Fashion & Musik

Kenapa ya Tren Fashion Selalu Berulang Setiap Dua Dekade?

11 Agustus 2024
Oleh FWD Insurance

Passionate People, pernah nggak kamu sedang membuka galeri foto orang tua dan merasa familier dengan style yang mereka gunakan di kala muda dulu? Kalau iya, mungkin kamu jadi bertanya-tanya kenapa style fesyen yang dikenakan orang tua kamu ketika mereka muda dulu itu mirip dengan yang kamu kenakan sekarang. Penasaran? Yuk, cari tahu kenapa tren fashion itu sering kali berulang setiap dua atau tiga dekade.

5 cara tren fashion dimulai

Sebelum membahas bagaimana sebuah tren fashion kembali berulang pada dua dekade berikutnya, ada baiknya kita cari tahu dulu bagaimana fashion trend itu bisa terbentuk. Simpelnya, tren fashion itu tercipta ketika kita melihat orang lain menggunakan atau memeragakan sebuah gaya berbusana yang menarik perhatian kita dan banyak orang lainnya.

Nah, menurut LoveToKnow Media, “orang lain” tersebut bisa berasal dari 5 cara atau tempat, yaitu: runway dari fashion show, style yang kita lihat dari orang lain di jalan atau tempat publik, selebritas, blogger khusus fashion, dan dari ibu kota mode dunia.

Dari runway fashion shows, kita bisa melihat tren fesyen elite yang ditampilkan para perancang busana rumah-rumah mode kenamaan. Dari jalan-jalan atau tempat umum, kita bisa melihat banyak gaya berpakaian orang lain dari berbagai kalangan usia. Dari para selebritas, kita juga bisa meniru gaya berpakaian mereka yang sekiranya cocok dengan gaya atau kepribadian kita. Dari para fashion blogger, kita juga bisa tahu update dari dunia fesyen sekaligus mix and match yang menarik. Terakhir, dari ibu kota-ibu kota mode dunia, seperti New York, Paris, Milan, dan London, kita juga bisa belajar tren berbusana seperti apa yang sedang banyak dikenakan orang di negara lain.

Siklus tren fashion

Dalam siklus tren fashion, pembentukan tren berbusana di atas dikenal sebagai tahap pengenalan. Ini adalah tahap pertama dari lima tahap siklus tren fashion. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang 5 tahap siklus tren fashion:

Penyebab tren fashion berulang: style orang tua

Jadi, kenapa tren fashion berulang setiap dua dekade? Teori pertama yang berkembang di kalangan pencinta fashion dan orang dalam industri fashion adalah kita terpengaruh oleh gaya berbusana orang tua kita. Kok, bisa?

Menurut laman Current Boutique, para desainer busana secara sadar atau tidak sadar mengambil inspirasi desain pakaiannya dari gaya yang dikenakan orang tuanya dulu. Style yang sudah lama dan amat berbeda dengan style masa kini juga bisa memberikan kebaruan, sehingga desainnya tampak berbeda dari yang lain.

Contoh tren fashion yang baru saja berulang adalah mode Y2K. Mulai tahun 2022, kita melihat banyak remaja mengenakan warna-warna cerah, pola pakaian yang lucu, klip kupu-kupu, juga celana jins berpotongan rendah (low-rise jeans) yang merupakan gaya Y2K. Style ini sendiri pernah populer di tahun 1980-an dan 2000-an.

Penyebab tren fashion berulang: perubahan ekonomi

Seorang ekonom bernama George Taylor pernah membahas kemungkinan kenapa tren fashion berulang setiap dua dekade. Menurutnya, ini ada kaitannya dengan ekonomi dan ia menelurkan sebuah teori bernama Hemline index atau “teori garis pinggang”.

Teori tersebut menjelaskan bahwa panjang rok (hemline) perempuan akan naik atau turun seiring dengan harga saham di satu titik waktu. Contohnya adalah saat ekonomi dunia sedang membaik, tren fashion berupa rok cenderung memiliki potongan pendek. Dari industri mode sendiri, hal ini ada kaitannya dengan tren stoking sutra yang banyak dikenakan oleh kaum borju. Begitu juga dengan mantel bulu, perhiasan, dan tren busana lain yang populer pada masa itu.

Sebaliknya ketika ekonomi dunia memburuk, tren fashion berupa rok memiliki potongan yang lebih panjang. Ini ada kaitannya juga dengan style yang terkenal di masa itu. Pasalnya, stoking sutra sudah tidak lagi terjangkau harganya, seiring dengan harga bahan baku yang meningkat. Bulu, payet, dan tren busana lain yang dulunya merajai saat ekonomi bagus juga tidak lagi tampak pantas dikenakan ketika ekonomi sedang memburuk.

Memasuki era individualisme

Ada hal menarik mengenai tren fashion yang disadari beberapa pelaku industri mode. Hal tersebut bernama individualisme atau tren di mana banyak orang menganggap bahwa style yang mereka kenakan itu lebih penting daripada meniru gaya berpakaian orang lain.

Era individualisme ini diperkirakan mulai sejak pandemi di awal tahun 2020 lalu. Lebih banyak orang membeli pakaian berkualitas tinggi atau yang tidak lekang oleh waktu daripada yang berpusat pada tren pendek. Alasannya tidak jauh-jauh dari umur pakaian (bisa dikenakan hingga bertahun-tahun lamanya tanpa merasa ketinggalan zaman), juga mungkin pada kepedulian soal industri fashion yang berkelanjutan.

Kalau kamu sendiri, gimana, nih, Passionate People? Apakah kamu masih menjadi sosok yang mengikuti perkembangan tren berbusana?

Sumber:

  1. https://www.lovetoknow.com/life/style/how-do-fashion-trends-start#:
  2. https://www.fwd.co.id/fwdmax/passionstory-fashion-and-music/street-style-tren-berbusana-modis-yang-gampang-ditiru/
  3. https://www.masterclass.com/articles/fashion-cycle-explained#
  4. https://www.fwd.co.id/fwdmax/passionstory-fashion-and-music/dopamine-dressing-tren-berbusana-nyentrik-untuk-kebahagiaan/
  5. https://currentboutique.com/blogs/cravingcurrent/why-do-fashion-trends-come-back
  6. https://uat-www.fwd.co.id/id/fwdmax/passionstory-fashion-and-music/3-trend-color-blocking-dalam-dunia-fashion/            
  7. https://en.wikipedia.org/wiki/Hemline_index
  8. https://www.fwd.co.id/id/fwdmax/passionstory-fashion-and-music/Fashion-Lama-yang-Kembali-Tren-Saat-Ini/
  9. https://www.fwd.co.id/id/fwdmax/passionstory-fashion-and-music/Sustainable-Fashion-Tren-Pakaian-Ramah-Lingkungan/