Fashion & Musik

Ragam Musik Tradisional dari Indonesia. Sudah Tahu?

23 Juli 2023
Oleh FWD Insurance

Musik dan budaya memiliki keterkaitan satu sama lain. Sebab, musik bisa menyatukan orang-orang dari berbagai latar kebudayaan dan budaya dapat memengaruhi ragam musik suatu wilayah. Tentunya nggak heran jika Indonesia yang punya keragaman budaya juga memiliki ragam musik tradisional yang berwarna. Apa sajakah yang termasuk musik tradisional asal Indonesia itu? Yuk, cari tahu jawabannya!

Gamelan 

Musik tradisional pertama sekaligus terpopuler dari Indonesia adalah Gamelan (atau Gamelan Ageng). Dalam bahasa Jawa, kata “gamelan” memiliki arti “palu” atau “pemukul,” sehingga lumrah jika sebagian besar instrumen yang digunakan dalam orkestra musik tradisional ini dipukul dengan stik empuk, palu, ataupun palu kayu.

Ada satu desa di Jawa Tengah, Desa Wirun, yang sudah lama dikenal oleh wisatawan sebagai rumah pengrajin alat musik Gamelan selama beberapa generasi. Meski begitu, musik Gamelan di tiap-tiap wilayah Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Dalam budaya Jawa, Sunda, Bali, ataupun Lombok, Gamelan punya warna dan kelengkapan instrumen musik yang berbeda-beda. 

Tembang Sunda

Seni Mamaos Cianjuran atau Tembang Sunda adalah musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Menurut beberapa sumber, musik ini sering juga dikenal sebagai puisi yang dinyanyikan lantaran sajaknya yang indah.

Tembang Sunda umumnya terdiri dari dua komposisi utama: vokal dan instrumental, di mana vokal adalah alunan nada yang dibawakan oleh vokalis solo sementara instrumental adalah instrumen pendukung—seperti Kacapi Indung, Kacapi Rincik, dan Suling Bambu—yang mengiringi suara vokalis solo. 

Musik tradisional ini dulunya hanya dipakai untuk acara-acara privat atau perayaan tertutup. Namun kini, Tembang Sunda sudah awam ditampilkan di muka khalayak ramai.

Keroncong

Keroncong atau Kroncong adalah contoh lain musik tradisional dari Indonesia. Musik yang berasal dari Kampung Tugu di utara Jakarta ini disinyalir tumbuh dari kombinasi alat musik Eropa yang dibawa oleh Bangsa Portugis dan alat musik tradisional Indonesia.

Menurut sejarah, musik Keroncong dulunya milik penduduk perkotaan kelas bawah. Baru pada tahun 1930-an, tepatnya ketika dunia perfilman Indonesia sedang menanjak dan musik ini disisipkan di dalamnya, musik Keroncong kian meluas dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia; termasuk untuk menyuarakan perjuangan meraih kemerdekaan.

Musik Keroncong juga berkembang hingga menelurkan gaya musik baru, seperti Tembang Jawa dan Gambang Kromong. Melansir laman Factsofindonesia.com, Tembang Jawa merupakan musik Keroncong yang diiringi oleh gamelan berskala tujuh nada. Sementara Gambang Kromong adalah musik Keroncong yang digunakan untuk mengiringi teater lokal. Varian musik Keroncong yang ini juga dikenal luas sebagai budaya masyarakat Betawi di Jakarta.

Campursari

Campursari adalah musik fusi atau peleburan dari beberapa genre musik tradisional khas Indonesia, yaitu Dangdut, Gamelan, dan Keroncong. Musik buatan penyanyi dan penulis lagu Manthous ini tercipta di tahun 1980 dan terkenal di kalangan masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Hal tersebut sebetulnya tidak begitu ganjil, sebab, lirik dalam musik Campursari biasanya menggunakan bahasa Jawa kendati instrumen yang digunakan cenderung lebih mirip musik Gamelan.

Qasidah

Musik tradisional asal Indonesia lainnya adalah Qasidah, yang merupakan bentuk puisi dan syair-syair Islami. Bentuk asli Qasidah disebut-sebut bermula dari desa-desa di Jawa. Namun variasi popnya banyak tumbuh di Ibu Kota Jakarta, dengan vokalis solo atau kelompok wanita sebagai penyanyinya.

Menurut laman Asian Recipe, Qasidah sebetulnya berasal dari bahasa Arab yang berarti “puisi religius,” sehingga lirik-lirik yang dinyanyikan dalam alunan lagu musik ini biasanya berkisar tentang nilai-nilai moral zaman modern, seperti menghindari minuman keras dan merokok.

Nah, itulah dia ulasan mengenai ragam musik tradisional khas Indonesia. Ternyata, cukup bervariasi juga, ya, musik-musik yang dimiliki negara kita?

Sumber: