Rasa kebelet atau ingin buang air kecil biasanya timbul ketika kita selesai minum banyak atau saat berada di area bertemperatur dingin. Kalau sedang asyik atau fokus mengerjakan suatu hal, kadang timbul rasa malas untuk segera ke kamar mandi. Tapi ternyata, kebiasaan ini tidak baik untuk tubuh, loh! Memangnya kenapa? Kalau ingin tahu, baca kelanjutan artikel ini, yuk!
Urinary bladder atau kandung kemih adalah organ berongga yang menampung urine (air seni). Organ berbentuk seperti buah pir ini memiliki kemampuan untuk menampung sekitar 500 sampai 700 mililiter air kemih (atau lebih sedikit pada anak-anak).
Saat kita ingin berkemih atau membuang urine, otot-otot di kandung kemih akan berkontraksi (mengencang) sementara otot sfingter di saluran kemih (uretra) rileks, sehingga memungkinkan cairan kemih mengalir keluar dari tubuh.
Lalu apa fungsi kandung kemih? Jawaban paling utama dan paling tepatnya adalah menampung air seni. Cairan ini berasal dari ginjal, yang bertugas menyaring darah dan membuang zat-zat ekskresi, seperti garam, air, racun, dan produk limbah, melalui air seni. Ketika urine memenuhi kandung kemih, organ ini akan mengembang seperti balon sampai titik penuhnya.
Selanjutnya, saraf di kandung kemih akan memberi tahu otak untuk segera ke kamar mandi ketika kandung kemih terisi sekitar 200-350 ml air seni. Setelah urine terbuang, kandung kemih akan menyusut. Melansir dari laman Cleveland Clinic, kebanyakan orang dewasa buang air seni sekitar dua liter setiap harinya.
Baca Juga: Penyakit yang Sering Menyerang saat Traveling
Setelah tahu fungsi kandung kemih, sekarang saatnya kamu tahu kenapa menunda buang urine adalah aktivitas yang tidak baik bagi tubuhmu. Dr. Rebecca Smith, spesialis kedokteran keluarga di Sharp Rees-Stealy, mengungkap bahwa kebiasaan menunda buang air kecil akan membuat urine menumpuk dan menyebabkan peningkatan jumlah bakteri. Hal ini akan memicu infeksi saluran kencing (ISK) juga pembengkakan ginjal. Pada kondisi yang lebih serius, ginjal akan rusak dan infeksi dapat menyebar ke aliran darah hingga menimbulkan komplikasi lainnya.
Secara rinci, berikut adalah efek samping juga komplikasi yang mungkin kamu alami jika terlalu sering menunda buang air kecil:
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri pada saluran kemih yang dapat memengaruhi kandung kemih, ginjal, dan uretra. Salah satu penyebab terjadinya kondisi ini adalah kebiasaan menahan kencing, yang membuat bakteri berkembang biak di dalam kandung kemih. Sebab, membuang air seni membantu membersihkan kandung kemih dan seluruh saluran kandung kemih dari bakteri yang ada di sana.
Selain menyebabkan infeksi, sering menahan buang air juga akan membuat otot kandung kemih melemah. Pasalnya, kebiasaan menahan kencing dalam waktu lama akan membuat otot kandung kemih tegang seiring waktu. Hal ini nantinya akan membuat otot kandung kemih dan uretra kehilangan koordinasi yang tepat. Sebagai akibatnya, kamu akan kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, alias kamu akan sering bolak-balik kamar mandi untuk menuntaskan aktivitas berkemih.
Pada situasi yang lebih serius, kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat meningkatkan risiko infeksi serta menyebabkan masalah ginjal dan kandung kemih yang berkepanjangan. Situasi ini sangat mungkin terjadi lantaran menahan kencing akan membuat otot sfingter pada kandung kemih terus mengencang, sehingga dinding kandung kemih menebal dan merusak mekanisme aliran urine satu arah yang normal dari ginjal ke kandung kemih.
Sering menahan buang air kecil juga mungkin disertai dengan aktivitas buang air besar yang tidak normal—entah itu kebocoran feses atau malah sembelit. Dua situasi ini tentu akan sangat menyebalkan dan menguras emosi, sebab, kamu jadi harus bolak-balik ke kamar mandi untuk menuntaskan masalah buang air besar yang tidak normal tersebut.
Baca Juga: Diare, Kenali Penyebab dan Gejalanya, Yuk!
Jika kamu memiliki sistem kemih yang sehat, kemungkinan kamu berakhir dengan penyakit ginjal gara-gara kebiasaan menahan kencing memang relatif kecil. Namun pada orang yang sudah punya histori kondisi kesehatan seperti pembesaran prostat, retensi urine, kandung kemih neurogenik, atau gangguan ginjal lainnya, risiko terbentuknya batu ginjal menjadi lebih tinggi. Pasalnya, air seni sering kali mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat, yang mana merupakan zat pembentuk batu ginjal.
Agar kamu terhindar dari berbagai risiko kesehatan di atas, kamu dapat melakukan beberapa aktivitas berikut buat membentuk kebiasaan tidak menunda buang air kecil: