Sejak pandemi, pembayaran digital menjadi sebuah tren yang terus menerus berkembang. Menurut data Bank Indonesia dan riset beberapa lembaga keuangan, ada kenaikan yang cukup signifikan pada pengguna dan nilai transaksi menggunakan metode pembayaran digital. Hmm, memangnya ada apa saja, sih, opsi pembayaran digital saat ini? Cari tahu lebih lanjut dalam artikel ini, ya!
Pembayaran digital atau pembayaran daring (online payments) merupakan metode bertransaksi yang dilakukan secara daring melalui internet. Sistem pembayaran seperti ini memfasilitasi pembayaran dari sumber dana ke penerima atau tujuan pembayaran, baik itu situs e-commerce, situs web pemesanan, merchants, dan lain sebagainya.
Sebelum membahas tentang jenis-jenisnya, ada baiknya kita kupas terlebih dahulu alasan di balik perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi, yuk! Hasil riset Visa Consumer Payment Attitudes 2024 menemukan bahwa 92 persen orang Indonesia adalah pengguna pembayaran seluler (mobile payment), yang tentunya berbasis digital.
Secara rinci, 66 persen di antaranya adalah pengguna QR codes, 76 persen pengguna pembayaran seluler via aplikasi, dan 48 persen pengguna pembayaran seluler via nomor telepon. Menurut temuan Visa, perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi—dari konvensional ke digital—ini didasari oleh tiga faktor utama, yakni kenyamanan, kemudahan, dan keamanan.
Jika ditelaah lebih lanjut, ketiga alasan tersebut sebenarnya dipicu oleh pandemi COVID-19 yang sempat memaksa semua orang untuk menerapkan praktik jaga jarak sosial agar tidak terjangkit virus. Namun karena itu pula, konsumen dan pelaku bisnis sama-sama bisa merasakan kemudahan transaksi akibat perubahan tren yang pada akhirnya tersokong oleh peningkatan dan akses ke teknologi baru.
Baca Juga: Pembayaran Digital, Menguntungkan Tapi Waspadai Risikonya!
Nah, ini dia macam-macam pembayaran digital yang bisa kamu gunakan untuk memudahkan setiap transaksi kamu!
Metode pembayaran digital yang pertama adalah kartu perbankan, seperti kartu debit dan kartu kredit. Sebetulnya, metode satu ini sudah ada sejak lama—yaitu tahun 80-an—dan umum digunakan konsumen untuk bertransaksi bahkan sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Kamu juga pasti pernah, deh, gunakan metode ini saat berbelanja di pusat perbelanjaan dan menyelesaikan transaksi pakai mesin EDC!
Jenis yang kedua ada e-wallet atau dompet digital. Ini merupakan metode pembayaran digital yang membuat kamu punya dompet dalam bentuk digital. Artinya, pergi ke mana pun kamu cukup membawa smartphone—dan terhubung ke koneksi internet—untuk bisa menyelesaikan sebuah transaksi pembelanjaan!
Apa saja, sih, contoh dompet digital? Saat ini, ada banyak pilihan dompet digital yang diakui dan berlisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa di antaranya adalah GoPay, OVO, DANA, dan lain-lain.
Metode yang ketiga adalah mobile wallet atau dompet seluler. Ini merupakan jenis pembayaran digital bawaan yang disediakan oleh perangkat atau pengembang ponsel kamu. Contohnya adalah Apple Pay, Samsung Pay, dan Google Pay.
Sederhananya, pembayaran digital satu ini mirip dengan e-wallet atau dompet digital. Yang membedakan keduanya, pengguna dompet digital perlu meng-install dan melakukan registrasi pada aplikasi dompet digital terlebih dahulu, sementara pengguna dompet seluler cukup mengaktifkan fitur mobile wallet untuk bisa melakukan transaksi.
Selanjutnya ada virtual account (VA) atau rekening virtual. Sesuai namanya, metode ini merupakan rekening sementara yang digunakan untuk bertransaksi atas nama rekening fisik yang sebenarnya. Setiap transaksi menggunakan VA, nasabah atau pelanggan akan mendapatkan ID rekening (atau nomor VA) untuk kemudian digunakan sebagai nomor rekening tujuan pembayaran. Pembayaran digital menggunakan VA biasanya dikeluarkan oleh bank resmi dan dapat diselesaikan melalui aplikasi perbankan yang dimiliki nasabah.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. Pada 1 Januari 2020, Bank Indonesia mewajibkan semua penyedia layanan pembayaran non-tunai untuk menggunakan QRIS. Kemunculan wabah COVID-19 dua bulan setelahnya berhasil membuat eksistensi QRIS sebagai salah satu metode pembayaran digital dalam negeri semakin kuat.
Bahkan setelah pandemi usai, QRIS bisa digunakan sampai ke luar negeri, loh! Yup, pada Februari 2023, Bank Indonesia meluncurkan QRIS Cross Border, yang membuat kamu bisa bertransaksi menggunakan mata uang Rupiah di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Wih, memudahkan banget, kan?
Metode selanjutnya adalah over-the-counter payment atau pembayaran langsung di konter gerai ritel dengan bantuan petugas atau kasir. Melansir dari Xendit, metode ini membantu bisnis daring menjangkau segmen pelanggan baru, terutama pembeli tradisional yang belum beradaptasi dengan metode pembayaran digital atau pembeli yang tidak memiliki atau mengerti layanan perbankan.
Jadinya, pelanggan-pelanggan tradisional itu bisa berbelanja di situs web atau e-commerce tanpa harus memiliki rekening bank ataupun dompet digital terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan pembelian di situs web atau e-commerce, mereka dapat langsung datang ke jaringan ritel (seperti Indomaret atau Alfamart) untuk membayar belanja via bantuan petugas atau kasir yang berjaga.
Baca Juga: Pembayaran Digital, Menguntungkan Tapi Waspadai Risikonya!
Metode pembayaran digital yang terakhir adalah PayLater atau Beli Sekarang Bayar Nanti (BNPL) adalah opsi pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk memilih melunasi pembayaran saat transaksi selesai dilakukan atau melunasi pembayaran nanti dengan cara mencicil.
Ketentuan BNPL sendiri bergantung pada penyedia layanan PayLater. Namun, rata-rata penyedia layanan ini memberikan opsi pembayaran satu kali dengan jatuh tempo dalam 30 hari dan metode cicilan hingga 12 bulan. Metode ini tentu menguntungkan buat kamu yang butuh membeli suatu benda dengan nilai tinggi, namun keuangan saat ini belum mencukupi.
Nah, itulah dia ulasan lengkap tentang pembayaran digital, alasan orang-orang beralih menggunakannya, hingga jenis-jenisnya. Kalau kamu, biasa pakai metode pembayaran digital yang mana, nih, Passionate People?
Sumber: