Fashion & Musik

Thrifting: Apa Itu dan Apa Manfaatnya?

23 September 2024
FWD Insurance

Passionate People suka membeli pakaian di mana, nih? Offline atau online shop? Di manapun itu tempat membelinya yang terpenting pakaian yang Passionate People kenakan nyaman digunakan, ya. Nah, ketika membeli pakaian tersebut biasanya Passionate People memilih yang baru atau bekas?

Mungkin jawabannya akan sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan masing-masing. Meskipun banyak yang memilih membeli pakaian baru, namun tidak sedikit pula yang membeli pakaian bekas, lho. Bekas di sini bukan berarti yang pakaiannya tampak lusuh, tapi pakaian yang masih layak pakai bahkan beberapa terlihat baru.

Aktivitas berburu barang bekas seperti ini sering kali dinamakan dengan thrifting. Pernahkah Passionate People mendengar istilah thrifting? Atau, sangat familiar dengan istilahnya? Bagi yang belum tahu, yuk, cek selengkapnya tentang thrifting di artikel ini!

Thrifting? Apa Itu?

Melansir dari Kompas, thrifting berasal dari kata thrift yang kalau diartikan ke dalam bahasa Inggris berarti menghindari pemborosan atau berhemat. Sedangkan, thrifting merupakan aktivitas belanja di pasar loak, garage sale, maupun toko barang bekas. Biasanya, harga dari barang bekas ini lebih murah dibandingkan membeli pakaian baru.

Barang-barang yang umumnya dijual di toko barang bekas ini di antaranya elektronik, barang antik, perabotan, hingga pakaian. Meskipun bekas, barang-barang yang dijual masih layak untuk dipakai bahkan ada juga yang masih tampak baru, lho. Makanya, tidak heran kalau banyak orang yang berburu barang bekas. 

Bagaimana Sejarah Thrifting?

Aktivitas thrifting mulai dilakukan masyarakat di abad pertengahan atau tepatnya sekitar tahun 1.300an. Kala itu, pakaian bekas banyak dijual di alun-alun pasar dan pembeliannya dilakukan dengan sistem barter. Banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang membeli barang thrifting karena harganya lebih murah.

Seiring berjalannya waktu, thrifting pun mulai mengalami perkembangan bahkan pada pertengahan tahun 1800an sampai 1900an mulai didirikan organisasi yang diberi nama Goodwill dan Salvation Army. Di awal didirikannya organisasi ini hanya untuk penggalangan dana dengan menampung sumbangan dari donatur berupa barang bekas.

Hasil penjualan dari barang bekasnya disumbangkan pada para tuna netra. Namun, sekitar tahun 1897, Salvation Army membuka toko barang bekas, tapi setelah tujuh tahun berlalu ketika terjadi kemiskinan di Amerika Serikat Goodwill membuka toko barang bekas karena banyak masyarakat yang tidak memiliki pakaian kala itu.

Pembukaan toko barang bekas ini meraih kesuksesan bahkan sampai punya 1.000 armada truk tahun 1920an. Aktivitas penjualan barang bekas ini semakin populer, terlebih setelah kesulitan ekonomi akibat dari dampak perang Dunia 1 dan II. Selain itu, berkat munculnya internet sekitar tahun 1995, membuat perkembangan internet jadi meningkat.

Setelah 25 tahun penjualan barang yang dilakukan online, akhirnya thrifting pun mulai mengalami perkembangan sampai sekarang.

Apa Saja Kelebihan Thrifting?

Aktivitas pembelian barang bekas ini menawarkan berbagai kelebihan, di antaranya adalah sebagai berikut: 

  • Harganya terjangkau, kebanyakan barang bekas biasanya dijual dengan harga lebih murah dibandingkan barang baru. Dengan harga murah tersebut maka dapat menghemat lebih banyak pengeluaran untuk membeli barang yang diperlukan.
  • Masih layak pakai, selain bisa membeli dengan harga murah, beberapa barang bekas pun masih layak digunakan dan beberapa barangnya masih tampak bagus. Bahkan, beberapa barang terlihat masih baru.
  • Bisa mendapatkan barang branded, meski barang yang dijual bekas, tapi bisa mendapatkan berbagai barang-barang branded dari merek ternama. Meski memang, untuk mendapatkan barang-barang ini memerlukan waktu.

Tips Belanja Thrifting

Buat Passionate People yang mau berbelanja thrifting, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, seperti:

Model dan barang? Tentukan di awal!

Agar lebih memudahkan Passionate People dalam membeli barang bekas, maka sebaiknya sebelum membeli barangnya tentukan terlebih dahulu model dan barangnya di awal. Misalnya, mau membeli pakaian, cari tahu dahulu seperti apa modelnya, dari merek mana, dan sebagainya. Dengan begini, Passionate People tidak akan kesulitan mencarinya.

Kesabaran dan Ketelitian? Diperlukan!

Membeli barang bekas tentu saja berbeda dengan membeli barang baru. Passionate People harus teliti supaya dapat menemukan pakaian yang diinginkan. Soalnya, barang bekas sangatlah banyak sehingga harus bersabar menemukan pakaian yang dibutuhkan. Makanya, tidak bisa terburu-buru kalau mau membelinya.

Menawar harga? Disarankan!

Sekalipun kebanyakan barang bekas dijual dengan harga murah meriah, akan tetapi Passionate People tetap dapat menawar harga ketika membelinya. Misalnya, harga yang dijual sekitar Rp 50.000, mungkin Passionate People bisa menawar harga sekitar Rp Rp 40.000. Dengan begitu, maka akan mendapatkan harga lebih murah, bukan?

Dibersihkan setelah membeli? Wajib Dilakukan!

Setelah membeli pakaian bekas, maka sebaiknya membersihkan dan mencucinya terlebih dahulu. Pasalnya, kebanyakan barang bekas dibiarkan tergantung maupun dipajang lama di tempat penyimpanan. Kalau tidak dibersihkan, mana tahu masih ada debu yang tertinggal di pakaiannya. 

Cara Mudah Membuka Bisnis Thrifting

Kalau tertarik untuk membuka bisnis thrifting, maka ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Yuk, cek di sini, ya!

  • Rancang bisnis secara matang dengan menentukan produk apa yang akan dijual, siapa target pasarnya, dan berapa harga jualnya. Dengan demikian akan lebih memudahkan ketika menjual barangnya.
  • Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencari supplier thrifting. Supaya mendapatkan produk yang sesuai dan harganya terjangkau, maka belilah pada supplier terpercaya. Kalau perlu, bandingkan harganya di setiap supplier.
  • Apabila deal dengan salah satu supplier, maka sangat penting untuk melakukan pengecekan barangnya. Setelah menerima barangnya, maka untuk memulai bisnis tidak ada salahnya melakukan promosi.

Demikian ulasan singkat mengenai thrifting, sejarah, kelebihan, dan lain sebagainya. Gimana, tertarik untuk berburu thrifting?

Sumber :