Entah siapa yang memulai, namun belanja pakaian bekas—atau secondhand clothes—saat ini adalah sebuah tren keren yang banyak digaungkan oleh anak-anak muda, terutama Gen Z. Menurut sebuah riset yang dikutip oleh situs Project Cece, bahkan, pasar pakaian bekas ini diprediksi akan menjadi dua kali lebih besar daripada pakaian cepat (fast clothing) di tahun 2030. Kalau kamu salah satu orang yang suka thrifting, ini dia beberapa tips thrifthing secondhand clothes dari pakar fesyen!
Sortir dari mereknya
Tips pertama yang disarankan oleh para pakar fesyen adalah memilih baju atau pakaian bekas berdasarkan mereknya. Pasalnya, pakaian-pakaian dari brand atau merek ternama pasti sudah punya standar kualitas tersendiri. Pun jika pakaian-pakaian tersebut berakhir di toko pakaian bekas, itu karena mereka sudah melewati musim tren pakaian tersebut. Jadinya, kamu bisa mendapatkan baju-baju dari merek ternama dengan harga yang miring.
Tahu apa yang dicari
Rekomendasi kedua dari para pakar busana adalah mengetahui item apa yang kamu cari. Pasalnya, toko thrifting pasti memiliki koleksi pakaian yang sangat beragam dan variatif, sehingga membuat daftar jenis pakaian yang masuk ke wishlist kamu bisa jadi tips lain saat kamu akan thrifting secondhand clothes. Langkah ini juga bakal menghindarkan kamu dari rasa lelah dan buang-buang waktu saat sedang melihat-lihat koleksi pakaian di toko thrifting.
Teliti kondisi pakaian dengan saksama
Sebagian pakaian bekas yang dijual di toko-toko thrifting biasanya berasal dari toko-toko barang bermerek yang sudah melewati musim tren. Jadinya, tidak begitu mengherankan kalau kondisi secondhand clothes sedikit menurun dibanding yang dipajang di toko-toko aslinya. Maka dari itu, kamu perlu meneliti setiap bagian pakaian dengan saksama supaya mendapatkan potongan pakaian dengan kondisi paling prima.
Pro-tip: kamu perlu memerhatikan bagian ketiak, pangkal kancing, dan ritsleting untuk mendapatkan baju bekas terbaik. Periksa juga sisi dalam pakaian yang akan kamu beli sebelum membawanya ke kasir, ya!
Hirup pakaian untuk tahu bau aslinya
Potongan-potongan pakaian bekas yang ada di toko thrifting itu sudah melalui perjalanan yang amat panjang. Jadinya wajar saja bila ada sebagian baju atau celana yang memiliki bau kurang sedap karena proses rantai manajemen tersebut. Oleh karena itu, kamu perlu juga menghidu potongan pakaian yang kamu suka untuk menghindarkan kamu membelanjakan potongan pakaian yang baunya tidak bisa dihilangkan, seperti bau asap atau kapur barus.
Jangan gegabah
Pakaian-pakaian bekas di toko thrifting sudah pasti punya harga yang jauh lebih murah dibanding pakaian baru yang dijual oleh merek-merek aslinya di toko masing-masing. Hal ini juga mungkin akan membuat kamu ‘lapar mata’ dan menginginkan lebih banyak item dari yang sebetulnya kamu butuhkan.
Makanya, kamu perlu juga menahan diri saat berada di toko pakaian bekas. Ketika mengambil sepotong pakaian, tanyalah pada dirimu sendiri: apakah kamu akan memakai pakaian ini besok? Jika jawabannya iya, kamu boleh membelinya. Namun kalau sekiranya kamu ragu, letakkan kembali pakaian itu agar tidak menjadi ‘sampah’ untuk lemari pakaianmu.
Gimana, Passionate People? Semoga beberapa tips di atas bisa membantu kamu menjatuhkan pilihan pada pakaian bekas yang memang sudah masuk ke wishlist-mu, ya! Penting untuk kamu ingat juga bahwa membeli pakaian di toko thrifting memang membuat kamu berkontribusi dalam hal mengurangi sampah pakaian. Akan tetapi, jangan sampai kamu malah hanya membawa potongan-potongan pakaian itu, tidak pernah memakainya, dan malah hanya menjadikannya sebagai sampah di rumahmu sendiri! Jadi, jangan sampai kalap saat sedang belanja baju bekas, ya!
Sumber:
https://www.apartmenttherapy.com/things-to-look-for-secondhand-clothes-37014056
https://www.cosmopolitan.com/uk/fashion/style/a33910309/second-hand-clothing-tips/
https://www.projectcece.com/blog/533/is-second-hand-clothing-sustainable/