Kalau siklus haid kalian mulai tidak teratur, kalian harus segera melakukan check up agar kalian lebih siaga pada sebuah penyakit yang disebut PCOS. Gejala yang akibat ovum atau sel telur tidak berkembang dengan normal akibat adanya gangguan hormon merupakan sindrom PCOS (polycystic ovarian syndrome). Banyak wanita tidak bisa membedakan PCO dan PCOS. PCO (Polycystic Ovarian Syndrome) adalah kondisi ketika ovarium memiliki banyak kista kecil, sedangkan PCOS adalah masalah yang terjadi pada hormon.
Meskipun PCOS bisa menyerang setiap wanita pada rentang usia berapapun yang telah mengalami menstruasi, namun kebanyakan kasus di Indonesia wanita dengan PCOS terjadi pada usia 26-30 tahun. Menurut salah satu studi di RS Cipto Mangunkusumo, kasus PCOS terjadi pada 105 wanita di Indonesia. 45.7% terjadi pada wanita usia produktif. Sedangkan tercatat ada 2.5% wanita usia 15 - 49 tahun mengalami gangguan infertilitas akibat terjangkit sindrom PCOS.
Sebagai wanita, kita harus sangat peka terhadap perubahan pada tubuh kita. Jika siklus haid tidak berjalan seperti biasanya, kita harus mulai waspada. Gejala awal dan paling mudah dideteksi dari PCOS adalah siklus haid yang tidak beraturan. Lalu daripada berspekulasi, lebih baik memeriksakan diri ke ahli. Jangan menunggu hingga keadaan memburuk. Seperti pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Gejala yang serupa bisa menandakan masalah kesehatan lain, jadi penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang tepat.
Ya betul sekali, selain dengan siklus haid yang tidak beraturan masih banyak hal-hal lain yang muncul sebagai gejala PCOS. Gejala yang muncul bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Hanya perlu dicatat, tidak semua gejala pada penderita itu sama, tapi kita bisa mengetahui gejalanya melalui gejala umum yang sering terjadi.
Siklus haid yang tidak stabil merupakan indikasi adanya ketidakseimbangan pada hormon kita. Penderita PCOS biasanya mengalami ini. Biasanya penderita PCOS hanya mengalami haid sebanyak kurang dari 8 kali dalam setahun. Bahkan dalam kasus tertentu penderita sama sekali tidak mengalami haid.
Wanita dengan sindrom PCOS akan mengalami perubahan warna kulit terutama pada area kulit lipatan. Misalnya saja lipatan pada ketiak atau selangkangan. Area kulit tersebut akan cenderung lebih hitam dibandingkan daerah sekitarnya. Bahkan ada penderita yang mengalami kulit gelap di area bawah payudara.
Wanita PCOS rentan sekali mengalami masalah berat badan. Penderita PCOS sering kali sulit menurunkan berat badan bahkan ada yang lebih sulit menaikan berat badannya. Tentu saja hal ini masih berkaitan dengan hormon. Bukan hanya itu, pada kasus lain penderita bahkan mengalami gangguan reproduksi sehingga kesulitan untuk hamil.
Banyak sekali wanita PCOS tidak mengetahui bahwa mereka telah mengidap sindrom tersebut. Hampir semua wanita bisa mengalami PCOS, namun yang membedakannya adalah gejala penyertanya yang bisa lebih ringan atau lebih berbahaya. Apabila kamu sudah memiliki lebih dari tiga gejala PCOS, maka berkonsultasi ke dokter adalah jalan yang paling benar. Karena PCOS tidak bisa kita ketahui tanpa pemeriksaan medis. USG adalah jalan terbaik mengetahui apakah kita pengidap PCOS atau bukan.
Karena PCOS tidak bisa diketahui tanpa pemeriksaan medis, maka melakukan tes adalah jalan terbaik. Melalui pemeriksaan fisik (USG) dokter mampu mengetahui apakah kamu mengalami PCOS atau tidak. Selain itu melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hormon, gula darah juga tingkat kolesterol dibutuhkan untuk tes PCOS. Selain itu kamu juga akan diminta untuk melakukan tes ultrasonik untuk mengetahui kista dan ketebalan dinding ovarium. Setelah semua data tersebut ada, maka dokter bisa menyimpulkan apakah kamu penderita atau bukan.
Tapi jangan khawatir bila kamu adalah wanita dengan PCOS. Banyak cara untuk menyembuhkan sindrom ini. Mulailah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, mulai olahraga teratur dan memakan makanan yang bergizi. Selain itu kamu juga bisa mulai melakukan terapi hormon. Hal ini bertujuan untuk menormalkan kembali siklus haid yang sudah berantakan atau masalah gangguan hormonal yang lain. Selain itu melakukan laparoscopic ovarian drilling adalah salah satu terapi yang diberikan untuk memperbaiki masalah kesuburan.
Mulai mengenali kejanggalan yang terjadi pada diri sendiri. Kita harus selalu menyadari kelainan yang terjadi pada diri kita, jangan pernah mengabaikan kelainan kecil sekalipun. Mulai mempelajari tentang sindrom PCOS atau mencari asuransi yang mengcover penyakit ini adalah salah satu solusi untuk menghadapi risiko PCOS. FWD Cancer Protection merupakan asuransi yang memberikan perlindungan atas risiko penyakit kanker hingga Tertanggung berusia 70 tahun mulai dari Rp10 ribu per bulan bisa menjadi pilihan tepat untuk mulai bersiap. Kita harus selalu siap sedia akan penyakit yang tiba-tiba menghantui kita. Maka terus hidup sehat adalah jawaban dari semuanya.
Baca Juga: Lindungi diri dari kanker serviks sejak dini
Sumber: