“Duh, dari tadi ke wc mulu karena diare, nih!”
Hampir semua orang—mulai dari anak-anak hingga dewasa—pernah mengalami diare. Di mana, ketika menderita kondisi ini, biasanya orang tersebut akan berulang kali ke kamar mandi karena perutnya sakit dan feses yang dikeluarkan lebih cair dari biasanya. Kesal? Pastinya, soalnya setiap beberapa menit sekali harus ke kamar mandi.
Nah, bicara soal diare, sebenarnya apa sih yang menyebabkan seseorang bisa terkena diare dan seperti apa gejalanya? Simak selengkapnya di kelanjutan artikel ini, ya!
Melansir dari Halodoc, diare merupakan suatu keluhan di bagian pencernaan yang umum dialami, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Saat mengalami kondisi ini, penderitanya akan BAB (buang air besar) lebih sering dibandingkan biasanya—sekitar tiga kali atau lebih dalam sehari. Feses yang dikeluarkan pun lebih cair.
Terdapat dua jenis diare yang biasanya sering dialami, di antaranya:
Meski diare bukan termasuk penyakit yang berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, akan tetapi kalau tidak ditangani dengan tepat maka kondisinya bisa saja memburuk. Bahkan, parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan elektrolit, dehidrasi parah, dan lainnya.
Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri, Pertanda Apa? Ini Kemungkinannya
Banyak faktor yang dapat memicu munculnya diare, mulai dari alergi makanan, keracunan makanan, infeksi, dan lainnya. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa penyebabnya:
Beberapa gejala yang sering kali dirasakan ketika mengalami diare adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Cegah dan Atasi Nyeri Perut Saat Berolahraga
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi diare yang dirasakan, antara lain:
Selama diare, kamu disarankan untuk mengonsumsi air putih lebih banyak untuk membantu mengembalikan cairan di dalam tubuh. Ketika kamu diare, tubuh biasanya membutuhkan 2 - 3 liter air supaya cairan di tubuh kembali normal.
Agar lebih mudah dicerna, maka makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah yang bertekstur lembut. Untuk makanannya seperti telur, daging kukus (sapi, ikan, ayam yang direbus), roti tawar, oatmeal, nasi putih dan bubur, dan lainnya.
Suka mengonsumsi makanan yang berminyak seperti gorengan? Maka, ketika kamu diare, alangkah baiknya menghindari konsumsi makanan tersebut, ya. Pasalnya, makanan ini dapat memicu mual, muntah, perut jadi kembung, dan memperburuk kondisi diare.
Mengonsumsi minuman probiotik seperti yoghurt, misalnya, juga sangat disarankan ketika kamu diare. Melansir dari laman Mitra Keluarga, kandungan probiotik yang tersimpan dalam yoghurt dapat membantu mengurangi gejala diare. Tidak hanya yoghurt, bisa juga meminum susu kefir karena di dalamnya juga terdapat probiotik.
Untuk mengembalikan cairan tubuh, maka dianjurkan untuk mengonsumsi oralit. Di mana, oralit berfungsi sebagai rehidrasi tubuh sehingga dapat mengembalikan cairan yang hilang karena diare. Oralit ini bisa dikonsumsi dengan 200 ml air.
Jika tidak punya oralit, kamu bisa membuatnya sendiri di rumah dengan menyiapkan beberapa bahan, seperti gula 1 - 2 sdm, garam ½ sdt, air matang 200 ml. Campurkan semua bahan dan minum 2 - 4 jam kalau BAB intens.
Meskipun diare bisa diobati sendiri tapi kalau mengalami gejalanya lebih dari tiga kali dalam sehari dan feses yang keluar lebih cair, maka sebaiknya langsung meminta bantuan medis atau konsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang kamu alami.
Demikian ulasan mengenai diare, penyebab, dan gejala yang biasa dialami ketika diare. Dengan pengobatan dan penanganan yang tepat, maka diare yang kamu alami bisa sembuh dengan cepat. Tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan karena kalau kamu punya asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia, maka semua biaya pengobatan atas rawat inapmu akan ditanggung selama masih masuk ke dalam plan asuransi. Jadi, kamu bisa berobat dengan nyaman dan tenang.
source: