Passion story

Kenapa Kita Harus Mulai Memilih Produk Sustainable Fashion

3 September 2021
Oleh FWD Insurance

Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan adalah praktik rancangan, produksi, distribusi, hingga implementasi mode berbusana yang ramah lingkungan (Greendreamer.com). Dari pengertian ini, jelas tujuan utama dari kampanye sustainable fashion ialah menyelamatkan Bumi. Tetapi, jika diulik lebih jauh, ternyata fesyen berkelanjutan bukan cuma untuk kelangsungan hidup tempat kita tinggal, lho. Sebab, hal-hal berikut juga merupakan pertimbangan penting lain dari gerakan sustainable fashion.

Industri pakaian menyumbang polusi terbesar kedua

Ketika membahas polusi lingkungan, tidak banyak orang yang akan terpikir pada industri pakaian. Padahal, industri ini adalah penyumbang 10% emisi karbon global; yang menjadikannya sebagai polutan terbesar kedua di dunia, setelah industri perminyakan. Seperti dilansir dari situs Sustain Your Style, angka tersebut berasal energi yang terpakai selama proses produksi, manufaktur, dan transportasi jutaan pakaian cepat (fast fashion) setiap tahunnya.

Tak hanya itu, bahan serat sintetis seperti poliester, akrilik, nilon, dsb. yang banyak dipakai untuk baju juga terbuat dari bahan bakar fosil. Pakaian-pakaian cepat juga paling banyak diproduksi di Tiongkok, Bangladesh, dan India yang banyak menggunakan batu bara. Kedua bahan bakar ini merupakan sumber energi paling kotor untuk emisi karbon.

Membantu lestarikan ekosistem hewan

Pakaian dan aksesori dari bulu hewan sejatinya sudah ada dari belasan ribu tahun lalu. Namun jika ditelaah kembali, hal ini terhitung wajar mengingat industri pakaian masih sangat jauh pembentukannya. Sejak masa itu pun, manusia yang mengenakan pakaian dan aksesori dari bulu hewan melambangkan status sosial dan ekonominya yang tinggi. Tak heran jika sampai saat ini, pakaian dari bulu hewan masih tersedia untuk kaum borjuis dan elite.

Namun, tahukah kamu untuk mendapatkan bulu-bulu itu hewan-hewan akan disiksa hingga mati? Ya, menurut situs Peta.org, burung, domba, kambing, sampai buaya akan dikurung sebelum ditendang, dipukul, atau dikuliti hidup-hidup hingga tewas demi bulu atau kulitnya yang akan dipakai untuk produksi pakaian dan aksesori. Bukan hanya tidak menghormati hewan, tindakan ini juga tentunya bisa merusak ekosistem dan eksistensi hewan-hewan tersebut.

Menyejahterakan pekerja industri pakaian

Kamu mungkin sudah tahu bahwa buruh pabrik adalah salah satu pekerjaan paling berisiko namun paling minim perlindungan di dunia ini. Namun, seberapa lemahnya buruh di industri pakaian baru benar-benar terlihat ketika insiden runtuhnya Rana Plaza di Bangladesh pada 2013 terjadi.

Rana Plaza adalah sebuah gedung 8 lantai yang menampung sejumlah pabrik garmen dengan total buruh sekitar 5.000 orang. Penyebab utama keruntuhan gedung ini adalah kegagalan struktural bangunan, yang sebetulnya tidak dibangun untuk kebutuhan industri serta dirancang dengan bahan baku di bawah standar. Insiden ini menewaskan lebih dari 1.000 pekerja industri pakaian, yang mayoritasnya adalah perempuan.

Ironisnya, sejumlah pabrik tersebut justru memproduksi pakaian untuk merek-merek ternama seperti Benetton, Bonmarché, Prada, Gucci, Versace, Moncler, the Children's Place, El Corte Inglés, Joe Fresh, Mango, Matalan, Primark, and Walmart (Wikipedia.org). Kejadian ini lantas membuka mata dunia tentang betapa riskan dan minimnya “harga” seorang pekerja industri pakaian.

Dari penjelasan di atas, sudah jelas, kan, kenapa kita harus mulai memilik produk sustainable fashion? Dalam skala perorangan, mungkin kita tidak bisa serta merta memutarbalikkan realita yang ada. Akan tetapi, kamu tetap bisa, kok, berkontribusi pada sustainable fashion.

Caranya mulailah untuk tidak membeli pakaian dari merek-merek fesyen cepat, merawat pakaian yang sudah kamu miliki, mengurangi keinginan untuk beli baju baru, dan sebisa mungkin memilih bahan pakaian yang alami seperti katun dan linen. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Yuk, mulai pilih pakaian dari fesyen berkelanjutan!

 

 

Sumber: