Passionate People yang tinggal di Indonesia pastinya tahu kalau negara Indonesia terkenal dengan kulinernya yang lezat. Bahkan, saking lezatnya, belum lama ini camilan asal Indonesia “siomay” dinobatkan sebagai camilan nomor 1 terenak di dunia seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia.
Bukan cuma itu, masakan khas Sumatra Barat yang banyak disukai masyarakat Indonesia, “rendang” juga masuk masakan terlezat di dunia dan menduduki peringkat 1. Bangga? Pastinya karena camilan dan masakan khas Indonesia sampai terkenal ke berbagai negara di dunia.
Namun, tidak hanya dari Sumatra Barat, provinsi lain seperti D.K.I Jakarta, yang masyarakatnya dikenal dengan suku Betawi ini juga memiliki berbagai makanan khas bercita rasa lezat, lho. Penasaran sama makanannya? Intip beberapa list-nya di sini, ya!
Sarapan apa? Nasi uduk, nih! Bagi Passionate People yang tinggal di ibukota Jakarta tentunya sering dikasih tahu kalau teman kantor sarapan dengan nasi uduk lengkap dengan kerupuk, gorengan, dan sebagainya. Tahukah Passionate People, kalau nasi uduk merupakan kuliner khas asal Betawi, lho.
Kuliner ini terbuat dari nasi yang dimasak dengan mencampurkan santan, rempah-rempah (serai dan daun salam), bumbu penyedap, dan lainnya sehingga rasanya semakin gurih. Ketika penyajiannya, nasi uduk disajikan dengan mentimun, bihun, teri kacang, sambal, telur dadar, telur rebus, kerupuk, dan sebagainya.
Berdasarkan sejarahnya, nasi uduk masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan sudah ada sejak abad ke-14. Nasi uduk dulunya dibawa oleh orang-orang Melayu yang menetap di Sumatra kemudian pindah ke Pulau Jawa. Namun, ada juga yang menyebut kalau nasi uduk berasal dari bahasa Sunda, “uduk” (barcampur).
Berbeda dengan soto kebanyakan, soto Betawi biasanya terbuat dari campuran kuah santan kental dengan daging sapi yang direbus bersama berbagai macam rempah-rempah. Dalam penyajiannya, soto betawi dilengkapi dengan potongan tomat, telur rebus, kentang, dan emping sehingga menciptakan rasa yang semakin nikmat.
Tak lupa menambahkan irisan daun seledri, daun bawang, bawang goreng, dan sedikit perasan jeruk limau untuk rasa yang lebih segar. Melansir dari Warisan Budaya Kemendikbud, soto betawi dipopulerkan oleh Li Boen Po tahun 1971. Li Boen Po adalah orang pertama yang menjual soto betawi dan sekitar tahun 1978 ada pesaing sotonya.
Atas dasar ini akhirnya Li Boen Po memberi nama untuk sotonya sebagai identitas. Setelah dikumpulkan berbagai jenis soto di Indonesia, maka terciptalah nama soto Betawi karena belum ada soto ini di Indonesia. Sejak saat itu, soto betawi pun semakin populer dan disukai masyarakat.
Sering kali muncul di berbagai acara khas Betawi, kue cucur biasanya terbuat dari campuran kelapa parut, gula merah, dan tepung beras. Lalu, setelah dicetak, adonannya digoreng sampai warnanya kecokelatan. Uniknya, kue cucur ini memiliki tekstur yang lembut di bagian dalam tapi renyah di luar.
Rasanya? Manis sehingga cocok dijadikan sebagai teman minum teh dan kopi. Apalagi, kalau bagian dalam kuenya diisi dengan cokelat maupun keju sehingga akan semakin menambah cita rasanya. Menurut sejarahnya, kue cucur ini berasal dari budaya kuliner masyarakat Betawi di Kota Jakarta.
Asal katanya dari bahasa Betawi yang artinya “menetes”. Kata ini merujuk pada cara membuat kuenya, di mana adonan dimasukkan ke dalam minyak panas dengan cara ditetes membentuk lingkaran karena itu bagian bagian tengah kuenya tebal dengan pinggiran tipis dan renyah. Dibalik rasanya yang enak, kue cucur ini punya makna mendalam, yaitu simbol keberkahan dan kemakmuran.
Pernah makan kerak telor? Nah, kerak telor sendiri merupakan makanan lezat asal Betawi. Makanan ini umumnya terbuat dari beras ketan yang dicampur telur ayam atau bebek, kelapa sangrai, ebi, dan berbagai bumbu lainnya. Dinamakan kerak telor karena proses pembuatan dari makanannya.
Di mana, bahan untuk membuat kerak telor dimasak di sebuah wajan di atas bara api. Ketika adonan kerak telor masih setengah matang, wajan untuk memasaknya dibalik menghadap ke arang sampai bentuknya seperti kerak. Setelah matang, kerak telor biasanya disajikan dengan bawang goreng dan serundeng.
Menurut catatan sejarah, kerak telor diciptakan tahun 1920an dan merupakan hasil percobaan dari sekelompok masyarakat Betawi di Menteng, Jakarta Pusat. Awal mula terciptanya kerak telor ini karena melimpahnya buah kelapa di daerah tersebut sehingga masyarakat mencoba mengelola kelapanya dengan membuat beraneka makanan, termasuk kerak telor.
Sekitar tahun 1970an, kerak telor mulai dijajakan di sekitaran Monumen Nasional (Monas). Namun, ketika zaman penjajahan Belanda, kerak telor jadi sangat mahal sehingga hanya masyarakat kalangan atas yang bisa memakannya. Akan tetapi, harganya diturunkan supaya bisa dinikmati semua kalangan.
Tentu saja, bukan cuma keempat makanan yang disebutkan di atas, masih ada makanan lainnya yang tidak kalah enak, seperti:
Itu dia deretan makanan khas Betawi yang wajib dicicipi dan sangat melegenda. Yuk, cicipi makanannya!
Sumber :