Kesehatan

Mengenal GERD, Gejala, Penyebab, dan Tips Pola Makannya

16 Desember 2024
FWD Insurance

Pernahkah passionate people merasakan sensasi terbakar di dada setelah makan? Atau mungkin sering terbangun di malam hari karena rasa asam di tenggorokan? Jika iya, passionate people mungkin mengalami GERD atau penyakit asam lambung. Kondisi ini cukup umum, namun bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyakit asam lambung atau GERD ternyata cukup sering dialami oleh banyak orang. Bahkan, diperkirakan sekitar 20% populasi dunia pernah merasakan sensasi tidak nyaman akibat naiknya asam lambung. Mari kita bahas lebih lanjut tentang penyakit asam lambung ini.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit refluks gastroesofageal adalah kondisi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Pada GERD, katup antara lambung dan kerongkongan (lower esophageal sphincter atau LES) tidak berfungsi dengan baik sehingga asam lambung bisa dengan mudah naik ke atas.

Gejala GERD

GERD, atau penyakit asam lambung, sering kali diidentikkan dengan sensasi terbakar di dada atau heartburn. Namun, gejala GERD bisa jauh lebih beragam dan kompleks dari itu. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, GERD dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam kerongkongan sehingga memicu berbagai reaksi tubuh.

Gejala yang paling sering dikeluhkan penderita GERD adalah heartburn atau sensasi terbakar di dada, yang seringkali dimulai dari belakang tulang dada dan menjalar ke atas hingga mencapai leher dan tenggorokan. Rasa tidak nyaman ini sering kali disertai dengan rasa asam atau pahit di mulut, seolah-olah makanan yang telah ditelan kembali ke atas kerongkongan.

Baca Juga: PPOK: Apa Itu? Dan Bagaimana Gejalanya?

Sensasi terbakar, tekanan, atau nyeri di ulu hati dapat berlangsung hingga 2 jam. Gejala ini sering kali memburuk setelah mengonsumsi makanan terutama makanan berlemak, pedas, asam, atau berkafein. Posisi tubuh yang membungkuk atau berbaring juga dapat memperparah kondisi. Selain heartburn, gejala lain yang sering muncul, antara lain:

  • Mual dan muntah: Naiknya asam lambung dapat memicu refleks muntah.
  • Kesulitan menelan: Iritasi pada kerongkongan akibat asam lambung dapat menyebabkan kesulitan atau nyeri saat menelan.
  • Batuk kronis: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat memicu batuk yang terus menerus, terutama pada malam hari.
  • Suara serak: Iritasi pada pita suara menyebabkan suara menjadi serak.
  • Gangguan tidur: Rasa tidak nyaman akibat gejala GERD sehingga dapat mengganggu kualitas tidur.
  • Nyeri dada: Pada beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan nyeri dada yang mirip dengan serangan jantung karena itulah sering kali membuat orang panik.

Gejala lain yang kurang umum tetapi mungkin muncul pada beberapa penderita GERD antara lain:

  • Asma: GERD dapat memperburuk gejala asma atau bahkan memicu serangan asma.
  • Radang tenggorokan: Iritasi pada tenggorokan akibat asam lambung juga dapat menyebabkan radang tenggorokan yang terus-menerus.
  • Enamel gigi rusak: Asam lambung yang sering naik ke mulut dapat merusak enamel gigi.

Namun, perlu diketahui bahwa intensitas dan frekuensi gejala GERD dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, sedangkan yang lain mungkin mengalami gejala yang parah dan mengganggu aktivitas sehari hari. Jika passionate people mengalami gejala GERD secara terus menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Penyebab GERD

GERD terjadi ketika asam lambung secara teratur mengalir kembali ke kerongkongan. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan gaya hidup, seperti pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan merokok. Namun, sebenarnya ada berbagai faktor kompleks yang dapat menyebabkan GERD.

Salah satu penyebab utama GERD adalah melemahnya sfingter esofagus bawah (LES). LES adalah otot berbentuk cincin yang terletak di antara kerongkongan dan lambung. Fungsi utama LES adalah mencegah asam lambung kembali ke kerongkongan. Jika LES melemah, asam lambung dapat dengan mudah naik ke atas dan menyebabkan iritasi.

Faktor-faktor yang dapat melemahkan LES dan memicu terjadinya GERD, yaitu:

  • Obesitas: Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada perut dan menyebabkan asam lambung lebih mudah naik.
  • Kehamilan: Perubahan hormon dan tekanan pada perut selama kehamilan dapat memicu GERD.
  • Makanan dan minuman tertentu: Makanan berlemak, pedas, asam, cokelat, kafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi dapat memicu produksi asam lambung dan relaksasi LES.
  • Merokok: Rokok dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan melemahkan LES.
  • Beberapa jenis obat: Obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan beberapa jenis obat tekanan darah dapat meningkatkan risiko GERD.
  • Gangguan pada saraf: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan skleroderma, dapat mengganggu saraf yang mengontrol gerakan otot-otot pencernaan, termasuk LES.

Selain faktor-faktor di atas, gaya hidup juga berperan penting dalam perkembangan penyakit asam lambung, Makan terlalu banyak, makan terlalu dekat dengan waktu tidur, mengenakan pakaian ketat, dan stres juga dapat memperburuk gejala GERD.

Baca Juga: Lindungi Diri Dari Kanker Serviks Sejak Dini

Tips Pola Makan untuk Mengurangi Gejala GERD

Jika passionate people menderita GERD, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuhnya GERD. Berikut adalah beberapa tipsnya:

  • Makan dalam porsi kecil dan sering
  • Hindari makanan yang memicu GERD, seperti makanan berlemak, pedas, atau asam
  • Makan perlahan dan kunyah makanan dengan baik
  • Hindari makan sebelum tidur
  • Tinggikan kepala tempat tidur saat tidur
  • Hindari minuman beralkohol dan kafein

Untuk membantu mencegah refluks asam, pemilihan makanan yang tepat sangatlah penting. Makanan berserat tinggi memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah makan berlebihan yang dapat memicu GERD. Beberapa makanannya seperti oatmeal, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu memperlambat pencernaan sehingga memberikan waktu lebih lama bagi lambung untuk mengosongkan isinya.

Makanan alkali yang kaya akan mineral seperti kalium dan magnesium dapat membantu menjaga keseimbangan pH dalam tubuh, sehingga mengurangi keasaman lambung. Untuk makanannya misalkan pisang, melon, dan sayuran berdaun hijau dapat membantu menetralkan asam lambung.

Sementara itu, makanan berair seperti semangka, mentimun, dan sup bening dapat membantu mengencerkan isi perut dan mempermudah proses pencernaan, sehingga mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bawah (LES).

Itu dia ulasan terkait GERD, suatu penyakit yang dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan komplikasi serius jika tidak diobati. Jika passionate people mengalami gejala GERD, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Dengan mengikuti tips pola makan dan gaya hidup yang sehat, passionate people dapat meredakan gejala GERD dan mencegah terjadinya komplikasi.

Sumber: