Siapa yang tidak suka berpetualang dan menjelajahi tempat-tempat baru? Di tengah kesibukan sehari-hari, liburan menjadi momen yang sangat dinantikan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa liburan dapat mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat hubungan sosial. Dengan meluangkan waktu untuk berlibur, kita dapat kembali ke rutinitas dengan semangat yang baru dan pikiran yang lebih jernih.
Traveling adalah salah satu cara terbaik untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari. Selain memberikan relaksasi, traveling juga dapat meningkatkan kreativitas, memperluas wawasan, dan memperkuat hubungan sosial. Dengan mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda, kita dapat belajar banyak hal tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.
Namun, tahukah bahwa tren wisata terus berkembang dan menghadirkan konsep-konsep baru yang menarik? Di tahun 2025, dunia pariwisata diprediksi akan semakin semarak dengan munculnya sejumlah tren yang patut passionate people coba. Ingin tahu apa saja tren traveling yang akan booming di tahun 2025? Simak ulasan lengkapnya di sini!
Dunia pariwisata terus bertransformasi seiring berjalannya waktu. Jika sebelumnya kita mengenal istilah fear of missing out (FOMO) yang mendorong banyak orang untuk mengejar setiap tren terbaru, kini konsep joy of missing out (JOMO) mulai bergeser menjadi gaya hidup baru.
Konsep JOMO yang mengutamakan ketenangan dan kepuasan pribadi semakin populer di dunia traveling. Alih-alih mengejar destinasi yang ramai dan populer, para traveler JOMO lebih memilih destinasi yang lebih tenang dan memungkinkan mereka untuk benar-benar menikmati perjalanan.
Dalam konteks traveling, JOMO berarti lebih memilih untuk menikmati waktu sendiri atau bersama orang terdekat daripada harus berlibur ke tempat yang ramai dan populer. Tren ini diprediksi akan semakin populer di tahun 2025 karena banyak orang yang ingin mencari ketenangan dan menghindari keramaian.
Salah satu daya tarik utama dari tren traveling JOMO adalah kesempatan untuk menikmati ketenangan dan keheningan. Dalam era yang penuh dengan notifikasi dan pesan masuk, menemukan tempat yang benar-benar sunyi dan tenang menjadi hal yang sangat berharga.
Para pelaku JOMO seringkali memilih untuk menginap di penginapan yang tersembunyi di tengah alam, seperti villa di pedesaan atau cottage di tepi pantai. Mereka juga lebih suka melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku, bermeditasi, atau sekadar berjalan-jalan di alam.
Baca Juga: Tipe Travel Ada Banyak, Lho. Apa Saja, Ya?
Tren kedua yang akan booming di tahun 2025 adalah detour destinations. Konsep detour destinations menawarkan alternatif menarik bagi para traveler yang ingin keluar dari jalur wisata yang sudah umum. Alih-alih berbondong-bondong menuju destinasi wisata populer, para pelancong kini semakin tertarik untuk menjelajahi tempat-tempat yang kurang dikenal namun menyimpan pesona tersendiri di sekitar destinasi utama.
Daya tarik detour destinations terletak pada keaslian dan keunikannya. Di tempat-tempat ini, traveler dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, merasakan kehidupan sehari-hari mereka, dan menikmati keindahan alam yang masih perawan. Selain itu, dengan mengunjungi detour destinations, kita juga turut berkontribusi pada pelestarian budaya dan lingkungan setempat.
Detour destinations menawarkan pengalaman yang lebih autentik dibandingkan dengan destinasi wisata yang sudah terlalu komersial. Misalnya, alih-alih mengunjungi kota-kota besar yang ramai, traveler bisa memilih untuk mengunjungi desa-desa kecil di sekitarnya yang masih mempertahankan tradisi dan kearifan lokal. Atau, alih-alih berjemur di pantai yang ramai, mereka bisa menjelajahi pantai-pantai tersembunyi yang tenang dan sepi.
Salah satu wisata dengan konsep detour destinations adalah Danau Kaco di Jambi, Indonesia. Tersembunyi di tengah hutan Jambi, Danau Kaco memukau dengan airnya yang jernih kebiruan. Danau ini terbentuk dari sebuah lubang bekas tambang yang kemudian terisi air hujan. Pemandangan sekitar yang hijau dan tenang membuat tempat ini sangat cocok untuk bersantai dan menjernihkan pikiran.
Fenomena goods getaways merupakan perpaduan unik antara hasrat untuk traveling dan keinginan untuk memiliki produk yang sedang viral. Di era media sosial, di mana tren produk baru bermunculan dengan cepat, semakin banyak orang yang rela menempuh jarak jauh hanya untuk mendapatkan produk tersebut. Terinspirasi oleh konten menarik di platform seperti TikTok, para pelancong ini seringkali terdorong untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu demi mendapatkan produk yang sedang menjadi perbincangan hangat.
Selain mendapatkan produk yang diinginkan, goods getaway juga menawarkan pengalaman unik seperti menjelajahi tempat baru dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Seperti boneka Labubu, dengan bentuknya yang unik dan ekspresif, telah berhasil mencuri hati banyak kolektor di seluruh dunia. Popularitasnya yang semakin meningkat telah mendorong banyak orang untuk melakukan perjalanan khusus ke Singapura, tempat di mana beberapa edisi terbatas Labubu pertama kali dirilis.
Baca Juga: Mau Liburan Akhir Tahun? Ke Negara Ini Aja Yuk!
Tren "Phenomena-list" adalah sebuah fenomena menarik di dunia pariwisata yang mengacu pada perjalanan dengan tujuan utama untuk menyaksikan fenomena alam yang langka dan menakjubkan. Para pelancong yang mengikuti tren ini rela menempuh jarak jauh dan melakukan berbagai persiapan demi bisa menyaksikan langsung keajaiban alam yang jarang ditemui.
Dapat dikatakan bahwa "Phenomena-list" adalah perpaduan antara hasrat petualang untuk menjelajahi tempat-tempat baru dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap fenomena alam. Para pelancong ini tidak hanya sekadar mencari keindahan alam, tetapi juga ingin merasakan pengalaman unik dan tak terlupakan dengan menyaksikan langsung proses alam yang luar biasa.
Salah satu contoh destinasi tren wisata phenomena list yang populer adalah Gunung Ijen di Jawa Timur, Indonesia. Gunung berapi ini terkenal dengan fenomena blue fire atau api biru yang unik, hasil pembakaran gas belerang di dalam kawah. Pengalaman mendaki di malam hari untuk menyaksikan fenomena ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Itulah beberapa tren traveling yang diprediksi akan booming di tahun 2025. Tren-tren ini bisa menjadi inspirasi bagi passionate people yang ingin merencanakan liburan di tahun depan. Jangan lupa untuk memilih tren yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.
Sumber:
Wikipedia, Perjalanan
CNN Indonesia, 8 Tren Wisata Tahun 2025, JOMO Gantikan FOMO
CNN Indonesia, Perkenalkan JOMO, Tren Wisata Baru yang Akan Gantikan FOMO
Jambi Satu, Misteri dan Pesona Danau Kaco: Permata Tersembunyi di Jantung Taman Nasional Kerinci Seblat
Trip Whisperer, Travel Trend: “Goods Getaways”
TimeOut, How are Asian travellers choosing their holidays in 2025? Expedia's latest trend report reveals all