kasat mata. Ada beberapa gejala yang bisa dikaitkan pada kanker. Namun gejala tersebut sering kali mirip dengan gejala penyakit lain. Lalu apakah kamu harus menerka-nerka?. Melakukan medical check up adalah hal paling pertama untuk mendeteksi kanker paru-paru. Semakin cepat kamu mengetahui apa yang terjadi pada paru-paru kamu, maka lebih cepat juga penanganannya. Apalagi bagi para pria dengan riwayat konsumsi rokok aktif dan berusia pada umur 40 - 50 tahun. Rutinnya melakukan pemeriksaan kesehatan, makin sedikit juga kemungkinan penyakit kanker paru-paru bisa berkembang menjadi lebih parah.

Kanker Prostat

Kebanyakan kanker prostat tumbuh secara perlahan namun sering kali menyebar kebagian tubuh yang lain. Kanker prostat pada pria adalah jaringan yang tumbuh secara tidak normal sebesar biji kacang. Kanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga disebut juga silent killer. Pada tahun 2020 terdapat 13.563 pada pria Indonesia. Tidak adanya gejala yang timbul sering kali membuat pria baru memeriksakan kanker ketika sudah terlambat. Ada beberapa jenis kanker prostat, misalnya adenocarcinomas, sel carcinomas kecil, tumor neuroendocrine, sel transisi carcinomas, dan sarcomas.

Kebanyakan kasus kanker prostat berasal dari jenis adenocarcinomas, sementara jenis lainnya cenderung langka dan banyak peneliti masih belum mengetahui apa penyebab dari kanker ini.

Predisposisi Genetik dan Usia Tertentu

Kanker prostat biasanya terjadi pada laki-laki usia 50 sampai 65 tahun, tapi bukan berarti pria dengan usia produktif tidak akan mengalaminya. Selain itu beberapa hal yang membantu timbulnya kanker prostat adalah :

  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Obesitas
  • Pola makan tidak sehat
  • Penyakit menular seksual
  • Vasektomi

Pentingnya Deteksi Dini

Sulit sekali mencari gejala yang terjadi pada penderita kanker prostat, maka kamu harus melakukan cek kesehatan. Bila ada gejala yang timbul di luar dari kenormalan maka itu adalah sebuah tanda kamu harus berdiskusi dengan ahlinya yaitu dokter, sehingga kamu bisa lebih cepat mengetahui apakah kamu terkena kanker prostat atau tidak. Kebanyakan pria yang baru menyadari terkena kanker saat sudah pada stadium lanjut dan mampu menyebabkan kematian.

Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal disebut juga kanker usus besar. Kanker ini terjadi karena adanya sel yang tumbuh secara abnormal pada usus besar atau rektum. Gejala yang timbul pada kanker ini tidaklah signifikan, biasanya ditandai dengan berubahnya pola buang air besar, pendarahan pada dubur, kelelahan dan juga penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.

Realitas Tingginya Angka Kematian

Anehnya kanker prostat jarang memiliki gejala yang pasti, hampir 11 dari 100.000 pria meninggal akibat kanker kolorektal, angka yang tinggi dan kanker kolorektal menjadi kanker dengan kasus kematian yang paling banyak terjadi pada pria. Karena ketidaktahuan pada tubuh sendiri membuat pria baru menyadari terkena kanker ini stadium lanjut, dan pengobatan yang kadang kala sudah tidak bisa membantu dalam menekan sel kanker tersebut. Semua itu karena gejala yang timbul adalah gejala umum yang sering kali timbul saat kamu mengalami diare.

Polip dan Transisi ke Kanker Kolorektal

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kanker kolorektal adalah sel abnormal yang muncul pada usus besar atau sering disebut juga polip. Polip adalah sel tumor yang tumbuh dan masih bersifat jinak. Polip biasanya disebut juga kanker prostat stadium nol. Namun apabila polip ini lebih tidak terkendali maka sel ini berubah menjadi kanker kolorektal yang lebih serius lagi. Pada kanker ini stadium empat, kanker bukan lagi hanya menyerang usus besar, tapi juga sudah menyerang hati atau paru-paru. 

Pentingnya Skrining Rutin dengan Kolonoskopi atau Tes Darah Tinja

Karena gejalanya mirip dengan diare, maka kamu harus lebih memilih untuk melakukan skrining kanker kolorektal secara rutin. Banyak sekali pilihan dan jenis skrining yang bisa dilakukan pada kanker ini, misalnya saja dengan melakukan kolonoskopi dan tes darah. Hal ini mampu menekan polip menjadi kanker. Skrining juga mampu mendeteksi kanker sebelum akhirnya menjadi lebih berbahaya.

Beban keuangan yang dapat ditimbulkan oleh kanker kepada keluarga

Tingginya biaya pemeriksaan, perawatan dan pemulihan kesehatan

Siapapun tidak mau terkena kanker. Selain mampu mengurangi kualitas hidup, juga menjadi beban bagi pria yang sudah berkeluarga lebih khususnya. Mereka yang menjadi kepala keluarga tentu saja harus tetap bekerja. Namun dengan menjadinya penderita kanker, mereka harus mengeluarkan uang yang lebih lagi dan mungkin diambil dari kantong yang sudah pasti untuk keperluan yang lain. Belum lagi mahalnya tes yang harus dilakukan dalam mendeteksi kanker, obat-obatan yang tidak kalah mahal. Belum lagi biaya yang harus keluar saat pemulihan pascakanker.

Pengeluaran untuk obat-obatan dan prosedur medis

Kebanyakan rumah sakit saat ini sudah mulai mengeluarkan paket dalam melakukan kesehatan medis, hanya saja harganya tidaklah murah. Saat kamu terkena kanker, pengeluaran untuk obat-obatan dan juga prosedur medis bisa memakan biaya puluhan juta Rupiah. Belum lagi sering kali kanker mampu membuat pria tidak bisa bekerja sehingga pemasukan yang biasanya mengalir menjadi terhenti seketika. Beban keuangan yang diakibatkan oleh kanker dapat berdampak signifikan bagi kehidupan sehari-hari.

Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat

Semua penyakit bisa dicegah, begitu juga dengan kanker. Dengan melakukan penurunan risiko pada gejala kanker yang timbul, juga rutinnya melakukan cek kesehatan agar deteksi dini kanker bisa ditanggulangi. Ditambah lagi mengubah pola pikir menjadi lebih sehat, mulai mencari informasi mengenai kanker yang bisa menyerang pria, mulai mencari asuransi kanker  yang mampu membiayai dan membantu dalam pemeriksaan juga penyembuhan kanker.Setelah pemaparan panjang dan lebar di atas, rasanya kamu sudah tahu apa yang sekarang harus kamu lakukan. Tetap menjaga pola hidup yang sehat dan memilih asupan makanan yang bergizi, juga melakukan cek kesehatan rutin minimal 6 bulan sekali. Juga mencari asuransi kanker yang sesuai kebutuhan yaitu FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus yang mampu melindungi kamu mulai dari pemeriksaan, obat-obatan hingga mampu membantu kamu saat proses penyembuhan pascakanker yang terjadi pada kamu. Mulailah mencari informasi mengenai kanker yang dapat terjadi pada kamu dan bagaimana cara pencegahannya.

Gaya hidup sehat sedini mungkin
Memulai Gaya Hidup Sehat Sedini Mungkin

Promosi Kesehatan dan Edukasi Masyarakat

Pemerintah sudah sangat memikirkan penekanan pertumbuhan kanker di Indonesia, sudah banyak iklan-iklan mengenai kejamnya kanker. Belum lagi diadakannya obrolan perbincangan mengenai kanker bagi masyarakat terbuka oleh suatu organisasi. Tes kesehatan dasar gratis juga sudah banyak diterapkan di berbagai daerah. Hal tersebut dilakukan dalam penanggulangan dini terhadap kanker. Lalu kalau kamu masih bilang info mengenai kanker itu sangat sulit adalah suatu pertanyaan besar yang hanya diri kamu sendiri yang bisa menjawabnya.

Deteksi Dini dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Merencanakan pemeriksaan kesehatan rutin, melakukan pola hidup yang sehat juga mencari asuransi kanker yang sesuai kebutuhan merupakan hal yang sudah harus ditanamkan pada pola pikir kamu saat ini. Jangan menunggu gejala yang timbul adalah gejala yang berat baru kamu melakukan pemeriksaan. Semua penyakit harus dideteksi sedini mungkin, sehingga gejala yang mampu menimbulkan kematian akhirnya terjadi.

Kebutuhan Suplementer untuk Masa Depan

Setelah pemaparan panjang dan lebar di atas, rasanya kamu sudah tahu apa yang sekarang harus kamu lakukan. Tetap menjaga pola hidup yang sehat dan memilih asupan makanan yang bergizi, juga melakukan cek kesehatan rutin minimal 6 bulan sekali. Juga mencari asuransi kanker yang sesuai kebutuhan yaitu FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus yang mampu melindungi kamu mulai dari pemeriksaan, obat-obatan hingga mampu membantu kamu saat proses penyembuhan pascakanker yang terjadi pada kamu. Mulailah mencari informasi mengenai kanker yang dapat terjadi pada kamu dan bagaimana cara pencegahannya.

Source:

  1. https://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kanker-di-indonesia-berada-pada-urutan-8-di-asia-tenggara-dan-urutan-23-di-asia/
  2. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-kanker-yang-perlu-diwaspadai-pria
  3. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1550/bagaimana-kanker-paru-dapat-diketahui-lebih-awal-sebelum-stadium-lanjut

Tertarik dengan FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus?