Passion story

Musik dan Memori, Bagaimana Keduanya Saling Berkaitan?

9 Mei 2024
FWD Insurance

Passionate People, apa kamu pernah dengar lagu lama dan tahu-tahu teringat sebuah memori saat kamu mendengarkan lagu itu dulu? Kalau pernah, kamu bukan satu-satunya orang yang bisa merasa demikian. Yup, musik ternyata memiliki kaitan erat dengan memori dalam otak. Bagaimana bisa? Yuk, cari tahu jawaban dari keterkaitan musik dan memori dalam ulasan artikel berikut ini!

Apa itu musik?

Arti paling sederhana dari musik adalah seni mengatur suara untuk menghasilkan komposisi antara melodi, harmoni, ritme, dan konten yang ekspresif. Kalau mau yang lebih dalam, musik adalah bentuk seni universal yang ditemukan di setiap lapisan masyarakat di seluruh dunia sejak catatan terjauh tentang sejarah ada.

Musik juga merupakan elemen yang masuk ke dalam berbagai jalinan kehidupan manusia, mulai dari kehidupan sosial, emosional, seremonial, hingga kreatif sejak zaman dahulu. Di banyak budaya dan era kehidupan, musik pun memungkinkan manusia untuk menyampaikan emosi, ide, cerita, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tempatnya bernaung.

Menurut catatan sejarah, lagu tertua yang masih ada hingga kini berasal dari 4.000 tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan betapa tingginya apresiasi manusia terhadap ritme, melodi, dan suara yang terstruktur dengan baik. Oleh para pakar, musik juga dinilai sebagai medium penyatu orang-orang dalam upacara dan ritual, pengirim dan penerima pengetahuan budaya juga sejarah, ekspresi emosional, hingga koordinasi aktivitas fisik seperti berbaris atau menari.

Kaitan musik dan memori

Levine Music, sebuah komunitas musik nirlaba di Amerika Serikat, dalam situs resminya menyebut bahwa musik dan memori memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk mengerti alasannya, Passionate People perlu memahami seputar bagian-bagian otak beserta fungsi-fungsinya terlebih dahulu.

Pada dasarnya, mendengarkan musik akan mengaktifkan atau memengaruhi berbagai area di otak. Bagian lobus frontal, misalnya, merupakan area otak yang bertugas untuk berpikir, mengambil keputusan, dan membuat perencanaan seorang manusia. Nah, mendengarkan musik akan meningkatkan fungsi peran area ini.

Bagian lainnya adalah lobi temporer, yang memproses suara yang kita dengar. Mendengarkan musik akan membuat otak menafsirkan maksud dari lagu atau alunan melodi yang sedang didengar. Ada juga otak kecil, yang mengoordinasi gerakan dan menyimpan memori sejak momen itu terekam oleh otak. Ketika mendengarkan musik, memori lama yang sudah terekam oleh otak juga bisa terputar kembali.

Selain itu, ada juga amigdala yang merupakan bagian otak pemroses dan pemicu emosi. Saat kamu mendengarkan sebuah lagu, kamu juga bisa mendengar beragam emosi batin yang keluar dari dalam diri kamu. Dan yang paling terakhir adalah hippocampus, yaitu bagian otak yang menghasilkan dan menarik kembali ingatan lama, mengatur respons emosional, serta membantu seseorang untuk mengatur navigasi atau arah gerak tubuh.

Beragam bagian otak serta macam-macam fungsinya di atas merupakan korelasi sebab-akibat antara mendengarkan lagu dan kinerja otak. Nah, soal hubungan antara musik dan memori, para peneliti otak sudah mengetahui dan menyimpulkan bahwa musik dapat memicu ingatan yang kuat di masa lampau. 

Andrew Budson, Kepala Neurologi Kognitif dan Perilaku sekaligus Kepala Staf Pendidikan dan Direktur Center for Translational Cognitive Neuroscience di Veterans Affairs Boston Healthcare System, mengatakan musik dapat membuka pintu-pintu memori yang terlupakan di dalam ingatan. Menurutnya, para peneliti juga biasa melihat jenis memori yang terlibat untuk memahami efek musik pada otak.

Misalnya ketika seseorang memainkan alat musik, ia akan menggunakan memori prosedural, yaitu jenis memori “implisit” jangka panjang yang merupakan kemampuan bawah sadar seseorang untuk mengingat kebiasaan dan rutinitas harian tanpa perlu berpikir panjang.

Lain halnya ketika seseorang mendengarkan lagu lama dan teringat pada kejadian di masa lampau. Pada situasi semacam ini, manusia biasanya akan menggunakan memori episodik, yaitu jenis memori “eksplisit” jangka panjang yang merupakan ingatan yang disadari dan digunakan otak untuk mengingat sesuatu. Jenis memori ini bisa memunculkan kembali ingatan akan suatu hal hanya ketika manusia yang bersangkutan berusaha melakukan sesuatu untuk mengingatnya.

Memori episodik ini berasal dari bagian hippocampus otak, yang salah satu tugasnya adalah menghasilkan dan menarik kembali ingatan lama. Menurut Andrew Budson, orang yang memiliki otak yang sehat akan lebih mudah menggali memori masa lalunya atau kembali ke periode tertentu saat ia mendengarkan sebuah karya musik.

Manfaat lain dari mendengarkan musik

Selain memanggil memori lama, musik juga punya banyak manfaat lain untuk manusia, loh. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mendorong sekresi neurotransmiter otak, seperti dopamin yang merupakan senyawa pembawa pesan yang berperan dalam sistem penghargaan atau kesenangan dalam otak

  • Mengurangi hormon kortisol yang menghasilkan stres

  • Meningkatkan sekresi oksitosin yang berperan dalam proses persalinan dan kelahiran, ikatan bayi-orang tua, serta kepercayaan dan keterikatan hubungan romantis

  • Meningkatkan konsentrasi

  • Meringankan kegelisahan pada penderita demensia

Musik dan terapi memori

Karena sudah terbukti mampu memengaruhi kinerja banyak bagian otak, terutama yang berkaitan dengan memori, musik juga sudah awam dijadikan sebagai medium terapi memori. Dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, musik dapat digunakan untuk terapi memori pada penderita demensia, Alzheimer, dan gangguan memorinya lainnya.

Selain membantu menggali ingatan lama penderita gangguan memori, terapi musik juga terbukti dapat meningkatkan suasana hati, fungsi kognitif, serta memberikan rasa keterhubungan dan sosialisasi pasien yang mungkin merasa terisolasi.

Gimana, Passionate People? Hmm, ternyata banyak sekali, ya, manfaat musik buat memori dan otak secara keseluruhan? Setelah membaca artikel di atas tentang hubungan musik dan memori, apakah kamu sudah jadi mengerti tentang korelasi keduanya? Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu, ya!

Sumber: 

https://musicproductionglossary.com/what-is-music/

https://www.circlethroughnewyork.com/the-oldest-song-in-the-world-from-the-institute-for-the-study-of-the-ancient-world#

https://www.levinemusic.org/about/news/how-music-affects-memory-and-concentration/

https://www.ucf.edu/pegasus/your-brain-on-music/

https://www.washingtonpost.com/wellness/2023/02/26/songs-music-memory-connection/