Kesehatan

Apa Beda Hepatitis Akut dan Hepatitis Kronis?

21 Februari 2025
FWD Insurance

Tahukah Passionate People dengan penyakit hepatitis? Atau, adakah dari keluarga terdekat Passionate People yang mengalami gejala dari kondisi ini? Kalau ada, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisinya, ya. Pasalnya, menunda melakukan pengobatan, maka bisa memicu berbagai komplikasi seperti kanker hati, gagal hati, sirosis, dan sebagainya.

Lantas, apa yang dimaksud hepatitis? Melansir dari Alodokter, hepatitis diartikan peradangan yang muncul di bagian liver atau lebih dikenal dengan hati. Kondisi ini umumnya disebabkan karena berbagai kondisi, mulai dari infeksi cacing hati (opisthorchiidae dan fasciolidae), penyakit autoimun, penggunaan obat-obatan tertentu, kecanduan minuman beralkohol, dan infeksi dari virus.

Tidak cuma satu, kondisi ini terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya hepatitis akut dan hepatitis kronis. Apakah keduanya berbeda atau sama? Yuk, disimak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Hepatitis Akut

Melansir dari laman Hello Sehat, hepatitis akut sering kali diartikan inflamasi atau peradangan yang muncul di bagian hati. Kondisi ini umumnya terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu yang terbilang singkat. Penyebab dari kondisi ini belum diketahui secara pasti karena itulah WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) kerap menyebutnya dengan hepatitis misterius bersifat akut.

Meski demikian, beberapa kondisi disinyalir bisa memicu kondisinya, baik bersifat non-infeksi maupun infeksi. Apa saja? Cek yuk!

Infeksi

Terdapat beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi, di antaranya:

  • Hepatitis A, kondisi yang terjadi karena mengonsumsi sesuatu yang terkontaminasi virus. Kondisi ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak menyebabkan peradangan jangka panjang pada hati.
  • Hepatitis B, kondisi yang lebih berbahaya karena dapat menyebar dari berbagi jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan yang dilarang, berhubungan intim dengan pengidap, penularan dari ibu ke bayi ketika proses persalinan, dan sebagainya. 
  • Hepatitis C, kondisi yang terjadi karena mempunyai kontak dengan darah atau menggunakan jarum yang terkontaminasi.
  • Hepatitis D, kondisi yang terjadi setelah menderita hepatitis B dan bisa bertambah parah.
  • Hepatitis E, kondisi yang terjadi karena penularan lewat air dari virus yang terkontaminasi hepatitis E atau HEV. Kondisi ini sering menyerang wilayah dengan sanitasi buruk.

Non-infeksi

Sementara, untuk non-infeksi, umumnya disebabkan karena beberapa hal, yakni:

  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan sehingga dapat memicu munculnya pembengkakan dan peradangan di bagian hati.
  • Mengidap penyakit autoimun yang menganggap hati adalah objek berbahaya sehingga menyerangnya dan menghambat fungsi hati.
  • Mengalami gangguan fungsi organ tertentu misalnya penyakit metastasis, syok, saluran empedu, dan lainnya.

Risiko dan Gejala Hepatitis Akut

Beberapa faktor risiko yang ditimbulkan dan meningkatkan peluang seseorang terkena hepatitis akut adalah sebagai berikut:

  • Kebersihan dan sanitasi yang buruk
  • Kontak dengan orang yang telah terinfeksi
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Berbagi jarum suntik yang sudah terkontaminasi virus hepatitis
  • Tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seksual dan berganti-ganti pasangan.

Adapun untuk gejalanya seperti mengalami mual dan muntah, diare berat, demam ringan, air kencing berwarna pekat mirip seperti teh, feses berwarna putih pucat, kulit berwarna kuning, kesadaran menurun, dan mengidap pembekuan darah.

Baca Juga: Aids: Apa Itu dan Apa Penyebabnya? Cari Tahu di Sini!

Hepatitis Kronis

Mengutip dari laman Halodoc, dibandingkan dengan hepatitis akut, hepatitis kronis umumnya lebih jarang terjadi. Namun demikian, kondisinya bisa bertahan sampai berbulan-bulan bahkan bisa sampai tahunan. Munculnya kondisi ini biasanya disebabkan karena infeksi virus, yaitu:

  • Hepatitis E, menular melalui makanan yang sudah terkontaminasi dan biasanya pengidap tidak menyadari kalau mengalami kondisi ini.
  • Hepatitis B dan C, tidak merasakan gejala apapun ketika pertama kali terinfeksi, namun kemudian baru terdeteksi ketika sudah menjadi kronis.

Risiko dan Gejala Hepatitis Kronis

Hepatitis kronis umumnya dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Faktor kesehatan: terlahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis, memiliki gangguan autoimun, mempunyai infeksi akut, dan tidak divaksin hepatitis.
  • Faktor gaya hidup: gaya hidup tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko munculnya hepatitis kronis. Misalnya; mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang, mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak dimasak,  bekerja di sekitar bahan kimia beracun, berhubungan intim tanpa pengaman, dan lainnya.
  • Faktor lingkungan: sanitasi lingkungan yang buruk dan kurangnya kesediaan air bersih dapat meningkatkan hepatitis. Selain itu, memakai jarum suntik yang sudah terkontaminasi juga dapat memicu kondisinya.

Sementara, untuk gejala yang ditimbulkan dari hepatitis kronis antara lain penyakit kuning yang ditandai dengan kulit dan mata berubah kuning. Kondisi ini disebabkan karena deposit bilirubin; sirosis dengan gejalanya seperti penurunan fungsi otak, telapak tangan menjadi merah, pembesaran limpa; kotoran berwarna lebih terang yang disebabkan karena aliran empedu yang seharusnya keluar dari hati malah tersumbat.

Baca Juga: Batuk 100 Hari, Apa Itu dan Bagaimana Mengobatinya?

Tips Mengatasi Hepatitis Akut dan Kronis

Supaya terhindar dari hepatitis akut dan kronis, maka sebaiknya melakukan beberapa cara berikut:

  • Gunakan pengaman (kondom) ketika berhubungan intim.
  • Cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun sebelum makan. Selain itu, cuci juga tangan ketika akan mengolah dan memasak makanan.
  • Batasi konsumsi minuman alkohol karena bisa juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh lainnya.
  • Tidak melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, khususnya hindari menggunakan obat suntik bersama.

Apabila merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gagal hati, kanker hati, dan sebagainya.

Meski sekilas, gejala dan risiko yang ditimbulkan dari hepatitis akut dan hepatitis kronis memiliki kesamaan, akan tetapi untuk kondisinya sendiri berbeda. Di mana, hepatitis akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan hepatitis kronis jarang terjadi tapi bisa bertahan sampai berbulan-bulan.

Untuk itu, supaya tidak khawatir dengan biaya pengobatan, maka sebaiknya proteksi diri dengan FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia. Dengan memiliki asuransi ini, Passioneta People bisa mendapatkan pengobatan ketika berobat ke rumah sakit atau harus dirawat di Rumah Sakit. Produk asuransinya pun bisa digunakan di mana saja sesuai dengan plan asuransi yang Passionate People pilih.

Sumber :

Tertarik dengan produk FWD Hospital Care Protection?