Novel-Novel Fiksi Populer Karya Penulis Perempuan Indonesia

Passion story

Novel-Novel Fiksi Populer Karya Penulis Perempuan Indonesia

17 Maret 2024
FWD Insurance

Tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional yang dirayakan secara serempak di berbagai negara di dunia. Pada bulan yang sama, Amerika, Inggris, Australia juga memiliki perayaan bernama Bulan Sejarah Perempuan, yang dideklarasikan untuk menyoroti kontribusi perempuan terhadap peristiwa-peristiwa dalam sejarah dan masyarakat kontemporer. Beberapa penulis perempuan Indonesia berikut juga punya andil dalam mengisahkan sejarah Indonesia dan masyarakat kontemporer lewat novel fiksi populer karya mereka.

Yuk, intip novel apa saja yang dimaksud!

Laut Bercerita 

Laut Bercerita adalah buku ketujuh Leila S. Chudori. Karya sastra yang lahir pada tahun 2017 ini mengangkat cerita tentang mahasiswa-mahasiswi aktivis era pra-reformasi. Alkisah, ada sekelompok mahasiswa yang aktif membela rakyat-rakyat kecil dari ketidakadilan yang terjadi pada masa itu.

Biru Laut Wibisono adalah salah satu mahasiswa itu. Dalam novel ini, ia merupakan karakter utama yang menceritakan perjalanan hidupnya sebagai seorang aktivis di tahun 1990-an. Dengan alur maju mundur, Laut Bercerita betul-betul mengilustrasikan kehidupan para mahasiswa aktivitas kala itu, yang hidup dalam ketakutan dan seringnya berakhir dalam penjara.

Meski bergenre fiksi, novel ini coba menggambarkan kejadian-kejadian asli yang disadur dari pengalaman Nezar Patria selaku salah satu dari 13 korban penculikan aktivis pada masa Orde Baru. Laut Bercerita juga menjadi salah satu pintu bagi generasi muda (terutama Gen Z) untuk mengenali sejarah pra-reformasi Indonesia.

Gadis Kretek

Gadis Kretek adalah buku kelima Ratih Kumala. Novel bergenre drama keluarga dan romansa ini menceritakan tentang pencarian cinta lama seorang Bapak yang berakhir dengan kisah seputar bisnis kretek di akhir-akhir era Orde Lama. 

Alkisah, Raja si pemilik pabrik kretek Djagad Raja tengah sekarat. Ia kemudian menyebut nama seorang perempuan yang bukan istrinya dan meminta anaknya untuk mencari perempuan tersebut. Lebas, anak sulungnya, bergegas pergi mencari sosok Jeng Yah yang disebut-sebut sang ayah. Tanpa ia sangka, ternyata Jeng Yah punya peran yang cukup krusial dalam sejarah bisnis kretek di masa lampau.

Mengambil latar waktu beberapa tahun jelang 1965, novel ini melukiskan tentang budaya patriarki yang begitu kental dan perjuangan seorang perempuan muda untuk melawan kultur tersebut, sekaligus menggambarkan situasi politik Indonesia pada era tersebut. Akhir 2023 kemarin, cerita novel ini diadaptasi menjadi sebuah serial original Netflix.

Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam

Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam adalah buku kesembilan Dian Purnomo. Novel yang diterbitkan pada tahun 2020 lalu ini mengangkat tentang adat kawin paksa yang awam di masyarakat Sumba.

Alkisah, Magi Diela adalah seorang perempuan muda yang bekerja di Dinas Pertanian Waikabubak, Sumba. Ia adalah lulusan sarjana pertanian dari salah satu universitas di Yogyakarta dan bertekad untuk membangun daerah Sumba dari segi agraria.

Kesialan harus dialami Magi ketika ia dipaksa menerima adat kawin paksa gara-gara penculikan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Leba Ali, pria paruh baya yang telah menyimpan rasa suka terhadapnya sejak kecil. Dalam budaya setempat, perempuan yang sudah tidak ‘perawan’ tidak akan ada lagi artinya. Itulah mengapa Magi dipaksa oleh lingkungannya buat melakukan adat kawin paksa.

Sama seperti Laut Bercerita, novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam adalah sebuah karya fiksi. Namun, cerita yang dikisahkan dalam novel ini disadur dari pengalaman segelintir perempuan korban adat kawin tangkap. Tentunya, novel fiksi karya perempuan ini berhasil mengangkat kultur represi yang harus dihadapi perempuan-perempuan di Sumba.

Gimana, Passionate People? Apakah satu atau bahkan semua novel fiksi populer di atas menarik minat baca kamu? Bacalah agar kamu lebih mengenal sejarah dan budaya Indonesia di masa lalu hingga yang masih ada sampai kini.

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Women%27s_History_Month 

https://www.gramedia.com/blog/rekomendasi-novel-berlatarkan-sejarah-indonesia-terbaik/  

https://id.wikipedia.org/wiki/Nezar_Patria#  

https://narasi.tv/read/narasi-daily/sinopsis-gadis-kretek 

https://www.goodreads.com/book/show/55817473-perempuan-yang-menangis-kepada-bulan-hitam  

https://lpmhayamwuruk.org/2023/05/resensi-buku-perempuan-yang-menangis-kepada-bulan-hitam-karya-dian-purnomo.html