Kuliner

Kimchi, Lebih dari Sekadar Makanan Pelengkap

28 Januari 2025
Oleh FWD Insurance

Kimchi, siapa yang tidak kenal dengan lauk fermentasi khas Korea Selatan ini? Dengan rasa pedas dan asam yang khas, kimchi telah berhasil memikat lidah banyak orang di seluruh dunia. Banyak restoran Korea dan non-Korea yang menyajikan kimchi sebagai salah satu menu andalan mereka.

Selain itu, semakin banyak orang yang mencoba membuat kimchi sendiri di rumah. Hal ini menunjukkan bahwa kimchi telah menjadi salah satu makanan fermentasi yang paling dikenal dan digemari di dunia. Namun, di balik popularitasnya, kimchi lebih dari sekadar makanan pelengkap, karena dianggap sebagai warisan budaya Korea yang sarat makna. Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini!

Bahan Utama dan Proses Pembuatan

Kimchi, sebagai ikon kuliner Korea, memiliki proses pembuatan yang unik dan kaya akan sejarah. Bahan utamanya yang paling umum adalah kubis napa atau sawi putih, namun variasi lain seperti lobak, timun, dan daun bawang juga sering digunakan. Selain sayuran, bumbu-bumbu khas seperti gochugaru (bubuk cabai Korea), bawang putih, jahe, garam, dan kecap ikan menjadi kunci rasa pedas, gurih, dan sedikit manis yang khas dari kimchi.

Proses fermentasi yang menjadi ciri khas kimchi melibatkan bakteri asam laktat alami yang mengubah gula dalam sayuran menjadi asam laktat menghasilkan rasa asam yang menyegarkan dan tekstur yang sedikit renyah.

Proses pembuatan kimchi dimulai dengan membersihkan sayuran secara menyeluruh. Kemudian, sayuran tersebut diasinkan dengan garam untuk mengeluarkan air dan melunakkan teksturnya. Setelah beberapa saat, sayuran yang telah diasinkan dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya, bumbu-bumbu yang telah dihaluskan atau diparut dicampurkan dengan sayuran secara merata.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam toples atau wadah kedap udara, lalu difermentasi pada suhu ruangan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Selama proses fermentasi, rasa kimchi akan semakin kompleks dan kaya. Variasi suhu dan waktu fermentasi akan menghasilkan rasa dan tekstur kimchi yang berbeda-beda.

Baca Juga: Fushion Food: Perpaduan Cita Rasa Tradisional dan Modern

Jenis-Jenis Kimchi

Kimchi tidak hanya sebatas kubis saja, loh. Seiring berjalannya waktu, orang Korea telah menciptakan berbagai variasi kimchi dengan menggunakan bahan-bahan yang berbeda-beda. Beberapa jenis kimchi yang populer antara lain:

Baechu Kimchi

Baechu kimchi adalah jenis kimchi yang paling ikonik dan populer. Terbuat dari kubis napa yang difermentasi dengan bumbu-bumbu khas seperti gochugaru, bawang putih, dan jahe, baechu kimchi memiliki rasa pedas yang khas dan tekstur yang sedikit renyah. Kimchi jenis ini sering menjadi pendamping utama dalam setiap hidangan Korea.

Baek Kimchi

Baek kimchi atau kimchi putih merupakan kebalikan dari baechu kimchi. Kimchi ini memiliki warna putih pucat karena tidak menggunakan gochugaru. Uniknya, kimchi putih tidak selalu menggunakan bahan-bahan seperti saus ikan atau tepung beras yang umum ditemukan pada jenis kimchi lainnya, karena bahan utamanya adalah lobak putih, pir, dan jujube yang dicampur dengan daun bawang dan bawang putih. Rasanya lebih ringan, sedikit manis, dan segar, sehingga cocok bagi mereka yang tidak menyukai rasa pedas.

Chonggak Kimchi

Chonggak kimchi merupakan hidangan kimchi yang menggunakan lobak khas Korea, yaitu lobak chonggakmu sebagai bahan utamanya. Lobak ini memiliki bentuk melengkung yang khas. Untuk membuat kimchi ini, lobak akan dilapisi dengan campuran pasta beras, saus ikan, bubuk cabai, udang asin, bawang putih, dan jahe.

Setelah itu, kimchi akan difermentasi selama minimal seminggu. Uniknya, meskipun difermentasi dalam waktu yang cukup lama, lobak chonggakmu tetap mempertahankan teksturnya yang renyah. Jika lobak chonggakmu sulit ditemukan, kamu bisa menggantinya dengan lobak merah.

Nabak Kimchi

Kimchi nabak adalah jenis kimchi air yang segar dan unik. Nama jenis kimchi ini diambil dari “nabak sseolgi,” yaitu teknik mengiris sayuran yang memotongnya menjadi kotak-kotak kecil dan tipis. Bahan utamanya adalah lobak yang dipotong seperti dadu sesuai namanya dan dimasak dalam kaldu air dengan sedikit bubuk cabai. Rasa manis dan sedikit buah-buahan membuat kimchi ini menjadi teman yang pas untuk tteokguk, sup kue beras yang populer.

Kkakdugi Kimchi

Kkakdugi adalah jenis kimchi yang terbuat dari lobak khas Korea yang dipotong-potong dan dicampur dengan bumbu garam dan bubuk cabai. Uniknya, lobak dalam kkakdulgi tidak perlu direndam dalam air garam terlebih dahulu, karena lobak itu sendiri akan mengeluarkan air untuk memulai fermentasi. Hasilnya, kimchi lobak ini memiliki rasa manis yang lembut dan tekstur yang renyah serta berair.

Kkakdugi sangat serbaguna dan bisa dinikmati dengan berbagai macam makanan, namun perpaduannya dengan sup-sup khas Korea seperti sup ayam atau sup tulang sapi wajib kamu coba, karena rasanya sangat nikmat.

Baca Juga: Ragam Sup Khas Indonesia. Kamu Pernah Coba yang Mana?

Oi Sobagi Kimchi

Oi sobagi atau kimchi mentimun adalah hidangan yang segar dan cocok dinikmati saat musim panas. Mentimun korea diisi dengan campuran bumbu yang lezat, termasuk saus ikan, udang asin, bubuk cabai, dan daun bawang. Kombinasi bumbu ini menciptakan rasa yang cukup unik, ada rasa manis, asin, pedas, dan sedikit asam. Oi sobagi kimchi bisa dinikmati bersama nasi hangat atau sebagai pelengkap barbekyu Korea.

Pa Kimchi

Kimchi pa atau kimchi bawang hijau adalah hidangan khas Korea yang paling sering dinikmati saat musim semi. Bawang hijau yang digunakan, jjokpa, memiliki ukuran yang lebih tipis dibandingkan bawang hijau lainnya. Kimchi ini dibuat dengan campuran bumbu yang terdiri dari saus ikan, bubuk cabai, gula, bawang putih, dan jahe.

Untuk menambahkan rasa umami dan tekstur yang kenyal, kimchi sering kali ditambahkan dengan cumi-cumi kering. Kimchi pa biasanya disajikan sebagai pendamping hidangan berminyak seperti perut babi panggang.

Gat Kimchi

Gat kimchi adalah jenis kimchi yang terbuat dari daun mustard liar khas Provinsi Jeolla Do. Daun mustard ini memiliki rasa yang mirip dengan kale, yaitu sedikit pahit dan renyah. Cara membuatnya yaitu sebelum diberi bumbu, daun mustard terlebih dahulu direndam dalam air garam. Setelah itu, daun mustard akan dilapisi dengan campuran saus ikan, bubuk cabai, udang asin, wortel, dan daun bawang. Setelah difermentasi, gat kimchi siap untuk dimakan. Rasa pahit dari daun mustard memberikan cita rasa yang cukup unik dan cocok disajikan dengan daging atau makanan-makanan rebus.

Geotjeori Kimchi

Geotjeori atau kimchi kubis segar adalah jenis kimchi yang berbeda dari kimchi kubis pada umumnya. Geotjeori dibuat tanpa proses fermentasi, sehingga rasanya lebih segar dan tidak asam seperti kimchi biasa. Kimchi ini biasanya dibuat pada musim panas ketika kubis napa masih muda dan berukuran kecil.

Karena tidak adanya proses fermentasi untuk menghasilkan rasa manis alami, maka biasanya bumbu kimchi ini ditambahkan dengan gula atau sirup jagung. Geotjeori sangat cocok disajikan sebagai lauk pendamping untuk hidangan, seperti mi atau daging panggang.

Kkaenip Kimchi

Kimchi jenis ini terbuat dari perilla leaf (daun wijen) sebagai bahan utamanya. Proses pembuatannya yaitu mencampurkan daun wijen dengan pasta cabai, saus ikan, dan bumbu lainnya. Setelah itu, lapisan demi lapisan daun wijen diolesi dengan bumbu dan difermentasi selama sekitar satu minggu. Kkaenip kimchi memiliki rasa pedas dan sedikit manis dan sering disajikan bersama nasi putih atau daging panggang.

Nah itulah beragam jenis kimchi yang ada. Passionate People dapat melihat betapa kaya dan bervariasi kuliner khas Korea yang satu ini. Setiap jenis kimchi memiliki rasa dan tekstur yang berbeda-beda, sehingga dapat memenuhi selera berbagai kalangan. Dari yang pedas hingga yang segar, kimchi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Korea dan semakin populer di seluruh dunia.

Kira-kira, Passionate People lebih suka kimchi yang mana, nih?

Sumber: