“Udah capek kerja sampai lembur, eh yang menikmati hasil kerjanya malah pemilik perusahaan. Mending resign saja deh, biar bisa bangun usaha sendiri.”
Passionate people, pernahkah kamu berpikiran seperti itu saat bekerja? Meskipun seandainya kamu gak pernah memikirkannya, ternyata banyak lho yang kemudian memutuskan resign atau keluar dari pekerjaannya karena alasan ini.
Banyak yang merasa bahwa dengan membangun usahanya sendiri, maka semua hasil kerjanya akan dinikmati sendiri, sehingga lebih menguntungkan. Namun, apa iya seperti itu? Nah, untuk kamu yang ternyata memiliki pemikiran ini, ada baiknya mengetahui berbagai hal berikut ini terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
Tidak peduli dalam kondisi apapun, setiap orang pasti memiliki pengeluaran tetap. Saat kamu masih bekerja, kamu bisa mengandalkan gaji bulananmu untuk memenuhi kebutuhan ini. Namun, bagaimana jika kamu sudah resign dari pekerjaanmu? Siapa yang nanti akan memberimu uang untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut?
“Tenang, kan ada penghasilan dari usaha”. Itukah yang kamu pikirkan? Jika kamu sudah merintis usaha sejak masih bekerja, kamu mungkin bisa mengandalkan usahamu. Namun, untuk kamu yang benar-benar memulai dari nol, hal ini sangat jarang terjadi, di mana kamu bisa langsung mendapatkan keuntungan saat baru saja membuka usaha.
Itulah mengapa, sebelum kamu memutuskan untuk resign dan membuka usaha, kamu disarankan untuk mempersiapkan keuanganmu terlebih dahulu. Setidaknya, persiapkan dana untuk modal usahamu dan juga dana untuk memenuhi kebutuhan bulananmu selama beberapa bulan ke depan.
“Menjadi pemilik usaha itu enak, semua pendapatan jadi milik sendiri”. Benarkah begitu? Memang pemikiran itu tidak salah. Namun, jangan lupa juga bahwa di balik itu, kamu harus bekerja lebih keras dan bahkan mungkin lebih panjang dibandingkan saat kamu masih bekerja di kantor.
Semakin keras kamu berusaha maka kemungkinan usahamu akan berhasil semakin besar. Namun, jika kamu sendiri malas-malasan mencari peluang, atau gengsi untuk menawarkan produk atau jasa yang kamu jual, maka kamu juga akan sulit untuk bisa mengandalkan usahamu sebagai sumber penghasilan utamamu.
Padahal, saat kamu memutuskan untuk membuka usaha sendiri, semuanya akan mengandalkan dirimu sendiri. Tanpa kerja kerasmu, maka usahamu tidak akan berhasil. Artinya, kamu gak akan punya lagi sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Salah satu kunci keberhasilan membuka sebuah usaha adalah keberanian. Namun, bukan berarti kamu bisa membangun usaha yang sukses hanya bermodalkan keberanian saja. Kamu juga disarankan untuk menyusun perencanaan yang matang terlebih dahulu sebelum merealisasikan rencanamu membangun usaha.
Jika memungkinkan, kamu bisa menyusun analisis SWOT, yaitu:
Meskipun idealnya kamu menyusun analisis SWOT secara mendetail, tetapi jika skala usahamu masih tidak terlalu besar, kamu bisa menyusunnya secara sederhana. Hal yang terpenting adalah, kamu sebaiknya sudah memiliki perencanaan usaha yang matang sebelum memutuskan untuk resign.
Membuka sebuah usaha memang sesuatu yang mudah, tetapi tidak dengan mempertahankan apalagi mengembangkannya. Semua orang mungkin bisa membuka usaha, apalagi jika modalnya sudah dipersiapkan, tetapi kenyataannya tidak semua orang berhasil membuat usahanya tersebut bertahan.
Cukup banyak pengusaha yang mengalami kegagalan dan harus menutup usahanya karena tidak siap menghadapi tantangan usaha. Jika kamu masih memiliki sumber penghasilan lainnya, hal ini mungkin tidak terlalu masalah bagimu. Namun, jika kamu sudah resign dan tidak lagi memiliki sumber penghasilan, dari mana lagi kamu bisa mendapatkan sumber penghasilan?
Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku usaha dan berpotensi menjatuhkan usahanya, antara lain:
Sudah punya produk yang bagus tetapi kamu tidak cukup percaya diri untuk memasarkannya? Atau, kamu merasa malu jika terlihat sedang berjualan produk? Kurangnya kepercayaan dirimu untuk memasarkan produk akan membuat produkmu tidak dikenal, sehingga sulit untuk laku terjual.
Banyak pelaku usaha, khususnya skala kecil, yang menggabungkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Akibatnya, modal usahamu bisa saja tergerus habis untuk keperluan pribadimu. Jadi, pastikan untuk mengatur keuangan agar hal ini tidak terjadi.
Namanya juga usaha, ketika kamu berinovasi dan dianggap laris di pasaran, maka kompetitor pasti ada. Ketidaksiapan dalam menghadapi situasi ini akan menyebabkan usahamu tidak berkembang saat menemukan situasi di mana kompetitor bisa menjual produk sejenis dengan inovasimu tersebut.
Percaya diri saat memulai usaha itu penting, tetapi terlalu percaya diri justru bisa mengacaukan usahamu. Orang yang terlalu percaya diri, seringkali sudah merasa hebat dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Padahal terkadang saran dari orang lain bermanfaat untuk membantumu mengembangkan usaha. Namun, kamu tetap harus menyaring mana yang bisa kamu terapkan dan tidak perlu kamu terapkan.
Memutuskan untuk resign dan membuka usaha adalah keputusan yang besar. Apalagi jika kamu adalah pebisnis pemula maka keputusan ini harus dipertimbangkan secara matang. Selain dari berbagai hal di atas, ada baiknya jika kamu juga sudah mempersiapkan dana masa depan, salah satunya dengan investasi.
Kamu bisa menggunakan FWD Passion Link dari FWD Insurance. FWD Passion Link merupakan produk asuransi. Komponen investasi dalam FWD Passion Link mengandung risiko. Kamu atau Tertanggung wajib membaca dan memahami ringkasan informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli FWD Passion Link. Kinerja investasi masa lalu dalam FWD Passion Link tidak mencerminkan kinerja investasi masa datang.