Ketika berbicara tentang film yang membuat depresi, mungkin passionate people akan langsung berpikir film horor atau thriller sebagai genre-nya. Wajar saja, cerita menakutkan dalam film horor atau kejadian sadis yang terjadi dalam film thriller terkadang membekas selama beberapa waktu setelah menontonnya hingga sering membuat depresi.
Penyebab Depresi Setelah Menonton Film Romantis Komedi
Namun, tahukah kamu kalau ternyata film dengan genre romantis komedi juga bisa menimbulkan efek depresi bagi penontonnya? Kenapa bisa begitu ya? Ternyata ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, di antaranya:
Ekspektasi Meningkat
Banyak adegan dalam film romantis komedi yang membuat hatimu berdebar saat menontonnya atau merasa “wah, manis banget sih!”. Hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan ekspektasimu akan kenyataan yang kamu jalani saat ini.
Misalnya ketika kamu dan pasangan sedang bertengkar. Dalam film yang kamu tonton, sang kekasih akan menyiapkan sebuah kejutan romantis saat meminta maaf. Namun sayangnya, hal ini tidak terjadi padamu sehingga kamu merasa kecewa.
Merasa Skenario Adalah Kenyataan
Kisah cinta yang manis, adanya konflik dari orang sekitar, perjuangan seseorang untuk mendapatkan orang yang dicintainya, bahkan sampai rela mati demi cinta. Berbagai cerita manis dan konflik yang ada dalam film tersebut akan membuatmu ingin mengalaminya. Menghadapi semua masalah bersama dan berakhir dengan hidup bahagia bersama, kamu seolah ingin menikmati semua skenario tersebut.
Padahal kenyataan sangat berbeda dengan skenario. Mungkin saja ada beberapa skenario atau adegan dalam film yang bisa kamu alami dalam kenyataan. Namun, umumnya sebuah kejadian akan dibuat lebih dramatis dalam skenario agar lebih menarik dan membuat penontonnya semakin ikut merasakan emosi pada tokoh dalam skenario.
“Kenapa Bukan Kamu?”
Terkadang ada kisah dalam film yang mungkin mirip dengan kisah hidup seseorang. Ketika cerita film mirip dengan ceritamu tetapi memiliki akhir yang berbeda, maka kamu akan merasa kecewa. Misalnya jika dalam film berakhir dengan berbahagia sementara dalam kisahmu berakhir lain dan kurang bahagia atau sesuai keinginanmu, maka kamu akan berpikir “kenapa bisa berbeda?”.
Atau dalam film sangat banyak yang bercerita tentang love at first sight, misalnya ketika sedang di jalan dan tanpa sengaja berpapasan. Kemudian si cowok langsung berusaha mencari identitas cewek tersebut ke mana-mana. Kamu mungkin juga akan berpikir, “kenapa kamu tidak pernah mengalaminya?”.
Post Movie Depression Syndrome
Post Movie Depression Syndrome adalah perasaan sedih yang muncul setelah selesai menonton sebuah film maupun drama seri. Perasaan ini muncul karena selama menonton, kamu menjalin hubungan yang erat dengan tokoh maupun cerita dalam film atau drama seri. Jadi, kamu tidak ingin berpisah dengan mereka ketika film atau drama seri ini telah selesai.
Mengatasi Depresi Setelah Menonton Film Romantis Komedi
Kondisi di mana kamu mengalami depresi setelah menonton film romantis komedi tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi jika kamu sampai akhirnya menuntut banyak hal pada pasanganmu karena kamu ingin merasakan hal serupa dengan yang kamu lihat dalam film.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan:
Bedakan hal yang realis dan tidak realis. Catat apa saja ekspektasimu dari hubungan yang saat ini kamu jalankan dan mulailah membuang poin yang menurutmu tidak realis. Tanpa ini, kamu bisa menuntut banyak hal tidak realis dari pasangan yang justru dapat berpotensi merusak hubunganmu sekarang.
Bedakan keinginan dan kebutuhan dalam hubungan. Saat kamu nonton film, pasti jadi banyak hal yang kamu inginkan. Namun, sebaiknya kamu pilih apa saja yang kamu butuhkan dalam hubunganmu daripada fokus pada yang kamu ingin. Kemudian, rundingkan dengan pasanganmu.
Jika depresi yang kamu rasakan sudah mulai mengganggu hidupmu dan hubungan dengan pasangan, tidak ada salahnya mengonsultasikan masalahmu pada seorang psikolog. Selain itu, mintalah dukungan dari pasangan dan orang sekitarmu sehingga kamu bisa terbebas dari rasa depresi ini.
Mendalami sebuah film dan ikut merasakan apa yang dialami oleh karakter dalam film sebenarnya boleh saja. Namun, passionate people harus selalu ingat bahwa film hanyalah sebuah cerita dan bukanlah kenyataan. Jadi, jangan terlalu menjadikan kisah film sebagai acuan dalam hidup, ya!
Source: