Tanggal 8 Maret dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional. Menurut Wikipedia, perayaan tahunan ini dimaksudkan untuk menandai perjuangan gerakan perempuan atas hak-haknya. Nah, untuk merayakan Hari Perempuan Internasional di masa pandemi ini, tak ada salahnya kamu melewatinya dengan menonton beberapa film tentang perempuan dan perjuangan-perjuangannya berikut.
Marlina Si Pembunuh dalam 4 Babak
Marlina Si Pembunuh dalam 4 Babak menceritakan tentang perjuangan Marlina mencari keadilan. Marlina adalah seorang janda miskin yang tinggal di perbukitan di pedalaman Sumba, Nusa Tenggara Timur. Saking miskinnya, Marlina tak mampu memakamkan jasad suaminya dan membiarkan mumi suaminya di ruang tamu.
Suatu hari, rumahnya diserbu sekawanan perampok yang ingin mengambil hewan ternaknya. Seolah tak cukup, ketua geng perampok itu juga memerkosa Marlina di malam harinya—tepat di hadapan mumi sang suami. Untung saja, Marlina sigap dan berani memenggal kepala si pemerkosa.
Keesokan pagi hingga berhari-hari berikutnya, Marlina melakukan perjalanan panjang dari rumahnya menuju kantor polisi yang terletak di sisi lain Sumba untuk menuntut keadilan atas pencurian dan pemerkosaan yang dilakukan Markus dan kawanannya.
Kritikus film menilai karya Mouly Surya ini sebagai satir tentang hidup menjadi seorang perempuan dan kaum terpinggirkan. Kemiskinan Marlina, ketimpangan moda transportasi dan akses, serta ketidakseriusan pihak berwajib menanggapi laporan pelecehannya merupakan contoh nyatanya. Namun, keberanian Marlina untuk melawan dan berjuang—meski tak membuahkan hasil—juga menggambarkan di dunia ini ada perempuan kuat seperti Marlina.
Kim Ji-young: Born in 1982
Kim Ji-young: Born in 1982 menceritakan tentang kehidupan Ji-young setelah menikah. Ji-young adalah mantan pekerja kantoran yang kini hidup sebagai ibu rumah tangga, dengan satu anak batita dan suami pekerja kantoran.
Beberapa tahun setelah berumah tangga, Ji-young merasa bosan dan hilang arah atas kesehariannya yang monoton. Di saat yang sama, ia harus menjadi seorang istri sempurna dan serba bisa di hadapan mertuanya yang sangat mengistimewakan anak laki-laki.
Tekanan berbagai arah juga dari dalam dirinya membuat Ji-young “meledak” di hadapan keluarga sang suami. Untung saja, suami Ji-young menyadari kondisi yang sedang dialami istrinya dan mengajaknya ke psikolog untuk berkonsultasi.
Film karya sutradara dan penulis Kim Do-young ini berhasil menyoroti kehidupan banyak perempuan menikah yang terkungkung oleh tekanan sosial. Meski mendapatkan kecaman dari masyarakat Korea Selatan karena mengangkat tema feminisme, film ini mencoba mengajarkan perempuan untuk terbuka pada dirinya sendiri dan orang lain atas masalah ketimpangan gender dalam masyarakat.
The Hidden Figures
The Hidden Figures menceritakan tentang kehidupan Mary, Dorothy, dan Katherine selama bekerja di NASA untuk proyek Space Race pada tahun 1961. Di masa itu, isu ras dan gender masih sangat signifikan di Amerika Serikat. Sehingga, ketiga perempuan keturunan Afrika-Amerika ini harus merasakan langsung bagaimana mereka dikucilkan sebagai orang kulit hitam, juga perempuan.
Pemisahan kamar mandi dan cangkir kopi berdasarkan warna kulit adalah contoh diskriminasi yang harus ketiganya hadapi setiap hari. Selain itu, ketiganya pun harus mengalami diskredit karena berjenis kelamin perempuan.
Mary juga harus melewati proses banding di pengadilan untuk mendapatkan pendidikan lanjutan demi melamar posisi insinyur di NASA. Padahal, ia sebetulnya sudah tergabung ke tim perisai panas. Dorothy harus diam-diam mengulik IBM 7090 agar menguasai pemrograman komputer yang baru dibeli NASA itu. Sedangkan Katherine harus kehilangan kredit atas kinerjanya selaku ahli geometri analitik dalam proyek Space Race.
Keberhasilan mengantarkan Pilot John Glenn mengorbit ke luar angkasa dan kembali ke Bumi merupakan tanda keberhasilan Mary, Dorothy, dan Katherine melawan diskriminasi ras dan gender yang mereka hadapi. Film ini mengajarkan bahwa kemandirian dan kepercayaan diri perempuan dapat mengantarkannya pada kesuksesan—apa pun halangannya.
Demikian ulasan tentang 3 film bertema perempuan yang perlu kamu saksikan. Film mana yang ingin kamu tonton terlebih dahulu?
Sumber: