Passion story

The Batman: Gelap, Mencekam, dan Solid

Oleh FWD Insurance

Antusiasme masyarakat dunia terhadap film The Batman tampaknya belum juga surut. Hal ini terbukti dari angka box office global sebesar US$463,2 juta, dua minggu setelah penayangannya. Melansir dari CNN, angka ini melonjak empat kali lipat setelah penayangan perdana yakni sebesar US$120 juta dari 74 negara. Hal yang sesungguhnya tidak mengherankan, mengingat respon masyarakat terhadap film superhero ini sebagian besar sangat positif.

The Batman merupakan proyek film solo yang tercetus sejak 2019. Setelah Ben Affleck memutuskan mundur dari proyek ini (sebelumnya, ia merupakan pemeran Batman dalam DC Extended Universe), Matt Reeves selaku sutradara sekaligus penulis naskah pun kemudian mendapuk Robert Pattinson sebagai Bruce Wayne. Awalnya, banyak yang menyangsikan keputusan Reeves untuk memilih Pattinson sebagai Batman, namun demikian, asumsi penonton tampaknya berhasil dipatahkan karena Pattinson dapat menghadirkan sosok Bruce dan juga Batman yang kesepian, ‘gelap’, dan juga manusiawi.

Film The Batman dibuka dengan keadaan kota Gotham yang sudah hancur lebur dengan korupsi di sana-sini. Proyek pengembangan yang dijanjikan sama sekali tidak berjalan, membuat angka kriminalitas di kota ini terus meroket. Bruce Wayne, yang belum lama beraksi sebagai Batman (sekitar dua tahun), sempat berpikir apakah hal yang dilakukannya membawa dampak atau tidak pada Gotham. Nah, di tengah hiruk pikuk kehidupan khas perkotaan yang kelam, sebuah berita mengagetkan semua pihak: walikota Gotham tiba-tiba saja tewas karena dibunuh.

Pembunuhan ini kemudian meninggalkan sebuah teka-teki beserta surat yang ditujukan pada Batman. Rahasia gelap tentang Gotham mulai terkuak satu persatu, bersamaan dengan tewasnya beberapa key person di Gotham. Bruce dituntut untuk memecahkan teka-teki yang ditinggalkan oleh The Riddler, untuk menghentikan pembunuhan yang terjadi secara sporadis. Dalam prosesnya, Batman juga dibantu oleh Catwoman.

Meskipun durasi film ini hampir memakan waktu 3 jam, namun Reeves mampu mengolah emosi penonton dengan sangat baik. Jalan cerita The Batman dituturkan dengan sedikit lambat di awal, namun padat emosi menjelang akhir. Semua misteri diungkapkan satu persatu, tanpa kehilangan momentum, dan mengikatnya dengan ending yang rapi. Sinematografi film ini cukup gelap, dengan tone yang dark, dan didukung dengan scoring yang dramatis. Secara keseluruhan, film ini sangat memuaskan untuk ditonton, terlebih saat akhir pekan.

Untuk Passionate People yang belum menonton The Batman, yuk segera kunjungi bioskop terdekat dan tonton film ini!

Sumber:

https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-60568177
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220314124546-220-770859/pekan-kedua-tayang-the-batman-raup-rp66-t-secara-globalu

https://www.imdb.com/title/tt1877830/