Apakah Passionate People pernah mendengar istilah PPOK? Atau, mungkin saja ada keluarga Passionate People yang mengidap penyakit ini? Nah, PPOK biasanya kerap terjadi di bagian paru-paru, di mana ketika mengalami kondisi ini, maka membuat penderitanya merasa kesulitan untuk bernapas. Yuk, baca selengkapnya tentang PPOK di artikel ini!
Melansir dari laman Siloam Hospital, PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) merupakan masalah kesehatan yang terjadi di sistem pernapasan karena paru-paru mengalami peradangan dalam jangka panjang. Kondisi ini umumnya menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas.
WHO (World Health Organization) menyebutkan PPOK jadi penyebab kematian terbanyak keempat di seluruh dunia. Di mana, 3,5 juta kematian tahun 2021, sekitar 5%nya berasal dari PPOK (secara global). Bahkan, hampir 90% kematian di bawah usia 70 tahun di negara berpenghasilan rendah dan dan menengah (LMIC) diakibatkan karena PPOK.
Adapun beberapa kondisi yang masuk ke dalam bagian dari PPOK adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Kanker Paru-Paru, Apa Gejala Awal dan Penyebabnya?
Beberapa faktor yang dapat memicu PPOK adalah sebagai berikut:
Seperti yang dikutip dari laman Alodokter, 90% kasus PPOK terjadi karena kebiasaan merokok (perokok aktif) atau menghirup asap rokoknya dalam waktu lama (perokok pasif). Bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan dari asap rokok, apabila terhirup dapat mengakibatkan paru-paru dan jaringan dinding saluran pernapasan membengkak dan meradang. Jika dihirup dalam jangka panjang, maka membuat paru-paru dan saluran pernapasan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Bukan cuma karena kebiasaan merokok, PPOK juga bisa disebabkan karena menghirup udara kotor dalam waktu lama. Di mana, tidak jauh berbeda dengan merokok, jika selalu menghirup paparan polusi udara tersebut, maka membuat paru-paru menjadi bermasalah sehingga dapat memicu PPOK. Nah, polutan yang sering kali menyebabkan PPOK seperti debu silika, asap las, kabut asap pembakaran hutan, debu, asap pabrik, asap kendaraan, dan sebagainya.
Kelainan genetik pun dapat memicu munculnya PPOK. Yang mana, kelainan ini terjadi karena tubuh penderitanya tidak mampu menghasilkan zat alpha-1-antitrypsin—protein dalam tubuh yang berfungsi sebagai pelindung paru-paru. Kalau tubuh kekurangan protein ini akan membuat paru-paru cepat meradang dan rusak. Bahkan, kalau dibarengi dengan kebiasaan merokok, maka kondisinya akan semakin memburuk.
Baca Juga: Postmenopause: Apa Itu dan Bagaimana Tandanya?
Ketika menderita PPOK, maka beberapa gejala yang mungkin saja dirasakan, di antaranya:
Sebagai langkah pencegahan dan supaya terhindar dari PPOK, maka ada beberapa tipsnya. Apa saja? Simak yuk!
Di atas sudah disinggung kalau penyebab dari PPOK adalah karena kebiasaan merokok. Untuk itu, supaya terhindar dari penyakit ini, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok yang selama ini dilakukan. Jika merasa kesulitan untuk menghentikannya, maka bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dengan berkonsultasi ke dokter dan didukung oleh orang terdekat dapat meningkatkatkan peluang untuk berhenti merokok.
Untuk mencegah PPOK, maka disarankan untuk menjauhi paparan iritan yang dapat memicu PPOK seperti debu, polusi udara, asap rokok, dan sebagainya. Nah, supaya pencegahannya semakin maksimal, maka bisa mengurangi aktivitas di luar ruangan yang memiliki polusi udara tinggi seperti dekat dengan tempat pembakaran sampah. Atau, pastikan rumah dan lingkungan sekitar bebas dari asap rokok.
Jika ada anggota keluarga yang menderita PPOK dari usia dini padahal mereka tidak merokok, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan darah. Soalnya, risiko terkena PPOK bisa jadi tinggi karena faktor dari genetik tersebut. Kamu bisa melakukan tes darah dengan mengecek kadar alpha-1-antitrypsin di tubuh. Apabila kadar protein rendah, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter untuk mencegah munculnya PPOK.
Siapa sangka, kurkumin ternyata sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan paru-paru, lho. Pasalnya, di dalam kurkumin terkandung antioksidan dan anti-inflamasi, di mana kedua senyawa ini dapat membantu melindungi paru-paru dari serangan penyakit. Untuk itu, sangat disarankan mengonsumsi kurkumin yang bisa didapat dari temulawak maupun kunyit atau mengonsumsi suplemen yang mengandung kedua obat herbal tersebut.
Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi seimbang. Contoh makanannya seperti sayur-sayuran, brokoli, kale, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, daging dan telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, hingga ikan dan makanan laut. Selain itu, bisa juga dengan rutin berolahraga setiap hari setidaknya 30 menit. Untuk olahraganya bisa jalan santai, yoga, dan sebagainya. Serta, tidak lupa memperbanyak konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari.
Demikian ulasan mengenai PPOK, penyebab, gejala, dan tips mengatasinya. Yuk, mulai aware dengan kesehatan sendiri dan hindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu munculnya PPOK. Siapkan juga perlindungan asuransi FWD Critical Armor dari FWD Insurance Indonesia.
FWD Critical Armor memberikan manfaat perlindungan yang komprehensif sampai dengan 420% dari Uang Pertanggungan terdiri dari manfaat perlindungan Penyakit Kritis Major, manfaat perlindungan Penyakit Kritis, manfaat perlindungan meninggal dunia, manfaat pembebasan Premi jika terdiagnosa Penyakit Kritis Major, dan manfaat akhir masa asuransi berupa pengembalian premi yang telah dibayarkan.
Sumber :