Sehat atau tidaknya seseorang sangat bergantung pada makanan dan minuman yang dikonsumsi, gaya hidup yang diterapkan, juga genetika yang dimilikinya. Namun, bagaimana cara menentukan keberuntungan seseorang? Beberapa negara berikut mengukurnya dari makanan, lho!
Penasaran, kan, bagaimana bisa makanan menentukan atau memprediksi keberuntungan seseorang? Yuk simak ulasan hidangan dari beberapa negara yang diklaim dapat membawa keberuntungan berikut ini!
Kacang Tolo di Amerika Serikat Bagian Selatan
Memakan kacang tolo atau black-eyed peas di malam tahun baru adalah salah satu tradisi paling populer di Amerika Serikat; terutama di wilayah antara timur dan selatan. Menurut John Egerton, penulis buku Southern Food: At Home, On the Road, In History, hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa kacang tolo punya kekuatan mistis untuk membawa keberuntungan.
Doktrin keberuntungan dari kalang tolo, menurut majalah Southern Living, berasal dari sejarah menyantap biji-bijian ini saat liburan Tahun Baru Yahudi di Rosh Hashanah pada tahun 500 Masehi. Di sisi lain, Washington Post mengungkapkan bahwa cerita keyakinan soal kacang tolo ini sebetulnya berakar di Afrika.
Biasanya, orang-orang Amerika Serikat bagian selatan memakan kacang tolo bersamaan dengan roti jagung dan tomat yang melambangkan keemasaan serta kekayaan dan kesehatan yang baik. Ada juga yang meyakini kalau menaruh koin kecil dalam pot berisi kacang tolo akan membawa keuntungan lebih buat orang yang menjadi pasangan hidupnya kelak.
Kacang-kacangan di Italia
Lentils atau kacang-kacangan adalah salah satu panganan wajib dalam perayaan malam tahun baru di Italia. Meski hanya dikonsumsi sebagai camilan setelah full-course meal, kacang-kacangan diyakini dapat membawa keberuntungan bagi siapa pun yang memakannya saat pergantian tahun baru terjadi. Keyakinan ini cukup berasal dari bentuk kacang-kacangan; bulat seperti koin, yang mana lazim diasosiasikan dengan keberuntungan.
Sebagain orang Italia senang memakan kacang-kacangan dengan daging babi, seperti cotechino (sosis babi pedas) atau zampon (kuku babi yang diisi dengan sosis) sebagai bentuk harapan akan kebahagiaan yang berlipat ganda.
Buah Delima di Yunani
Melansir laman Trip Trivia, pohon delima sudah disebut-sebut oleh Homer—seorang penyair yang menjadi pondasi karya sastra Yunani—dalam puisi epik Odyssey. Pengutipan tersebut menunjukkan kepentingan buah delima yang sudah berlaku sejak zaman Yunani kuno. Buah ini acap kali dilambangkan sebagai kesuburan dan kelahiran kembali. Tak mengherankan jika di masa-masa setelahnya, atau di masa modern, buah delima dianggap dapat membawa keberuntungan.
Pada pagi hari tanggal 1 Januari, orang Yunani biasanya akan menaruh buah delima di ambang pintu sebagai pengharapan keberuntungan. Buah itu kemudian dihancurkan, dan biji-bijinya yang berjatuhan diklaim sebagai simbol atas banyak-sedikitnya keberuntungan yang akan didapat oleh seseorang di tahun baru itu.
Seekor Ikan di Tiongkok
Berbeda dengan ketiga negara sebelumnya, memakan satu ekor ikan utuh dengan harapan mendapat keberuntungan tidak dilakukan orang Tiongkok hanya pada malam tahun baru. Sebab, kepercayaan tersebut tidak membutuhkan momen khusus, tapi bisa kapan saja. Adapun keyakinan memakan seekor ikan bisa membawa keberuntungan dilandasi dengan bunyi kata “ikan” dan “karunia” dalam bahasa Mandarin yang sangat mirip.
Seorang koki ternama dari Tiongkok, Chris Yeo, memberi saran untuk memakan seekor ikan utuh yang dimasak selama delapan menit untuk menambah intensitas keberuntungan. Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa delapan adalah angka keberuntungan bagi orang Tiongkok.
Itu dia beberapa makanan keberuntungan dari budaya di Amerika Serikat, Italia, Yunani, dan Tiongkok. Apakah ada panganan di atas yang kamu yakini dapat membawa keberuntungan buatmu juga?
Sumber: