Passion story

Bolehkah Mengonsumsi Makanan Bersantan Terlalu Sering?

16 Agustus 2021
Oleh FWD Insurance

Santan merupakan salah satu bahan makanan yang banyak difavoritkan oleh masyarakat, terutama di daerah atau saat momen tertentu. Misalnya saja ketika lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, menu makan dengan kandungan santan menjadi hal wajib yang harus ada di meja makan. Seperti gulai daging atau opor ayam.

Namun, bagaimana jika makanan bersantan ini dijadikan sebagai menu keseharian? Apakah tidak masalah bagi kesehatan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk ketahui terlebih dahulu kandungan yang ada dalam santan.

Melansir dari situs hellosehat.com, santan tergolong makanan tinggi kalori yang berasal dari lemak (medium-chain triglycerides atau MCTs). Berikut ini adalah kandungan yang terdapat dalam satu cangkir atau sekitar 240 gram santan:

  • 554 kalori energi
  • 57 gram lemak
  • 5 gram protein
  • 13 gram karbohidrat
  • 5 gram serat

Semakin kental santal yang kamu gunakan dalam masakan, kandungan kalori serta lemaknya akan semakin tinggi. Dan lemak yang terkandung dalam santan merupakan lemak jenuh yang jahat untuk kesehatan tubuh. Padahal beberapa jenis makanan khas Indonesia menggunakan santan kental sebagai bahan utamanya, seperti rendang atau gulai. Jadi, berdasarkan informasi tersebut sudah jelas bahwa jawaban dari pertanyaan di atas adalah menjadikan makanan bersantan sebagai menu keseharian sangat berisiko bagi kesehatan.

Lalu apa dampaknya jika kamu tetap nekat melakukannya karena terlalu menyukai makanan bersantan? Maka beberapa hal berikut ini bisa menjadi dampaknya:

1. Obesitas

Untuk menjaga berat badan tetap stabil, kamu harus selalu menyeimbangkan antara kalori yang masuk dan keluar. Pada umumnya kebutuhan kalori harian pada setiap orang adalah sekitar 2.000 untuk perempuan dan 2.500 untuk laki-laki (jumlah bisa variatif pada setiap orang).

Ketika kamu mengonsumsi makanan bersantan setiap hari, maka sebagian besar kalori tubuh akan langsung terpenuhi dengan hitungan kamu hanya mengonsumsi satu cangkir santan. Padahal dalam satu hari kamu pasti akan mengonsumsi makanan lainnya, kan? Selain itu makanan bersantan pasti mengandung lebih dari satu cangkir santan. Artinya kalori yang masuk ke dalam tubuhmu akan berlebih dan memicu kenaikan berat badan yang berujung pada obesitas.

2. Tekanan darah tinggi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lemak yang terkandung dalam santan adalah lemak jenuh. Yaitu lemak yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan karena dapat menimbulkan plak pada pembuluh darah. Hal ini akan semakin parah jika kamu mengonsumsi makanan bersantan dengan makanan lain yang tinggi lemak jenuh juga, seperti daging berlemak, gorengan, dan sebagainya.

Kondisi ini akan membuat tekanan darahmu meningkat. Tidak hanya itu, plak tersebut juga dapat menghambat aliran darah dalam tubuh dan memicu terjadinya serangan jantung serta stroke.

3. Masalah pencernaan

Melansir dari situs medicalnewstoday.com, santan juga mengandung karbohidrat yang terfermentasi. Kandungan ini dapat memicu munculnya masalah pencernaan seperti diare maupun konstipasi, khususnya pada penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS).

Selain itu, dalam situs livestrong.com dijelaskan bahwa tingginya kadar lemak dalam santan juga bisa menjadi penyebab masalah pencernaan. Berdasarkan pada American College og Gastroenterology, kondisi ini bisa terjadi akibat dua hal, yaitu gangguan pencernaan lemak akibat tingkat enzim pankreas yang rendah dan gangguan penyerapan lemak akibat penyakit usus kecil.

Sudah tahu kan bahayanya mengonsumsi makanan bersantan setiap hari? Untuk kamu yang punya kebiasaan ini, ada baiknya jika mulai mengontrol konsumsi makanan bersantanmu, ya! Meskipun seandainya kamu memiliki asuransi kesehatan dari FWD Insurance Indonesia jadi tidak lagi khawatir dengan biaya pengobatan saat sakit, bukan berarti kamu bisa mengabaikan kesehatanmu begitu saja. Sebab saat sakit bukan hanya biaya saja yang menjadi masalah, tetapi kamu juga pasti akan mengalami banyak sekali keterbatasan, baik aktivitas maupun makanan yang boleh dikonsumsi.

Jadi jika kamu tidak ingin terbatasi, yuk mulai lebih memerhatikan makanan yang dikonsumsi untuk kesehatan masa depanmu.

 

Sumber: