Passion story

Sudah Tahu, Sejarah Dibalik Kemunculan Rendang?

28 Februari 2024
FWD Insurance

“Nitip Nasi Padang lauknya rendang sama kuah yang banyak, ya!”

Pastinya kamu sering mendengar kalimat tersebut ketika ada teman kantor yang mau nitip beli Nasi Padang. Atau, ketika memesan di aplikasi online pun banyak yang memilih Rendang sebagai lauknya dengan menulis note: “kuah yang banyak”. Tidak asing memang, mengingat Rendang menjadi salah satu makanan favorit yang tidak hanya disukai masyarakat Indonesia tapi juga dunia. 

Mengenal Asal Usul Rendang

Rendang merupakan salah satu hidangan bercita rasa lezat khas Sumatra Barat yang berbahan dasar daging. Menurut sejarah, kata Rendang berasal dari bahasa Minangkabau “Randang” yang merujuk pada teknik memasaknya, yaitu “Marandang”. Yang artinya, mengaduk makanan sampai berjam-berjam hingga menyisakan daging yang dibalut dengan bumbu berwarna hitam atau kerap disebut “Dadak”.

Dari catatan abad ke-19, Rendang muncul sekitar abad ke-16, di mana ketika itu perantau Minang suka melakukan perjalanan menggunakan kapal laut ke Selat Malaka serta Singapura. Perjalanan ini biasanya memakan waktu yang cukup lama dan sulit untuk mencari tempat singgahnya kapal. Akhirnya, perantau Minang memutuskan membuat hidangan yang bisa tahan lama, dari sinilah tercipta Rendang.

Selain itu, catatan lain juga menyebutkan kalau Rendang sudah ada sejak masa Raja Adityawarman (1347-1375 M) atau zaman Kerajaan Pagaruyung. Waktu itu, daging yang digunakan untuk membuat Rendang bukan sapi melainkan kerbau. Menurut sumbernya, Rendang diduga hasil perubahan dari Kari asal India tapi lebih kering. Dugaan ini semakin diperkuat ketika pedagang Gujarat membawa Kari ke Indonesia pada abad ke-14. 

Nah, dalam suhu ruangan, Rendang dapat bertahan sampai berminggu-minggu karena hasil dari proses memasaknya. Namun, ada juga Rendang yang dimasak dalam waktu singkat dan santannya tidak sampai kering atau biasa disebut “Kalio”, kuahnya berwarna cokelat keemasan. Untuk ketahanan dari Kalio memang tidak selama Rendang—umumnya hanya 2-3 hari. Walau begitu, rasanya tetap lezat tidak kalah dengan Rendang. 

Makna Budaya dari Rendang

Melansir Wikipedia, Rendang sendiri punya filosofi tersendiri bagi masyarakat Minangkabau, yakni Musyawarah dan Mufakat. Filosofi ini disinyalir merujuk pada empat bahan utama yang digunakan untuk membuat Rendang. Yang terdiri dari: “dagiang” (daging) melambangkan “niniak mamak” (pemimpin suku adat); “karambia” (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” (kaum intelektual); “lado” (cabai) melambangkan “alim ulama”; serta “pemasak” (bumbu) melambangkan masyarakat Minang.

Menurut tradisi di Minangkabau, Rendang biasanya disajikan ketika perayaan adat seperti kenduri, menyambut tamu kehormatan, berbagai acara adat Minang, dan lain sebagainya. Namun, seiring waktu, Rendang pun sering disajikan ketika perayaan keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan, sekarang sudah banyak rumah makan Padang yang menjualnya dengan ciri khas masing-masing. 

Berbagai Varian Rendang

Tahukah kamu, kalau ada banyak sekali varian Rendang dan mungkin saja belum semuanya kamu cicipi. Apa saja?

  • Rendang Ayam, terbuat dari daging ayam dan biasanya kebanyakan dibuat dalam bentuk kalio;

  • Rendang Teri (Randang Maco), terbuat dari teri atau ikan asin jenis lainnya dan merupakan hidangan khas Kabupaten Lima Puluh Kota;

  • Rendang Belut, terbuat dari belut dan diberi campuran berbagai macam daun sehingga rasanya sedikit pedas dan asam. Hidangan ini berasal dari Kabupaten Tanah Datar;

  • Rendang Pensi, terbuat dari kerang air tawar berukuran kecil atau biasa disebut pensi. Hidangannya khas dari Danau Maninjau, Kabupaten Agam; 

  • Rendang Telur (Randang Talua), terbuat dari telur ayam yang diberi berbagai macam bumbu, dikukus, dan digoreng seperti keripik—khas dari Payakumbuh; 

  • Rendang Suir (Randang Runtiah), terbuat dari daging sapi atau ayam yang serat dagingnya disuir dan mirip dengan abon tapi seratnya lebih besar. Hidangannya dari Payakumbuh. 

Nah, selain beberapa varian di atas, masih ada varian lainnya seperti Rendang Kerang (Randang Lokan), Rendang Paru, Rendang Hati, Rendang Bebek, Rendang Ikan Tongkol, dan Rendang Ikan Tenggiri. 

Gimana, kamu suka makan Rendang, hidangan yang masuk dalam daftar makanan terlezat di dunia?

Source: