“Beli sekarang, bayar belakangan”
Passionate people yang hobi belanja, pasti sudah sering mendengar kalimat ini atau yang sejenisnya? Biasanya kalimat ini digunakan untuk menarik minat konsumen agar membeli dengan pembayaran kredit. Misalnya, saat kamu ingin membeli ponsel baru tapi uangmu belum cukup, maka membeli dengan memanfaatkan kredit bisa menjadi pilihan yang tepat.
Jika bicara tentang kredit untuk pembelian barang, dulu mungkin orang akan langsung berpikir tentang kartu kredit. Namun, saat ini sistem pembayaran kredit juga bisa melalui paylater. Sama seperti kartu kredit, pembayaran dengan paylater juga memungkinkan kamu untuk membeli sekarang dan bayar belakangan.
Lalu, apa sih beda keduanya? Dan mana ya yang sebaiknya dipilih? Yuk, cari tahu lebih dalam perbedaan keduanya dalam artikel ini!
Kartu kredit dikeluarkan dan dikelola oleh lembaga keuangan bank. Seluruh transaksi yang dilakukan, pengajuan tambahan limit, hingga negosiasi restrukturisasi kredit saat adanya potensi gagal bayar, harus dilakukan secara langsung dengan bank tempat kamu membuka kredit.
Sementara untuk paylater, pengajuan serta pengelolaan kredit dilakukan oleh perusahaan fintech. Namun, dalam pemilihannya harus sangat berhati-hati dan pastikan bahwa perusahaan fintech yang digunakan terdaftar dalam OJK.
Sesuai namanya, kartu kredit adalah fasilitas kredit yang ada dalam sebuah kartu. Saat kamu ingin menggunakannya, kamu cukup menyerahkan kartu tersebut pada kasir untuk diproses. Namun, saat ini banyak juga lembaga keuangan bank yang mulai menyediakan kartu kredit virtual, yaitu kartu kredit tanpa ada bentuk fisik kartu. Semua nomor kartu, kode CVV, serta masa berlaku kartu akan dalam bentuk virtual dan dikirimkan ke email.
Baca Juga: Punya Kartu Kredit, Untung atau Rugi?
Sementara untuk paylater, semua dalam bentuk digital tanpa adanya bentuk fisik. Jadi, kamu hanya perlu menginstal aplikasi dari fintech yang ingin kamu gunakan. Jika aplikasi dan akunmu sudah siap digunakan, maka kamu bisa melakukan pembayaran dengan memanfaatkan akun paylater tersebut.
Kartu kredit pada umumnya memiliki biaya tahunan yang harus dibayarkan oleh nasabah dan ditagihkan secara langsung ke dalam tagihan kartu kredit. Namun, ada juga kartu kredit yang memberikan fasilitas khusus, sehingga nasabah bebas biaya tahunan selama sekian tahun atau bahkan selamanya.
Paylater tidak membebankan biaya tahunan kepada penggunanya, inilah salah satu alasan mulai banyak yang tertarik untuk menggunakannya. Ketika kamu memiliki akun paylater dan tidak menggunakannya, maka kamu tidak akan dibebankan biaya apa pun, sehingga dianggap lebih ringan dibandingkan kartu kredit.
Kartu kredit memiliki 2 jenis bunga, yaitu bunga untuk tagihan kredit yang belum dilunasi dan ditagihkan kembali pada bulan berikutnya. Misalnya bulan ini kamu punya tagihan 1juta dan baru membayar jumlah minimal yaitu 100ribu, maka sisa 900ribu akan ditagihkan kembali dengan ditambah bunga pinjaman sesuai kebijakan bank.
Untuk bunga yang kedua yaitu ketika kamu membeli barang dan mengajukan installment atau pembayaran dengan sistem cicilan. Beberapa merchant terkadang memiliki kerja sama dengan bank tertentu, sehingga kamu bisa menikmati cicilan 0% (tanpa bunga). Namun, jika tidak maka bisa saja kamu akan dikenai bunga dengan perhitungan terpisah dari bunga pinjaman kartu kredit.
Paylater memiliki perhitungan yang berbeda pada setiap perusahaan fintech. Ada yang menerapkan bunga pinjaman sesuai dengan nominal yang digunakan, ada yang menghitung secara bulanan, dan berbagai perhitungan lainnya. Namun, ada juga yang menerapkan 0% pada merchant tertentu. Jadi, jika kamu ingin menggunakan paylater, ada baiknya jika mencari informasi lebih detail mengenai perhitungan bunganya.
Limit pinjaman kartu kredit lebih besar? Jangan salah, karena sekarang banyak paylater yang memberikan nominal limit luar biasa tinggi pada penggunanya. Limit pada kartu kredit sering kali ditentukan oleh bank berdasarkan analisis kemampuan bayar yang dilakukan bank. Jika setelahnya kamu merasa limit kredit terlalu rendah, kamu bisa coba untuk mengajukan tambahan dan bank akan kembali melakukan analisis.
Limit paylater pada umumnya akan diberikan dalam jumlah yang kecil terlebih dahulu. Namun, seiring dengan tingginya pemakaianmu yang dibarengi dengan kedisiplinan membayar, maka bisa saja perusahaan fintech yang mengelola akan terus memberikan tambahan limit. Terlihat menguntungkan, tetapi jika kamu tidak bisa mengelolanya, maka ini bisa jadi awal masalah pada pengelolaan keuanganmu.
Jika melihat dari fleksibilitas penggunaan, kartu kredit memiliki merchant dan jangkauan penggunaan yang jauh lebih luas. Dari mulai penggunaan pada toko konvensional, hingga toko online bisa dilakukan dengan menggunakan kartu kredit.
Paylater hanya bisa dilakukan pada merchant yang telah bekerja sama. Namun, karena paylater bisa dikatakan sebagai produk yang belum lama ada, jadi untuk pilihan merchant masih cukup terbatas, sehingga agak menyulitkan saat kamu butuh.
Pengajuan kartu kredit saat ini memang dipermudah, karena kamu bisa melakukannya secara online juga, melalui aplikasi bank yang kartu kreditnya ingin kamu buat. Namun, dokumen persyaratan pengajuannya cukup banyak, seperti surat keterangan kerja dan juga slip gaji. Bahkan, kamu mungkin akan diminta untuk memberikan daftar transaksi di rekeningmu juga untuk dasar analisis keuangan.
Baca Juga: Perhatikan Ini Sebelum Ajukan Kredit Rumah
Paylater sangat memudahkan penggunanya karena proses pengajuannya sangat sederhana, tetapi tetap tergantung pada perusahaan fintech yang kamu pilih. Ada yang hanya memintamu untuk mengisi formulir dan melampirkan e-KTP, maka pengajuanmu akan langsung berhasil. Sangat mudah dan cepat, kan?
Baik kartu kredit maupun paylater, pada dasarnya bisa memberimu keuntungan selama kamu bijak memanfaatkannya. Namun, mengetahui perbedaan keduanya bisa membantumu menentukan produk keuangan apa yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Sumber: