Travel

Yuk, Kenang Jasa Pahlawan dengan Mengunjungi Berbagai Tempat Ini!

10 September 2024
Oleh FWD Insurance

Indonesia pernah mengalami masa kelam di zaman penjajahan terdahulu. Tanpa perjuangan para pahlawan melawan penjajah, tentunya Indonesia tidak akan sedamai sekarang. Kita semua mungkin tidak bisa bertemu langsung untuk berterima kasih atas jasa luar biasa dari para pahlawan tersebut, tetapi passionate people bisa lho mengenang jasa dan perjuangan mereka dengan melakukan wisata sejarah ke berbagai tempat ini.

Monumen Nasional

Monumen Nasional atau Monas merupakan ikon penting bagi Indonesia, bukan hanya Jakarta saja. Dalam bangunan ini tersimpan berbagai hal yang sangat berkaitan dengan negara Indonesia. Dari mulai ukuran pelataran cawan Monas yang menggambarkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 (tinggi pelataran cawan), 8 (tinggi ruang museum), dan 45 (ukuran setiap sisi cawan, 45x45).

Tidak hanya itu, dalam museum ini juga tersimpan naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia yang tersimpan dengan rapi. Bahkan, kamu juga bisa mendengarkan suara asli Bung Karno (Mantan Presiden Soekarno) yang sedang membacakan naskah proklamasi saat Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Untuk mengenang penderitaan serta perjuangan para pahlawan, kamu bisa memasuki area museum. Di sini kamu bisa melihat langsung gambaran situasi saat zaman penjajahan terdahulu melalui koleksi museum. Ruangannya sangat luas dan ada penjelasan detail mengenai apa gambaran yang ingin ditunjukkan di sana.

Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam adalah benteng yang didirikan oleh Kerajaan Gowa pada tahun 1545 pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-10. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, benteng ini difungsikan sebagai pusat pertahanan untuk melawan penjajahan atau armada VOC.

Pada tahun 1660 hingga 1669, benteng ini menjadi saksi bisu perlawanan kerajaan Gowa dengan VOC Belanda yang mengakibatkan banyak jatuh korban. Pada perang ini, Benteng Rotterdam mengalami kerusakan parah, termasuk rumah raja yang berada di dalamnya. Kerajaan Gowa terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 karena kekalahan yang dialaminya pada perang ini.

Benteng Rotterdam akhirnya  menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda di Sulawesi dan menjadi saksi bisu perlawanan Kerajaan Gowa terhadap penjajah. Benteng ini juga pernah menjadi tempat tahanan para pejuang yang menentang Belanda, seperti Pangeran Diponegoro yang sempat diasingkan ke benteng ini.

Saat ini, Benteng Rotterdam yang berlokasi di Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi para wisatawan dalam kota, luar kota, maupun wisatawan luar negeri. Di sini kamu masih bisa melihat kemegahan dan kekokohan bangunan benteng ini.

Hotel Majapahit

Hotel Majapahit adalah hotel yang sangat bersejarah di kota Surabaya, di mana hotel ini menjadi lokasi terjadinya sebuah peristiwa heroik yang akhirnya membuat Kota Surabaya disebut dengan Kota Pahlawan. Berikut ini adalah cerita singkat dari peristiwa tersebut.

Pasca kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, diumumkan agar berbagai wilayah Indonesia mengibarkan bendera merah putih. Namun, pada 19 September 1945, pihak Belanda justru mengibarkan bendera negaranya, yaitu merah, putih, biru di sisi Hotel Yamato, nama Hotel Majapahit pada masa itu.

Tindakan Belanda memicu kemarahan masyarakat Indonesia. Kemudian dilakukan perundingan yang meminta Belanda untuk menurunkan benderanya tetapi gagal dan justru memicu jatuhnya korban dari kedua belah pihak. Akibatnya, pemuda Indonesia kemudian naik ke atas hotel dan menurunkan paksa bendera tersebut. Bendera Belanda kemudian dirobek warna birunya dan membuat warna bendera menjadi hanya merah dan putih sambil meneriakkan “Merdeka”.

Kondisi ini semakin memanas hingga pada akhirnya terjadilah perang besar yang berlangsung pada 10 November 1945, selama 3 minggu dan mengorbankan sekitar 6.000 warga Surabaya.

Setelah peristiwa itu, Hotel Yamato telah berkali-kali berganti nama dan saat ini namanya adalah Hotel Majapahit. Jika kamu ingin mengenang peristiwa heroik tersebut, kamu bisa berkunjung ke hotel ini saat pergi ke Surabaya.

Museum Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg adalah benteng yang berlokasi di Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, dekat dengan Keraton Yogyakarta. Awal mula dibangunnya benteng ini adalah pada tahun 1760 tetapi dengan bangunan yang masih sederhana. Pada tahun 1767, atas izin dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, benteng ini kemudian dibangun kembali agar lebih kuat. Pembangunan benteng ini selesai pada tahun 1787.

Pada saat meminta izin pembangunan benteng, Belanda beralasan agar dapat menjaga keamanan keraton. Namun, sebenarnya tujuannya adalah untuk memudahkan Belanda dalam mengawasi aktivitas keraton. Jika sewaktu-waktu keraton berbalik memusuhi Belanda, maka pihak Belanda sudah siap untuk mengamankan dirinya.

Pada masa pendudukan Jepang, benteng ini juga sempat dikuasai oleh Jepang. Benteng ini digunakan untuk tempat menahan para tawanan dari Belanda dan Indonesia. Pasca kemerdekaan Indonesia, benteng ini sempat menjadi markas militer Indonesia. Sayangnya, benteng ini kembali dikuasai oleh Belanda saat Agresi Militer Belanda II.

Pada serangan umum 1 Maret 1949, pasukan TNI menjadikan benteng ini sebagai salah satu sasaran penyerangan agar bisa menaklukan Belanda. Setelah pasukan Belanda mundur, benteng ini kembali dikuasai oleh Indonesia, yaitu Angkatan Perang Republik Indonesia atau APRI.

Jika kamu sedang berwisata ke Keraton Yogyakarta, gak ada salahnya jika kamu mengunjungi benteng yang lokasinya dekat dengan keraton ini. Benteng ini masih sangat terjaga keaslian bentuk bangunannya. Di dalamnya, kamu juga bisa melihat berbagai diorama terkait perjuangan para pejuang pada masa penjajahan.

Itulah berbagai tempat wisata yang bisa passionate people kunjungi untuk mengenang jasa para pahlawan. Mungkin banyak tempat yang tidak lagi menyisakan tanda peperangan yang pernah terjadi, tetapi mengenang perjuangan para pahlawan tersebut bisa meningkatkan kesadaran kita untuk semakin mencintai dan berusaha menjaga negara ini.

Sumber :